Submitted by irwanda.bobby on

Bermula dari ketertarikan terhadap seorang penulis buku, saya mengenal sabda space (SS). Tulisan pertama yang saya baca adalah tulisan pak hai hai, dilanjutkan dengan tulisan pak samuel franklin, pak kiem, dan teman2 lain di SS. SS bagi saya adalah kumpulan kakak2 yang berpengetahuan luas. Saya bahagia bisa menemukan komunitas ini di saat saya masuk ke fase hidup yang tidak pernah saya bayangkan akan terjadi dalam hidup saya. Saya banyak belajar dalam waktu satu bulan ini. Semakin saya masuk dan berinteraksi dengan kakak2 di sini, semakin mengerti tentang hidup sebagai orang kristen, dan saya gk mau berhenti untuk belajar dari kakak2 di sini. Kakak2 yang baik, karena mau berbagi lewat tulisan dan diskusinya. Sungguh mengenal kakak2 di SS lewat tulisan bagi saya adalah keberuntungan. Ijinkan saya yang masih harus banyak belajar ini, menjadi bagian dari komunitas blogger kristen yang kritis ini. Salam kenal. GBU ^ ^.

Submitted by martha pratana on Fri, 2011-01-28 11:54
Permalink

halah...pak Irwanda...ga usah minta ijin segala :-)orang semuanya juga nongol tanpa diundang heheheheh....sila saja, pak...monggo pinarak :-)

Submitted by hai hai on Fri, 2011-01-28 13:13

In reply to by hai hai

Permalink

Cinta, patah hati dan perang. Itulah tiga hal yang selalu dikenang dan membuat hidup terasa seru.Karena nggak tahu kapan waktunya, maka jangan cepat-cepat menutup ceritanya. Sebaliknya, bila kurang seru, tambahilah sedikit sambel agar lebih terasa.ha ha ha ha ha ... Mustahil main bulutangkis sendirian bukan?

Submitted by irwanda.bobby on Fri, 2011-01-28 13:28

In reply to by hai hai

Permalink

Hehehe, tiga hal itulah pak yang saya katakan fase yang tidak pernah saya bayangkan. ^ ^. Jatuh cinta, kemudian patah hati karena harus mengalah dalam berperang melawan lingkungan yang bebal. Semoga Tuhan berhasil menyentuh hati lingkungan2 saya yang bebal. ^ ^. Hidup memang seru pak, tapi entah kenapa saya mulai lelah menghadapi lingkungan saya dalam menjalani hidup. Iya pak hai, sayang, terkadang teman bermain bulu tangkis yang kita jumpai adalah teman yang bebal yah pak hai. ^ ^.  

Submitted by hai hai on Fri, 2011-01-28 13:42

In reply to by hai hai

Permalink

irwanda.bobby, ketika kita main bulutangkis, lawan bebas bermain dengan caranya.Namun dalam hal yang lain, kita menghendaki orang lain melakukan apa yang KITA anggap BAIK.Pengetahuan tentang BAIK dan JAHAT. itulah awal penderitaan manusia.Itu sebabnya ketika mulai terlalu serius, kita harus mundur dan bertanya kepada diri sendiri,WHO AM I?Ternyata kita hanya salah satu PEMAIN.

Submitted by hai hai on Fri, 2011-01-28 14:11

In reply to by hai hai

Permalink

Itu sebabnya hai hai hidup dengan prinsip, I love my self, go to hell sendiri kalau mau.bila mau bertarung hai hai selalu lakukan dengan prinsip:my way, my term, my time, my place, my style.bila tidak, cukup busungkan dada dan menatap dunia lalu berkata, "so What gitu lho?!"

Submitted by irwanda.bobby on Fri, 2011-01-28 14:18

In reply to by hai hai

Permalink

Saya juga berprinsip seperti itu pak. Tapi prinsip itu harus saya kompromikan ketika berbenturan dengan lingkungan bebal yang berisi orang2 yg saya kasihi dan hormati. Andai prinsip itu bisa saya pertahankan, mungkin saya gk akan berkenalan dengan sabda space di dalam hidup saya. ^ ^ 

Submitted by hai hai on Fri, 2011-01-28 14:35
Permalink

irwanda.bobby, cara pandang.ketika bertemu seseorang kita tidak menegurnya karena takut disebut sok akrab. Ketika kita berlaku ramah dan menegurnya namun dia cuek, maka kita KESEL dan tidak akan menegurnya lagi lain kali karena takut dicuekin lagi.Ketika menghadapi orang demikian, saya selalu berpikir, dia tidak membalas, mungkin karena nggak yakin bila saya menegurnya. Atau dia terpesona akan keramahan saya sehingga lupa membalas sapaan saya. Dengan pemikiran demikian, maka ketika bertemu lagi saya akan menegurnya lagi.Bila dia tetap cuek maka saya akan berkata dalam hati, "OK. elu nggak jawab teguran gua ya? Lu pikir karena elu cuek maka gua nggak berani negur elu lagi? Awas lu klo ketemu gua lagi, gua tegur lu!"Dengan pemikiran demikian, maka setiap kali melihatnya dari jauh, saya seolah melihat MANGSA untuk ditegur. "Hayo lu kepergok gua lagi. Awas lu! Gua tegor lu! Ha ha ha ha ha ha ..."Waktu kuliah dulu, saya pernah menegur seseorang 70 kali lebih baru dia membalas sapaan saya. Sesudah itu kami menjadi teman. Karena sapaan saya yang tak bosan-bosannya itulah maka dia mulai keluar dari kepongpongnya. Dia mengatakan, saya adalah orang pertama di dunia yang dia ingat, menyapanya dengan ramah dan antusias bukan untuk DIHINA dan DIEJEK.Cara pandang. Ubalah arahnya, mungkin pemandangannya lebih indah. 

Submitted by irwanda.bobby on Fri, 2011-01-28 14:39

In reply to by hai hai

Permalink

iya pak hai, ko2 saya juga menasehati saya seperti itu pak. Terkadang sulit untuk konsisten dalam mengubah arah pandangannya, ketika kenangan kembali muncul dari pikiran. Saya masih harus banyak belajar untuk mengubah cara pandang saya pak.