Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mencabut Kepahitan sampai Akar-akarnya

Purnawan Kristanto's picture

Menyimpan kepahitan atau dendam itu seperti meniup api lilin kebahagiaan kita dan menjadikan roh kita termangu di dalam kegelapan.
 
Kecambah Kepahitan
Benih kepahitan mulai berkecambah ketika ada orang yang melukai hati kita, baik sengaja atau tidak. Kecambah itu lalu dipupuk oleh sikap permusuhan kita dan penolakan untuk menghadapi kenyataan tersebut. Jika ini terjadi, kepahitan itu akan mengakar semakin dalam dan semakin kuat.
 
Dunia ini penuh orang yang menyimpan kepahitan. Mereka mengkritik, mencari-cari kesalahan dan melakukan pembenaran diri. Pernahkah Anda melihat orang yang hiperkritis? Biasanya orang seperti ini penuh dengan kepahitan. Mereka lihai memancing emosi Anda supaya mereka punya alasan untuk membenarkan kepahitan mereka.
 
Akar Kepahitan
Akar itu menancap di dalam tanah: ia tersembunyi dan tidak kelihatan. Jarang ada orang lain yang bisa tahu kalau orang tersebut punya akar kepahitan. Jika pun diberitahu, dia akan menyangkalinya. Orang yang menyimpan kepahitan biasanya mudah tersinggung, tidak tahu berterimakasih, tidak tulus, dan pendendam.
 
Buah Kepahitan
Kepahitan bisa memengaruhi Anda secara fisik, emosional dan spiritual. Buah kepahitan itu seperti menyimpan asam ke dalam wadah dari kaleng. Yang rusak adalah wadahnya, bukan isinya. Jika hati Anda dipenuhi kepahitan, maka Tuhan tidak bisa bersemayam di hati Anda. Mengapa? Karena kepahitan dan kekudusan tidak bisa bersanding di dalam diri Anda. Tanpa kekudusan Anda tidak bisa melihat Tuhan. (Ibr.12:14). Lalu bagaimana caranya mencabut akar kepahitan?
 
1. Biarkan Tuhan menyingkapkannya. Kita tidak bisa tahu kalau kita punya kepahitan. "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?" (Yer. 17:9) Hati yang licik tidak bisa tahu kalau hatinya memang licik. Biarkanlah Roh Kudus mengoperasi hati Anda dan menyingkapkannya bagi Anda.
 
2. Gantikanlah dengan pengampunan. Anda tidak bisa mengejar kekudusan tanpa berdamai dengan orang lain (Ibr. 12:14). Anda akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak ada duga sebelumnya jika Anda mengampuni orang lain. Cobalah!

__________________

------------

Communicating good news in good ways

agamaitucandu's picture

I ALWAYS LOVE FIGURATIVE LANGUAGE

Buah kepahitan itu seperti menyimpan asam ke dalam wadah dari kaleng. Yang rusak adalah wadahnya, bukan isinya.

*dicatet*

*pengen komentar tapi cuma bisa bergumam*

*Hati yang berkubu seperti teko yang berkarat. Air yang diisikan air bersih. Tapi ketika dituangkan ke gelas, yang keluar air kotor.*

*Tiap saat musti waspada. Ngecek kualitas air yg keluar. Kalau kotor, berarti kemungkinan dua: air yg diisikan kotor atau tekonya kotor. Pusat kendali mutu untuk input maupun output.*

Hati yang licik tidak bisa tahu kalau hatinya memang licik. Biarkanlah Roh Kudus mengoperasi hati Anda dan menyingkapkannya bagi Anda..

*dicatet*

*Hati yang bersiasat, menipu diri sendiri. Seperti antivirus yg telah kena temper oleh virus. Seperti sudah jadi batu. Kata Jalaludin Rumi: Hanya cinta yang dapat membunuh apa yang tampaknya sudah mati.*

Biarkan Tuhan menyingkapkannya. 

*dicatet*

*Kalau yang mengungkapkan orang lain, nanti kodok di hati ini malah tambah menggelembung.*

*I love figurative language. Encrypted and secured. Like the wisdoms of the gods hidden on the top of the mountains. No thief can reach. No filthy hand can play upon.*

__________________

.

agamaitucandu's picture

@Purnawan Kristanto: kalo batita?

Kalo akar pahitnya dari masa belum ingat gimana? Misalnya waktu batita? (kalau balita mungkin masih ingat)

__________________

.

Purnawan Kristanto's picture

Saya belum bisa menjawab

 Saya belum bisa memebri jawaban yang memuaskan. Kalau tidak bisa ingat yang namanya bukan kepahitan. Ada orang yang mengaku tidak punya kepahitan, tetapi dari perilakunya sehari-hari dia menunjukkan gejala-gejala masih menyimpan kepahitan. Kalau ditanya apakah dia menyimpannya, dia menyangkalinya. Ini yang perlu dibongkar

Nah kalau sang batita sendiri tidak ingat peristiwa yang membuat dia kepahitan, bagaimana dia tahu kalau dia menyimpan kepahitan?


 

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways