Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Lagos, I Am Coming!

Andy Ryanto's picture

Setelah menempuh lebih kurang 22 jam perjalanan termasuk stopover di Dubai, pesawat yang saya tumpangi mendarat di Murtala Mohammed Airport, Lagos. Nigeria sekitar pukul 14:30 waktu setempat.   Ada sedikit deg-degan juga di hati karena pernah mendengar bos saya  bercerita bahwa dia melihat  ada orang barat yang diantar ke hotel dalam keadaan stres berat dan kebingungan.  Konon bule ini dirampok habis2an, bukan oleh perampok, tapi oleh petugas di airport!  Si bule dibawa ke kamar gelap, ditelanjangi, dan kemudian semua barang-barang berharga bawaannya diambil.  Cerita lainnya lagi, ada seorang pengusaha Indonesia semua barang berharganya dirampok habis-habisan di dalam kamar hotel bintang 5. Dan sang perampok ternyata adalah calon partner bisnisnya sendiri yang berpura-pura mau business meeting dengannyadi hotel!  Wuhsss!  stop..kok malah jadi cerita horor?

Thank God! Saya berhasil melewati petugas imigrasi tanpa masalah, kemudian ke tempat pengambilan bagasi.  Tahu barapa lama antri menunggu bagasi? hampir 1 jam!.  Ruang tunggu pengambilan bagasi lebih mirip terminal kereta api Senen. Selain itu, trolley2nya sudah reot dan karatan dan harus bayar lagi.   Setelah berhasil mendapatkan bagasi, dicegat oleh petugas custom, "What is inside your bag?", gue jawab "Just food". Langsung dia minta "Two thousand".  Karena sudah siap dipalaki seperti ini, saya langsung minta dia tunggu untuk tukar dollar ke mata uang lokal Naira.   2000 Naira (+/- Rp 160rb) berpindah tangan, dan sayapun langsung melenggang keluar sambil melihat-lihat penjemput saya, ternyata tidak ada ruang khusus untuk penjemput.  Penjemput harus menunggu di pinggir jalan aspal dibawah terik matahari!

Bagaimanapun juga lega rasanya setelah milihat 3 pasang tangan melambai-lambai kepada saya.  Mereka adalah tiga rekan saya, satu yang akan saya gantikan dan dua lainnya adalah rekan satu tim yang sama-sama baru di Nigeria tetapi mereka sudah lebih dulu tiba di Lagos seminggu sebelumnya.  Setelah menunggu beberapa saat di bawah terik matahari Afrika, sebuah Honda City dengan body seperti babak belur habis dijitak tukang ojek, berhenti dan kami langsung masuk ke dalamnya.  Ternyata Honda City inilah yang akan kami pakai sebagai mobil dinas kami sehari-hari nantinya.  Tapi saya suka warnanya, biru muda terang.

Setelah dapat bernafas dengan normal dan mulai mengamati pemandangan di sekeliling....rasanya...DAHSYAT man.....baru pertama kali se-umur umur lihat orang item sebanyak ini! Bayangkan di mana- mana orang item...gelap.  Tapi....akhirnya saya tersadar kembali..Lah iyalah kan di Afrika.

Perjalanan dari airport menuju apartemen langsung memberi kesan kota yang kotor dengan infrastrusktur yang buruk dan tidak terawat.   Tidak banyak gedung tinggi.  Apartemen kami-pun jangan disamakan dengan konotasi "apartemen" di Jakarta.  Jauhlah..bung...Jalan depan apartemen seperti naik mini rollcoaster, furniturenya jadul, cat dalam rumah banyak mengelupas karena lembab.  Bathtub di kamar mandipun hanya hiasan, karena air harus ditampung di ember dulu kemudian harus mandi dengan bergayung ria!  Padahal menurut teman saya, wilayah tempat tinggal kami ini termasuk daerah elite, kira-kira kayak Menteng-nya Jakartalah. Saya langsung mandi dan tidur sampai kesokan harinya.

Dan.....Jadilah Terang Jadilah Gelap.  Itulah Hari Pertama

 

Rusdy's picture

@ Andy Ryanto:

Jauh-jauh mandi di Afrika, memang di kampung halaman nggak ada bathtub yah? :P

Andy Ryanto's picture

Benar

Benar bung Rus, di kampung halaman (Sumatera) gue kaga ada bathtub, masih pake bak air + gayung hehehe.....

jesusfreaks's picture

@AR : WAH MENDING PAPUA

Wah mending PAPUA kemana mana brow. Tapi sabar aza, lo kan yakin bahwa hidup lo, TUHAN yang atur.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Andy Ryanto's picture

Baru Sedihnya

Bro...itu baru awalnya.....agak menyedihkan ya....tapi begitulah kesan pertama di tampat baru.  Orang bilang kesan pertama itu selalu melekat di hati, makanya saya masih ingat walaupun setahun sudah berlalu.  Nanti saya share banyak lagi pangalaman lucu, serem dan lainnya...

sandman's picture

@Andy Ryanto

Perjalanan dari airport menuju apartemen langsung memberi kesan kota yang kotor dengan infrastrusktur yang buruk dan tidak terawat.   Tidak banyak gedung tinggi.  Apartemen kami-pun jangan disamakan dengan konotasi "apartemen" di Jakarta.  Jauhlah..bung...Jalan depan apartemen seperti naik mini rollcoaster, furniturenya jadul, cat dalam rumah banyak mengelupas karena lembab

Cermati dengan ini, " 2000 Naira (+/- Rp 160rb)", paling tidak disana mata uanganya 80 kali di indonesia,  jadi pingin bertanya, negara yang keadaannya seperti diatas itu kok mata uanganya masih bisa lebih tinggi nilainya dibandung mata uang negara kita. Apa ada yang salah yah, atau saya yang salah?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

Andy Ryanto's picture

Nilai Nominal

Dengan kurs sekarang ini 1 Naira = Rp 80 (bisa check di Yahoo Finance).  Itu nilai nominal bukan nilai intrinsiknya (tolong pakar ekonomi dibetulkan kalau salah nih...).

Contohnya begini: untuk membandingkan biaya hidup di suatu negara biasanya saya menggunakan parameter KFC (itu loh Kentucky Fried Chicken), yaitu harga paket ayam + nasi + softdrink, karena di Lagos tidak ada KFC saya hanya bisa membandingkan dengan restoran sejenis.

Di Indo paket seperti itu kira2 Rp 25.000, di Lagos N 800 (Rp 64.000), perbandingan lainnya Indomie disini dijual N30 ( Rp 2400)/bungkus.  Dapat disimpulkan bahwa harga makanan di Nigeria itu 2 sampai 2,5 kali dibanding di Indonesia.  Bahkan saya pernah shock beli meja kantor 1/2 biro knock down buatan Malaysia, yang di Indo paling mahal Rp 500rb, disini harganya N 22.000, hampir Rp 2 jt.

Besarnya nominal suatu mata uang dan biaya hidup tidak selalu mengindikasikan miskin atau kayanya suatu negara (katanya di papua yang notabene miskin 1 liter bensin Rp 10,000-20,000, malah air mineral lebih mahal dari bensin).

Thank for comment bro....GBU

Rusdy's picture

Banyak Banget Nolnya

Ketika pendeta dari gereja saya baru balik dari Afrika (Zimbabwe), dia bagi-bagi duit ke jemaatnya (ndak semua jemaat tentunya, yang spesial saja :) ). Saya kebagian $50.000.000!!!

Wuih, langsung kaya saya semalem. "Bisa beli apa?" Tanya saya. "Hmmm... mungkin seperempat pisang (bukan setandan)" Jawabnya

"Halaaaaa..."

Setidaknya ada kurs mata uang yang lebih banyak nolnya dari Rupiah :P

Andy Ryanto's picture

Sudah disunat

Informasi dari Detik.com 31 Juli 08 nolnya dollar zimbabwe sudah disunat karena pusing hitungnya...berikut cuplikannya:

Harare - Zimbabwe melakukan langkah pemangkasan nilai uang untuk mengatasi perekonomian mereka yang semakin terpuruk karena hiper-inflasi 2,2 juta persen. Tidak tanggung-tanggung, 10 miliar dolar Zimbabwe dipotong nilainya menjadi hanya 1 dolar Zimbabwe.

"Dolar Zimbabwe akan di-redenominasi sepersepuluh miliar, berarti 10 nol dihilangkan dalam tiap nominal uang. 10 Miliar dolar akan bernilai hanya 1 dollar, mulai berlaku pada 1 Agustus," kata Gubernur Bank Sentra Zimbabwe Gideon Gono seperti dilansir Reuters, Rabu (30/7/2008).................Hal ini dilakukan agar penduduk tidak kerepotan membawa bergepok-gepok uang untuk berbelanja......

Yang penting disini adalah nilai riil uang tersebut bukan nilai nominalnya.   BTW selamat ya buar Rusdy setidaknya pernah dapet Z$ 50 juta dari pendetanya.

mia's picture

welcome to the new page of life

Bro Andy,

Trima kasih sharingnya pertama sampai di Lagos, ngga semua orang mengalami pengalaman seperti itu.

Saya bermil-mil juga jauhnya dari Indonesia, tapi percaya Dia selalu serta.

Teruskan menulis dan bercerita pengalaman Tuhan bersama Anda di sana.

Whoever can trusted with very little can also be trusted with much....

Barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia setia juga dalam perkara besar...

(Lukas 16:10a)

 

Doa untukmu bro,

Mia