Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Nasi Aking

anakpatirsa's picture

Sebuah poster sayembara berdesain bagus dan menarik menggelitik mataku. Tulisan besar-besar di bagian bawahnyapun tidak bisa lolos dari mataku:


Kemiskinan semakin memakan korban.
Di Makasar, ibu hamil dan anak balitanya meninggal kelaparan.
Di Yahukimo, Papua, terjadi kelaparan massal.
KLB Busung Lapar menghantui Rote Ndao, NTT, 50 km dari Ibu Kota,
rakyat makan nasi aking yang seharusnya dimakan itik.
Mengapa jutaan rakyat hidupnya semakin susah?
Apa yang salah?
Bagaimana solusinya?
Ekspresikan pandangan, aspirasi dan solusi Anda dalam :
Sayembara Nasional "Wiranto Mendengar Aspirasi Rakyat"

 

Hadiah bagi pemenang utama 50 juta rupiah. Jauh lebih banyak daripada yang ditawarkan AHMADINEJAD kepada siapa yang bisa memberikan bukti-bukti tertulis tentang kisah Yesus ketika berumur 13 s/d 29 tahun. Dan satu lagi, wang hadiah sayembara yang ini pasti dibayarkan.

Aku tidak bisa memalingkan mata supaya tidak melihatnya. Cukup menggiurkan. Sesuatu yang juga lebih 'intelek' daripada sekedar mengirimkan jawaban pertanyaan lewat SMS seperti yang seringkali muncul di televisi.

***

Mengapa jutaan rakyat hidupnya semakin susah? Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dipertanyakan, juga tidak memerlukan sebuah jawaban. "Mengapa baru ada yang bertanya?" sepertinya merupakan pertanyaan yang lebih tepat. Karena aku tahu jawabannya, "Karena akan ada Pemilu!"

Jika membandingkan tema yang diusung dalam sayembara tersebut dengan penekanan pada kondisi kesenjangan sosial saat ini, itu namanya basi. Tidak perlu menggembar-gemborkan keberadaan kaum kaya raya di negeri ini. Karena bila jadi mereka, aku sendiri tidak peduli bila mendengar ibu hamil dan anak balitanya meninggal kelaparan.

Juga, jika mulai memikirkan hebohnya reaksi media massa terhadap segala macam tunjangan yang diajukan anggota DPR, itu juga namanya nasi yang sudah tiga hari di atas piring. Karena jika aku anggota dewan tersebut, aku pasti hanya titip absen bila ada rapat lengkap membahas kelaparan massal di Papua. Sama-sama sesuatu yang sudah basi.

Jadi, aku tidak akan membahas sesuatu yang kuanggap sudah basi.

***

Aku tidak tahu apa itu nasi aking, tetapi Wikipedia membantuku:

Nasi aking adalah makanan yang berasal dari sisa-sisa nasi yang tak termakan yang dibersihkan dan dikeringkan di terik matahari. Nasi aking biasanya dijual sebagai makanan unggas. Tetapi belakangan masyarakat pun mulai mengkonsumsi nasi aking. Nasi aking bukanlah makanan yang layak dikonsumsi manusia; berwarna coklat dan dipenuhi jamur. Namun, masyarakat kelas bawah menjadikannya sebagai makanan pokok pengganti nasi karena tak mampu membeli beras. Untuk menghilangkan bau, nasi aking terlebih dahulu dipisahkan dari kotoran, dicuci, dijemur, lalu diberi kunyit untuk mengurangi rasa asam akibat jamur yang tertinggal.

Mengutip Wikipedia untuk mendramatisirkan sebuah kemiskinan? Atau membuat penderitaan rakyat menjadi lebih menyentuh? Tidak! Aku tidak peduli jika itu hanya sekedar itik menjadi korban karena jatahnya diambil manusia.

Bila ada orang dewasa harus makan dalam keprihatinan, biarlah ia sendiri yang merasakannya. Lalu apa masalahnya? Ia membesarkan satu atau dua otak mungil yang tetap akan kecil karena kekurangan gizi. Si anak lalu akan menghasilkan tiga atau empat otak yang lebih kecil lagi karena faktor keturunan mempengaruhi kualitas benda lunak yang terletak dalam batok kepala itu. Ya, dengan kata yang lebih ilmiah, makan nasi aking berpotensi menambah kemiskinan melalui rendahnya kualitas sumber daya manusia dan produktivitas. Dan yang paling menakutkan adalah apa yang secara ilmiah disebut hilangnya sebuah generasi.

Mengapa jutaan rakyat hidupnya semakin susah? Tidak perlu bertanya, karena orang sudah tahu jawabannya. Kemiskinan berarti pemerintah yang sekarang sudah gagal dan tidak layak lagi memerintah. Itulah maksudnya. Apalagi kemiskinan itu muncul dalam bentuk angka-angka. Ada yang berteriak, "Kami punya angka kemiskinan yang ternyata luar biasa!" Pihak yang merasa diserang menjawab, "Tidak sebesar itu!"

Rakyat miskin merupakan sebuah aset. Bila tidak ada kemiskinan, akan berkurang satu senjata politik. Orang kelaparan hanya berpikir tentang sepiring nasi. Dalam kelaparan ia berkata, "Pasti akan datang seorang pemimpin yang peduli sama aku." Apalagi orang berperut buncit sudah kehilangan masa-masa emasnya sepuluh tahun lalu.

Bagaimana solusinya? Aku tidak tahu. Selama ada pemilu tidak perlu ada solusi. Ketika orang lapar punya harapan setelah Pemilu akan muncul seorang pemimpin yang memperhatikannya bahkan mau makan nasi yang tidak enak pada masa kampanye, semuanya akan baik-baik saja.

Kalau memang benar-benar ingin memberantas kemiskinan, jangan biarkan orang miskin berharap adanya perbaikan hanya bila muncul seorang pemimpin. Katakan saja pada mereka, "Jangan tunggu pemilu untuk merubah nasib! Jangan tunggu saya berkuasa untuk mengganti nasi aking dengan nasi kuning!" Katakan saja kepada mereka, "Silahkan mati kelaparan, tetapi jangan matikan sebuah generasi dengan melahirkan anak-anak ber-IQ jongkok karena tidak pernah minum susu!"

***

Solusi? Kemiskinan sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Itulah kenapa muncul sosialisme, liberalisme dan segala macam teori ekonomi. Di negeri inipun ada yang namanya Sistem Ekonomi Pancasila yang sudah kita rasakan hasilnya.

Bahkan Alkitabpun berbicara tentang solusi kemiskinan. Dalam Imamat 25 Tuhan mengatur "perlakukan terhadap orang miskin." Intinya orang Israel harus membantu saudaranya yang jatuh miskin, serta tidak boleh menindas mereka. Tuhan tahu akan ada kemiskinan dan memberi solusi bagi umat-Nya.

Bermaksud mengajukan sebuah solusi? Tidak! Hanya ingin berkata, solusi yang diberikan oleh Tuhanpun gagal ketika orang Israel tidak menurutinya. Tidak perlu mencari solusi. Sudah banyak solusi yang bisa dijalankan. Masalahnya apakah solusi itu dijalankan atau tidak. Tetapi kalau memang benar-benar mau mencari solusi, memang sulit! Walaupun demikian, seperti kata orang tua jaman dulu, "Jangan beri ikan, tetapi berilah kail."

***

Samar-sama aku mendengar lirik lagu berikut:

Pilihlah aku jadi pacarmu
Yang pasti setia menemanimu
Jangan kau salah pilih yang lain
Yang lain belum tentu.. setia..
Jadi pilihlah aku..

jesusfreaks's picture

Nasi seorang raja (a king)

Ironis untuk sebuah negara yang sangat kaya, yang katanya disebut negara agraris. Sedih melihat sesama yang yang makan makanan bukan sesama. Indahnya jika semua orang merasakan nasi seorang raja (a king).

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

pyokonna's picture

poor them

Anakpatirsa, ketika aku melihat berita tentang anak balita yang mengalami kekurangan gizi di televisi atau di koran, aku hanya berkata dalam hati kasihan mereka. Kemudian aku mengganti ke acara lain. Anakaptirsa, selama ini aku sering berpikir kenapa Malaysia lebih maju daripada negara kita? Kini aku tahu salah satu penyebabnya.
__________________

We can do no great things; only small things with great love -- Mother Theresa

andryhart's picture

Apakah kita perlu minum susu?

Dalam pedoman gizi yang lama: 4 sehat 5 sempurna disebutkan bahwa susu merupakan jenis makanan yang menyempurnakan diet kita. Tetapi sebagaimana tepung, gula dan minyak, susu juga merupakan produk impor atau produk yang dibuat dengan teknologi oleh pabrik atau industri susu. Karena itu harganya mahal. Bagi bayi dan anak-anak memang diperlukan susu karena mereka butuh banyak protein untuk tumbuh kembang. Tetapi bayi dapat memperolehnya lewat ASI dan anak-anak lewat makanan sumber protein lain seperti telur. Karena itu, bagi yang tidak mampu cobalah memelihara ayam atau unggas lainnya untuk mendapatkan telur sebagai pengganti susu. Sementara itu, orang tua dapat memperoleh kalsium serta fosfor dari sumber lain di luar susu seperti wader, teri, rebon, cakar ayam dan sayuran hijau. Vitamin D dapat kita peroleh dari cahaya matahari pagi selama kita tidak takut terkena sedikit panas.
__________________

andryhart

ely's picture

Masalah kemiskinan yang

Masalah kemiskinan yang mesti harus dipertanyakan pada kemerdekaan Indonesia... karena buah dari kemerdekaan belum dinikmati oleh masyarakat ekonomi bawah... Tidak ada perkembangan/kemajuan yang terjadi terhadap pemberantasan kemiskinan... yang ada malah penindasan.. Sehingga masyarakat ekonomi bawah bukannya merdeka tetapi malah tertindas... xxxx Lebih parah lagi... Terkadang orang2 menyalahkan atau menuduh mereka bahwa itu terjadi oleh karena faktor mereka sendiri xxxx Terlalu banyak orang pintar tapi lebih banyak lagi orang miskin, terutama kemiskinan moral... Sehingga yang ada hanya saling menyalahkan bukannya saling mengisi...
__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...