Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Nikmatilah Hidup

arharahadian's picture

Kita semua tahu seperti apa rasanya ketakutan. Ketakutan sangat menyiksa dan menghalangi kemajuan kita. Ketakutan dapat membuat kita gemetar, berkeringat, merasa lemah, dan menyebabkan kita lari dari hal-hal yang seharusnya kita hadapi. Semua orang tak kecuali pernah merasakan ketakutan, baik dari problem kehidupan sehari-hari dari hal-hal kecil maupun yang besar. Ketakutan itu sendiri tidak berasal dari Allah, itu adalah alat iblis untuk mencegah kita agar tidak menjalani hidup yang indah yang Tuhan inginkan bagi kita, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban” (2Tim. 1:7). Allah ingin agar kita hidup dalam iman. Iman adalah menyandarkan seluruh kepribadian kita kepada Allah dengan kepercayaan mutlak dan keyakinan akan kuasa, kebijaksanaan, dan kebaikan-Nya. Ini adalah bukti dari segala sesuatu.

 

Iman bekerja di dunia roh. Mungkin kita terbiasa mempercayai apa yang bisa kita lihat dan rasakan, tetapi sebagai anak Allah kita perlu terbiasa untuk hidup di dunia yang tidak bisa kita lihat (dunia roh). Kita tidak bisa melihat Allah karena Dia adalah Roh, tetapi kita percaya teguh kepada-Nya. Kita jarang melihat malaikat, tetapi firman Allah berkata mereka ada disekitar kita untuk melindungi kita. Dengan melepaskan iman kita kepada Allah dan firman-Nya, kita bisa menjangkau dunia roh dan mengeluarkan segala sesuatu yang Tuhan inginkan agar kita nikmati, namun tidak terlihat.

 

Ketahuilah iblis sangat senang manarik perhatian kita kepada keadaan dan berusaha membuat kita takut akan masa depan kita. Mereka bersama pasukannya senantiasa “menghembuskan” nafas-nafas ketakutan dan kecemasan, hingga akhirnya kita menyerah dan mengikuti keinginan mereka dan terjatuh dalam pencobaan yang mereka lakukan. Ibarat “jebakan Batman”  mereka senantiasa membuat jebakan yang halus sekali dan memperdaya kita dengan gambaran-gambaran yang membuat kita menyimpang dari kehendak-Nya tanpa kita sadari, namun dengan iman yang kokoh kita dapat membentengi serangan-serangan mereka. Sebaliknya, Allah ingin agar kita percaya kepada-Nya dan yakin bahwa Dia lebih besar dari keadaan apa pun atau ancaman-ancaman dari iblis.

 

Alkitab penuh dengan teladan-teladan besar dari para pria maupun wanita yang mengalami keadaan yang berat sekali, dan akibatnya ketakutan memenuhi hati mereka, tetapi mereka memutuskan untuk menaruh iman kepada Allah, dan mereka mengalami kebebasan hidup dalam ketakutan. Sekalipun kita kini telah menjadi seorang Kristen, kita mungkin masih saja menjalani hidup yang tersiksa oleh segala macam ketakutan kecuali kita memutuskan hidup dengan iman. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman” (Rom 1:17).

 

Keberanian bukanlah tidak adanya rasa takut, tetapi keberanian akan bertindak di hadapan rasa takut. Ketika Allah berkata kepada hamba-hamba-Nya untuk tidak takut, Dia tidak melarang mereka untuk merasa takut, tetapi Dia memberitahu mereka untuk taat kepada-Nya tanpa menghiraukan apa pun yang mereka rasakan. Allah tahu bahwa roh ketakutan akan selalu berusaha mencegah kita agar tidak membuat kemajuan dalam perjalanan kita bersama Dia. Itulah sebabnya Dia memberitahu kita berulang kali di dalam Firman-Nya bahwa Dia selalu bersama kita, dan karena itu kita tidak perlu tunduk kepada rasa takut. “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Ul. 31:6).     

 

Hanya iman yang bisa membuat Allah senang, oleh sebab itu, sangatlah penting bagi orang percaya baru di dalam Kristus untuk belajar tentang iman dan mulai berjalan di dalam iman itu. mengembangkan iman yang kuat dilakukan seperti mengembangkan otot-otot yang kuat. Kita harus melatih iman kita sedikit demi sedikit dan setiap kali kita melakukannya, iman kita semakin kuat. “Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu” (Mat. 17:20).

 

Mungkin selama ini kita telah hidup dalam ketakutan itu tetapi sekarang saatnya untuk menggantikan ketakutan itu dengan iman kepada Allah. Memang akan membutuhkan waktu dalam menjalaninya, tetapi intinya janganlah kita berkecil hati dan jangan pernah menyerah. Segala sesuatu di dunia ini berjalan menurut hukum pertumbuhan bertahap, sedikit demi sedikit segala sesuatu akan berubah jika kita tetap melakukan apa yang Tuhan katakan kepada kita.

 

“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyai dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10). Yesus mati agar kita menikmati hidup, itu tidak berarti bahwa kita akan mendapatkan segala sesuatu seperti yang kita inginkan dan tidak pernah mengalami kesulitan apa pun. Itu berarti bahwa melalui hubungan kita dengan Allah, kita bisa bangkit dari kesedihan di dunia dan berbagi kebangkitan hidup yang dijalani oleh, bersama, dan bagi Allah melalui kuasa Roh Kudus. Allah adalah hidup sejati kita, di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan mengalami kemanusiaan kita. Dengan belajar menyukai Allah akan membebaskan kita sehingga kita bisa menikmati setiap hari dalam hidup kita. nikmatilah persekutuan dengan Dia, Allah peduli akan segala sesuatu yang membuat kita prihatin, dan Alkitab berkata bahwa Allah akan menyempurnakan hal yang membuat kita prihatin. Dia selalu bekerja dalam hidup kita, sambil membawa kita kepada kehendak-Nya secara lebih utuh.

 

Janganlah memiliki rasa takut yang keliru terhadap Allah, tetapi seharusnya milikilah rasa takut karena hormat terhadap-Nya, yang berarti kita harus menghormati Dia dan bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan-Nya. Kita seharusnya tidak pernah takut bahwa Allah akan murka setiap kali kita gagal untuk menjadi sempurna, Allah berbelas kasih dan Dia lambat akan murka. Dia sungguh sabar, dan Dia mengetahui kerangka kita dan mengerti segala kelemahan dan kerapuhan kita.

 

Hidup yang kita miliki saat ini mungkin bukan hidup yang kita inginkan pada akhirnya, tetapi hanya hidup ini yang kita miliki saat ini, maka kita perlu menikmatinya. Carilah hal-hal yang baik di dalamnya, tekankan hal-hal yang positif dan belajarlah untuk melihat segala kebaikan di dalam segala sesuatu. Sukailah keluarga dan teman-teman kita, jangan memilih-milih mereka dan jangan terus menyibukkan diri dengan berusaha mengubah mereka, berdoalah bagi mereka dan biarkan Tuhan yang melakukan perubahan itu. sukailah pekerjaan kita, dan nikmatilah hidup sehari-hari yang biasa-biasa saja. Hal ini mungkin jika kita mau percaya kepada Allah dan memutuskan untuk bersikap baik. Arahkan pandangan kita kepada Allah dan bukan pada segala sesuatu yang tidak beres dengan kita, hidup kita, keluarga kita dan dunia. Allah memiliki rencana yang indah bagi kita dan Dia telah mulai mengerjakannya, kita bisa bersuka cita sebelumnya dan berharap hal-hal baik akan terjadi. Kebanyakan orang hidup seperti yang mereka yakini bahwa mereka bisa menikmati hidup selama ada masalah, tetapi pemikiran itu keliru. Janganlah tinggal dalam kesalahan atau penyesalan akan masa lalu, teruslah berpikir tentang masa depan yang cerah yang kita miliki melalui Yesus Kristus. Kita bisa menikmati apa pun yang kita putuskan untuk dinikmati. Kita bisa merasakan nikmatnya duduk dalam kemacetan lalulintas jika kita mau. Intinya nikmati hidup dalam kebersamaan dengan-Nya namun hal itu memerlukan sikap kita untuk turut berperan aktif dalam melaksanakan semua itu dengan sikap hati yang lunak dan menerima Yesus yang memegang semua kendali dan memimpin semua segi kehidupan kita.

 

Allah tidak berharap agar kita jadi sempurna hari ini. sebenarnya, Dia telah mengetahui bahwa kita tidak akan pernah sempurna seutuhnya selama kita hidup di bumi. Namun, Dia berharap agar kita terus melangkah maju. Kita harus bangun setiap hari dan dengan tulus berbuat yang terbaik untuk melayani Tuhan dalam segala asfek kehdupan kita. Kita harus mengakui semua kegagalan kita dan meminta ampunan atas dosa-dosa kita, dan mau berbalik dari dosa-dosa itu. Jika kita mau melakukan ini, Allah akan melakukan selebihnya. Dia akan terus bekerja bersama kita melalui Roh Kudus-Nya, Dia akan mengajari kita, mengubah kita, dan memakai kita. Sukailah Allah, sukailah diri sendiri dan nikmatilah hidup yang Yesus berikan lewat kematian-Nya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

__________________

Thank and GBU

Www.Arsyimanuel.blogspot.com