Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Rawamangun Sebuah Cerita
apa bisa kita bantu mereka...
tanya seorang sahabat...
bantu apa...
kataku...
mereka mau bikin parheheon...
kita diminta mengisi
dalam teaternya...
ahh... rawamangun...
apalah artinya kita...
setahun lalu bukankah
mereka bikin yang terbesar...
hingga sampai ke koran-koran
apalah kita...
kita akan bermain di depan ahli
TUHAN mau apa
kami buat...
ito itu bergetar ketika bertelepon
nadanya jelas...
tidak tega...
memberi beban...
ahh ito ku... bukankah semua
pelayan haruslah terbeban...
dia maju seperti ester...
menghadap sang raja
oleh karena haman si nista...
maka disampaikanlah...
pada semua saudara...
apakah siap membantu...
dari 15... 3 terseleksi alam...
maka dimulailah...
dalam hitungan hari...
kami coba karena kami
punya saudara dalam teater...
yang siap membantu...
aturan ditetapkan...
berharap tidak ada
yang melanggar...
mulailah malam-malam panjang...
berlatih sampai 12 malam...
mas marno setia menunggu...
satpam yang tak mau tahu...
tidak ada jalan
untuk kembali atau mundur...
karena ini bagian dari jalanNYA.
mari kita ke sana dulu...
bertemu muka-muka ramah...
saudara dari wijk step...
gedung yang megah...
berbisik pun tidak terdengar...
sound minim...
cahaya minim...
hari kedua survey...
disambut oleh ansamble...
mantap sekali....
semuanya memuji TUHAN...
bukan mengagulkan diri...
rawamangun...
TUHAN Kuasa...
hari kedua...
berlatih di sana...
coba suara...
cari bloking yang pas...
dalam setengah jam...
tiga lampu itu...
terasa pas...
TUHAN tersenyum
kepada kami...
ito itu terlihat senang
teman2 step
tampak meragu...
mereka mau buat apa
tapi ito itu tetap percaya...
mata yang tak bisa
lama...
untuk ditatap
coba berlabuh
namun belum mampu
hari H...
hampir telat
makan di toyib
corat coret
di karton komen
menunggu
pemanasan
berdoa tak henti
kiranya TUHAN
yang beracara
guncangkan rawamangun
semoga kami
tidak memalukan...
sudah selesai
bersalaman
pulang
bakarayam
lelahsekali
namun TUHAN
memberkati kita
DIA harus
smakin bertambah
kita harus
smakin berkurang...
itu sudah...
jm150810.1500.
BIG GBU!
BIG GBU!
- Josua Manurung's blog
- Login to post comments
- 3043 reads