Kunjungan ke Perth (bagian 1)

Hari Pertama (mendarat di Perth)

Jam baru menunjukan pukul 11 pagi waktu Australia Barat, pada saat kami sampai di Perth.

Kami sekelompok melayu baru saja mendarat di Bandara Udara Domestik Perth, Australia Barat.

Ini adalah kunjungan saya yang ke tiga kali ke Western Australia (Australia Barat),

setelah sebelumnya berturut-turut tahun 2000,2001,2002 saya juga pernah berkunjung ke kota Perth.

Kota Perth adalah ibu kota dari negara bagian Australia Barat.

Kunjungan kali ini selain untuk mengunjungi teman-teman lama juga akan kami gunakan untuk mengunjungi tempat-

tempat objek wisata yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya.

Seorang teman menyarankan saya agar menjadi penunjuk jalan, karena sayalah yang paling lama tinggal di Australia.

Melihat jarum jam yang semakin siang , kami memutuskan untuk segera menuju pusat kota (atau disebut juga dengan Perth City),

untuk sekedar mengisi perut yang sudah mulai minta diisi.

Jarak dari Domestik Air Port ke Perth City dapat ditempuh dengan kurang-lebih 20 menit dengan mobil.

Selama dalam perjalanan, teman-teman sibuk melihat ke-kiri dan kanan mencoba memuaskan mata

dengan melihat-lihat sudut kota Perth sepuasnya (maklum ini adalah kunjungan pertama mereka).

Mereka membandingkan kota Perth dengan Sydney........juga dengan Jakarta, tentunya...

Saya berkata, "Kota Perth sudah banyak mengalami banyak perubahan, sejak kunjungan saya yang terahir".

Terus terang, saya yang pernah berkunjung ke Perth sebelumnya ,juga tidak kurang rasa kagum akan perkembangan kota Perth 5 tahun terahir.

Banyak gedung-gedung baru bermunculan bagai sulap, tumbuh dimana-mana dalam sekejap.

Perth yang disebut-sebut sebagai kota "Mati" mulai menyamai kota-kota besar lainnya.

Kalau sekedar ingin tahu, kota Perth tidak mengenal yang namanya kemacetan jalan raya 5 tahun yang lalu.

Tapi sekarang, dalam perjalanan ke pusat kota, saya melihat kemacetan kendaraan model Jakarta dimana-mana.

Saya mencoba untuk menghubungi salah seorang rekan yang memang telah lama menetap di Perth.

Kira-kira 2-3 menit saya menunggu, dan kemudian......

Sebuah suara terdengar di ujung telepon selular saya yang bercampur dengan suara keramaian.

"Halo, may i know whose speaking?"......sahut di ujung telepon selular .

Saya segera menjawab, " Ini aku, temanmu yang sedang dalam perjalanan ".

"How far away are you from the City?" , suara dari balik telepon kembali bertanya.

"Kira-kira 5 menit", jawab saya.

Sekitar 5 menit kemudian, kami membayar biaya taxi, dan untuk pertama kalinya dalam 5 tahun,saya kembali menginjakan kaki di Kota Perth ( ceritanya....kembali ke kota Perth....).

Di ujung jalan yang juga bersebelahan dengan restaurant Mc Donald berdiri, sebuah sosok

kurus berkaca mata.Ia adalah teman lama, pemilik suara di balik telepon selular, yang berbicara dengan saya 5 menit yang lalu.

"Halooo...... ahirnya ketemu juga...", kata si kurus.

Kami segera berbasa-basi saling memperkenalkan diri ( kalau di luar negri ketemu saudara setanah air...rasanya lain deh....).

Tidak peduli menjadi perhatian orang lain disekitar kami, kami terus bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia.

"Mas,....lapar nih..", saya berkata.

"Ada restaurant Indo, di dekat sini nggak?", saya kembali melanjutkan.

"Ooo...jelas ada donk".temanku menjelaskan.

Selagi meneruskan pembicaraan, kaki kami bergerak mengikuti si kurus, yang akan

menunjukan rumah makan Indonesia terdekat (maklum...lapar..berat...).

(to be continue)