Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Membangun orang, apakah sulit?

Sri Libe Suryapusoro's picture

Tadi malam saya mendapatkan sms dari pembaca buku kecil saya yang berjudul kegagalan. Dia bercerita bahwa dia sering sekali mengalami kegagalan, melakukan dosa yang berulang-ulang. Dia juga merasa Tuhan tidak akan pernah mengampuni dirinya. Dia ingin sekali berubah, tetapi ketika berdoa ada ketakutan yang melingkupi dirinya dan merasa doanya tidak mungkin diterima Tuhan. Rasa sakit di dalam dirinya tentang dosa-dosanya juga menghalangi untuk berubah.

 

Terus terang, saya tidak tertarik dosa apa yang telah diperbuatnya. Dalam pengalaman saya melayani orang lain, saya tidak menanyakan atau bahkan mengintrogasi dosa mereka. Jika mereka mau cerita, ya... saya dengarkan. Jika tidak amu cerita, ya… berarti urusan dirinya dengan Tuhan.  Bagian saya adalah membantu bukan mengambil alih hidupnya.

 

Saya pun membalas sms tersebut dengan meminta dia membaca 1 yoh 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Tidak ada yang saya lakukan lainnya, bahkan saya tidak menelponnya.

 

Dia pun menjawab,”terima kasih  pak. Saya benar-benar merasa terbangun! Saya ingin jadi anak yang berbakti untuk BAPAnya. Dulu saya berpikir, jangan-jangan dosa saya TIDAK BISA diampuni. Tapi malam ini, saya merasa sangat bahagia. Saya ingin seperti bapak mau berkorban untuk membagi berkat. Dan malam ini, bapak menuai saya. Tapi, ini tidak akan berakhir disini. Mungkin saya bukan orang besar seperti bapak. Tapi saya ingin menjadi berkat untuk orang lain. Seperti bapak menolong saya.”

 

Bukankah luar biasa? Saya tidak melakukan apa-apa selain memberikan sebenarnya tiga ayat. Karena setelah ayat yang diatas tersebut saya berikan ayat Yoh 15:15-16. Saya tidak perlu pergi ke kotanya yang berjarak sekitar 350km dari kota saya. Memang, saat ini saya sedang mencoba menghubungi navigator di kotanya untuk melayani dia.

 

Terkadang, kita berpikir membangun orang itu sulit, sangat sulit. Ternyata pengalaman saya tadi malam, saya membangun orang, membuat orang berkomitmen untuk membangun orang lain lagi, sedangkan saya hanyalah membagikan ayat yang saya ingat. Sejujurnya, sangat sedikit ayat yang saya hafal.

 

Satu hal lagi, melalui smsnya, dia sedang membangun saya. Dan saya yakin, dia (orang tersebut) juga sedang membangun setiap diri Anda yang membaca tulisan ini. Maukah kita tetap setia membangun diri sendiri sehingga selalu siap untuk membangun orang lain?

 

Saya percaya, Anda bisa karena Tuhan sendiri yang akan memampukan kita. Roh Kudus yang di dalam diri kita akan menunjukan caranya. Bahkan, seandainya pun cara yang kita tempuh salah, itu bisa dipakai oleh Allah sehingga banyak ornag yang terbangun.

 

Selamat membangun dan akhirnya Anda berbuah.

__________________

Small thing,deep impact

Josua Manurung's picture

ada kalanya...

ada kalanya

ketika kita ingin membangun orang

banyak orang yang menyalahkan-artikan

uluran tangan kita...

tidak jarang yang ditepis...

dan ditolak mentah-mentah...

tapi...

kita harus tetap membangun...

tetap mengulurkan

tangan...

maju terus di dalam Yesus.

 

TUHAN Memberkati.

__________________

BIG GBU!

mikha's picture

Ada satu ujian Kasih yang sesungguhnya yaitu:

"Jikalau engkau mengasishi Aku maka engkau akan mematuhi segala perintahKU"
Berliana Pasaribu's picture

Make Him Proud

Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Terkadang ketika gue berbuat baik or menjadi berkat buat orang lain, kebanyakan temen2 bilang "SOK SUCI". Terlintas, gue BT dengan mereka. tapi lama-kelamaan terbiasa jg dgn komentar miring. "Finally I decided to Make Him Proud Cause He Create Me" Gimana?setuju?Bagusssssss.....