Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

MANA EKSPRESI KASIH

agustin's picture

Tuhan Yesus tidak dapat terlepas dari ciri pokok yang disebut dengan disiplin. Pendisiplinan merupakan kata kunci dalam pembentukan karakter seorang anak… dan seorang murid serta merupakan salah satu tanggung jawab dari Kasih. Allah Israel mendisplin bangsa Israel sebagai bentuk Kasih dan Perhatian Nya  untuk kebaikan umat pilihan Nya. Hanya Kasih yang dapat menggerakkan kita untuk peduli terhadap orang lain. Tapi bagaimana dengan diri kita ? apakah kita mau terus menerus menjadi penerima “ kasih “ tanpa mau menjadi pelaku ? tentunya tindakan ini sangat egois sekali !

Nah,  dalam kehidupan yang tiada menentu, banyaknya orang yang bersikap buruk dan jahat, pupusnya harapan karena manusia tidak lagi dapat dipercaya, dunia kerja dan kampus yang seakan tidak mungkin terpisah dari segala bentuk dosa, kondisi lingkungan memburuk, ekonomi terpuruk, keresahan dan kecemasan yang melanda manusia dan dosa yang  senantiasa berkecamuk, apakah kita masih dapat mengasihi Allah dan sesama ? Tentu kita masing – masing mempunyai tantangan untuk mengasihi Allah dan sesama yang berbeda sesuai kondisi, perlakuan dan hubungan kita dengan Allah. Ketika kita menyatakan mengasihi seseorang, kita pasti ingin membuatnya bahagia. Jika kita berkata bahwa kita mengasihi Tuhan Allah, berarti segala sesuatu yang kita lakukan haruslah merupakan ekspresi dari kasih itu. Dalam Yohanes 14 : 15 difirmankan,  “ jikalau kamu mengasihi Aku kamu akan menuruti segala perintah Ku “  Kenyataannya tidak ada manusia yang mampu melakukan seluruh perintah Allah, kalaupun ternyata kita melakukan sesuatu yang menyenangkan hati Nya sebagai wujud  dari kasih kita kepada Tuhan Allah, ternyata Tuhan Allah sendirilah yang melakukan hal tersebut di dalam kita. Betapa Tuhan Allah itu luar biasa hebatnya. ( 1 Yohanes 4 : 10, “ Inilah kasih itu : Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita ……………. “ )  

Sebelum kita menyatakan “ Kasih “  terhadap sesama, terlebih dahulu kita harus membenahi suasana kasih yang ada dalam kehidupan orang – orang percaya. Dasar dari pada Kasih adalah adanya kehidupan yang  “ saling “ yaitu :

1. Saling melakukan yang baik, penuh pengampunan dan saling berdamai ( Roma 12 : 9,14,17,21 )

2. Saling mengasihi dan mendahului member hormat ( Roma 12 : 10 )

3. Saling bertekun melayani Tuhan dan dalam doa, tetap bersukacita ( Roma 12 : 11, 12 )

4. Saling membantu orang kudus dan member tumpangan ( Roma 12 : 13 )

5. Saling merasakan pergumulan yang ada dan sehati sepikir ( Roma 12 : 15 – 16 )

Tuhan Allah memberikan kesempatan yang sama kepada kita semua untuk mengekspresikan iman dan kasih kita pada dunia. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana sikap kita dan bagaimana respon kita, apakah kita telah mengalami dan menyadari akan kasih Tuhan Allah kita ?  Yang kita terima secara Cuma – Cuma ? Karena seseorang yang dapat mengasihi adalah seseorang yang telah mengalami kasih itu terlebih dahulu. Satu- satunya kasih sejati yang tidak berubah adalah kasih Yesus Kristus. Kita hanya dapat mengasihi sesama dan Tuhan jika kita pun mengerti dan mengalami betapa Tuhan Yesus mengasihi kita. Dengan menyadari dan mengalami kasih  Yesus, seseorang dimampukan mengasihi dan peduli pada keselamatan orang lain meskipun sangat mungkin akan menghadapi reaksi negative. Percaya Kasih dari Kristus mengalahkan ketakutan ! Oke, marilah kita menikmati waktu yang selalu tak pernah berhenti berputar karena hari ini adalah hari hadiah dari Tuhan karena yang kemarin adalah sejarah dan hari esok adalah misteri. Kita ekspresikan KASIH kita sesuai komitmen  dengan merenungkan firman Nya dalam setiap sikap, tindakan dan tutur kata kita dalam setiap detik……setiap menit…….setiap jam……dalam kehidupan sehari – hari kita supaya tidak ada penyesalan pada hari penghakiman nantinya.     

“ Bagaimana dengan aku apakah sudah menjalankan perintah kasih Kristus dalam kehidupan nyata ??? “



__________________

Bu Agustin Widjiastuti