Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Natal membawa kasih dan damai (andryhart)
Natal membawa kasih dan damai
Dipublikasi Artikel blog by andryhart
Tanpa terasa kita kembali menyambut hari Natal. Kali ini kita menyambutnya dalam suasana krisis global, kesulitan lapangan kerja, ancaman pengangguran serta pemecatan karyawan, pendidikan yang mahal tapi tidak menjanjikan kerja bagi lulusannya, dan biaya pengobatan serta perawatan rumah sakit yang semakin mahal tapi tidak selalu menjanjikan kesembuhan.
Demo dan konflik horizontal maupun vertikal yang berakhir dengan kekerasan juga terlihat di mana-mana. Karena itu, tepatlah ajakan KWI dan PGI dalam pesan natalnya untuk mengikuti nasihat Rasul Paulus, "Hiduplah dalam damai dengan semua orang" (Roma 12:8). Untuk hidup damai, Yesus sendiri mengajarkan kita untuk mengasihi musuh kita dan berbuat baik bagi orang yang membenci kita (Lukas 6:27-28).
Ada tiga hal yang memang sulit dilakukan manusia: (1) membalas kejahatan dengan kebaikan; (2) menolong orang-orang yang terlantar, tersisihkan dan terbuang; dan (3) memahami kesalahan orang lain dan mengakui kesalahan diri sendiri. Akan tetapi, jika kita mengakui bahwa diri kita adalah pengikut Kristus, maka kita harus meneladani perkataan dan perbuatan Yesus. Yesus telah melakukan ketiga hal yang sulit dilakukan manusia, yaitu dengan menyembuhkan orang sakit, mengampuni orang yang berdosa dan mengorbankan dirinya demi menyelamatkan orang lain.
Musuh kita sebenarnya bukan orang yang berbuat jahat tetapi perbuatan jahat itu sendiri. Yesus berkata kepada perempuan yang berdosa, "Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi." Perkataan ini menunjukkan bahwa Yesus mengampuni perempuan tersebut tetapi sama sekali tidak mentolerir dosa yang diperbuatnya. Untuk mengeliminasi perbuatan jahat, kita perlu mengetahui alasan dan penyebabnya. Sering orang berbuat jahat karena kehidupan yang penuh stres ini. Stres karena kesulitan ekonomi, stres karena penyakit yang tidak bisa disembuhkan sementara ongkos berobat semakin mahal, atau stres karena persoalan rumahtangga dan banyak lagi stres-stres lainnya.
Mereka yang dianugerahi cukup kemampuan finansial, pengetahuan dan keterampilan, dan juga mau meluangkan waktu serta tenaganya dapat menggunakan momen Natal ini untuk mengatasi semua penyebab stres masyarakat di atas. Mereka dapat menyelenggarakan kegiatan sosial seperti pengobatan cuma-cuma bagi manula yang sakit kronis dan sudah tidak bisa bekerja, pendidikan keterampilan bagi kelompok usia produktif serta anak-anak dari keluarga miskin yang tidak terdidik, dan pemberdayaan ekonomi rumahtangga miskin demi masa depan anak-anak mereka.
Kita yang mampu dan dianugerahi talenta dapat melaksanakan semua karya sosial ini sesuai dengan kemampuan dan talenta masing-masing. Dengan demikian, kita bisa menyambut Natal dan Tahun Baru bukan hanya dengan pesta demi kesenangan pribadi dan keluarga tetapi juga dengan meringankan beban sesama yang terlantar, tersisihkan dan terbuang. SELAMAT NATAL 2008 DAN TAHUN BARU 2009.
- Lost Admin's blog
- 5029 reads