Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

MENGHADAPI PENGANIAYAAN

widdiy's picture

Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

 MENGAPA KITA TAK BOLEH TAKUT?

Pada artikel yang terdahulu telah dibahas mengapa umat Kristus mengalami penganiayaan, dan ternyata kita dapat menyempurnakan kasih kita melalui penganiayaan yang terjadi. Pada ayat yang kita baca di atas, Tuhan yesus mengatakan “jangan takut”. Mengapa kita tidak boleh takut? Penganiayaan adalah suatu paradox – musuh dapat saja membunuh kita, namun mereka tidak dapat membinasakan kita. Lukas, memaparkan paradox ini secara jelas dalam Injil Lukas 21:16-18 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh (17) dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. (18) Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Lihat juga dalam 1Yoh. 5:18,19 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. (19) Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

Mereka dapat membunuh, tetapi tidak ada sehelaipun dari rambut kita akan hilang. Ini karena seluruh keberadaan kita, akan dipulihkan sepenuhnya pada hari kebangkitan – bahkan setiap helai rambut kita sudah dihitung oleh Allah dan akan dipulihkan pada hari itu (lihat Luk. 12;7, Mat. 10:30). Kepala kita mungkin bisa dipenggal, tubuh bisa hangus terbakar, tetapi semuanya akan dipulihkan secara sempurna sampai setiap sel dalam tubuh kita, saat hari kebangkitan yang mulia.

Oleh karena itu, kita tidak boleh takut kepada manusia, karena manusia tak dapat membinasakan secara kekal. Mat. 10:28-31 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. (29) Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. (30) Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. (31) Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

Kita tidak boleh takut kepada “yang bisa membunuh tubuh”. Ini teramat sangat sulit, karena takut adalah sifat alamiah manusia normal. Kalau ada orang yang menodongkan pistol ke kepala saya, pasti saya ketakutan, mungkin sampai terkencing-kencing. Saya sangat perlu dipenuhi oleh Roh Kudus supaya tidak takut, sehingga bisa melakukan perintah Tuhan Yesus tersebut. Yesus memerintahkan supaya kita tidak takut kepada segala kuasa dunia ini, penjahat maupun teroris. Melainkan kita harus takut dan menaati Allah dalam segala situasi. Karena pada akhirnya kita akan menjadi pemenang. Wahyu 11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

Pada kedatangan Kristus yang kedua, ketika dunia dipulihkan dan diperbaharui, kita akan memperoleh lagi milik kita seratus kali lipat (lihat Mat. 19:28-30).

 BAGAIMANA KITA MENGHADAPI?

Sementara kita tidak boleh takut, kita juga harus menyingkir seperti yang tertulis dalam Mat. 10:23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain. Bahkan Yesus melakukan hal itu, seperti yang tertulis dalam Yoh. 7:1. Dia menunda waktu kematian-Nya, sampai waktu yang ditentukan oleh Allah, ketika Dia menuju ke Yerusalem bagaikan anak domba yang akan disembelih. Dalam hal seperti inilah kita harus menggunakan akal budi kita, yang dituntun oleh Roh Kudus. Kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat. 10:16).

Kita harus mengalahkan rasa takut dan menanggapi penganiayaan dengan mendoakan para penganiaya, memberkati mereka dan membalas dengan kebaikan. Sehingga akan nyata bahwa kita memiliki hidup baru yang didasarkan atas kasih. Matius 5:44-46 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

Kita tidak boleh membalas penganiayaan tetapi menanggapinya dengan kekuatan dan kuasa Roh Kudus. Ini bukan berarti kita pengecut, melainkan menghadapinya dengan kata-kata yang jelas dan tegas, seperti yang dilakukan oleh Yesus, Stefanus dan Paulus ketika menghadapi para penganiaya. Dengan demikian kita tidak membalas kekerasan dengan kekerasan, tetapi menghadapinya dengan kekuatan spiritual. Lukas 12:11-12 Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan."

Kita bukan menjadi orang Kristen yang sok berani, tetapi menghindari penganiayaan sebisa mungkin sambil mendoakan pemerintah negara kita, supaya kita bisa terbebas dari para penganiaya dan supaya kita bebas memberitakan Injil sehingga banyak orang diselamatkan di dalam Tuhan Yesus. 1Timotius 2:1-4 Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, (2) untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, (4) yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

KESIMPULAN

“Kerajaan Surga” selalu bertentangan dengan “Kerajaan Dunia”. Oleh sebab itulah kita selalu dalam peperangan rohani, sementara kita ditempatkan di dalam dunia untuk menjadi “garam dan terang”. Senjata kita bukanlah bom atau peluru, tetapi doa dan berkat, yang akan menarik kekuatan spiritual dari Tuhan (lihat 2 Kor. 10:3-5). Penganiayaan oleh sebab kebenaran (bukan karena kebodohan kita atau karena melakukan tindakan kriminal), merupakan tanda bahwa kita layak untuk Kerajaan Surga serta menerima upah yang telah dijanjikan Tuhan. Pada akhirnya, bila kita taat, kita akan menang atas semua penganiayaan. Untuk itu kita harus selalu waspada dan menghindari penganiayaan sebisa mungkin, sambil berdoa supaya kita bisa tetap hidup dalam kesalehan dan ketenangan.

 

ebed_adonai's picture

Boleh tidak...

Salam kenal mas widdiy.. Smile

Kalau frase "Jangan Takut" itu dipahami sebagai: "Jangan dikuasai ketakutan" boleh tidak ya? Soalnya rasa takut itu konon sesuatu yang alami dari manusia, dan dalam banyak hal justru membuat kita semakin berhati-hati..

Thanks...

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

nisa's picture

green lantern

jadi inget film "green lantern"... pas jagoan nya bimbang, ceweknya meng-encourage dengan bilang bahwa ada perbedaan antara "fearless" dan "courageous" :)

widdiy's picture

@ebed_adonai, boleh...

Salam kenal juga ebed_adonai...

Betul rasa takut adalah alami dan manusiawi, boleh juga frasa "jangan takut" itu dipahami sebagai "jangan dikuasai ketakutan". I like your comment... Smile