Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kue-Kue Lebaran

clara_anita's picture

Hore... libur lebaran sudah dimulai Laughing

Meski tidak ikut berpuasa, saya ikut menikmati libur lebaran. Meski tak sepanjang teman-teman yang bekerja di institusi pemerintah, libur sepuluh hari adalah kemewahan yang luar biasa, dan harus dinikmati sepuasnya. Jadi meskipun banyak 'pekerjaan rumah' dari pimpinan saya, saya memutuskan untuk mendedikasikan hari pertama liburan untuk santai; tidak menyentuh pekerjaan. Pokoknya santai deh...

Awalnya saya berniat menghabiskan waktu dengan ibu saya. Maklumlah biasanya hanya numpang transit di rumah. Tapi saya malah diusir dari dapur karena dianggap merusak ritme kerja si ibu dan hanya membuat dapur tambah berantakan. Usiran itu pun diiringi dengan kalimat yang menyakitkan, "Dasar perempuan jadi-jadian Tongue out"

Daripada membuat ibu tambah jengkel akhirnya saya pindah ke ruang tengah sambil mencari acara televisi yang menarik. Meski tidak merayakan lebaran, si ibu tetap menyediakan kue-kue di toples yang diletakkannya di ruang tengah. Mulanya saya tergoda untuk mencicipi satu keping kue coklat yang terlihat menggoda untuk menemani bacaan yang saya ambil karena tidak menemukan acara televisi yang menarik. Awalnya sih hanya satu. Namun tak lama kemudian, tanpa melihat ke arah toples, tangan saya secara impulsif terus memindahkan keping-keping kue itu dari toples ke perut saya. Beruntung saya segera sadar. Wah kalau begini, libur sepuluh hari bisa menambah bobot sepuluh kilo. 

Akhirnya daripada terus tergoda untuk memindahkan kue-kue ibu ke perut saya, saya memutuskan untuk ke luar rumah saja. Menjauhkan stimulan yang merangsang saya melakukan tindakan impulsif; dan disinilah saya.

Kue ibu yang dengan suksesnya saya pindahkan ke perut saya membawa saya pada sebuah perenungan tentang kebiasaan. Kebetulan tempo hari, adik saya yang masih duduk di SMU bercerita tentang teman-teman satu gangnya yang sudah mulai merokok dan mengkonsumsi minuman keras. Semuanya berawal dari coba-coba. Bukankah tidak apa menghisap sedikit rokok atau menyesap sedikit alkohol? Toh hanya sedikit.

Tidak hanya rokok dan alkohol, hal-hal lain pun biarpun awalnya hanya sepele bisa menjadi masalah besar ketika ia sudah terakumulasi. Kebiasaan lama-lama akan membentuk karakter. Nah, kalau sudah jadi karakter pasti susah untuk diubah. Meski awalnya kita dapat membela diri dengan perkataan 'Toh hanya sedikit', hei.. sedikit- sedikit lama-lama menjadi bukit lho....

 

Jadi sebelum kebiasaan buruk berakar dalam kehidupan kita, lebih baik kita menghindar; dan sebaliknya mulailah kebiasaan baik,sedikit demi sedikit kebiasaan itu akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.Seperti tertulis di Roma 5:4

"dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan"

 

Tuhan Memberkati

noni's picture

PEREMPUAN JADI-JADIAN? HIII.....

Dear Bu Guru Imut... Waduh, menyakitkan dan sekaligus menggelikan ketika baca komentar ibumu mengenai Bu Guru : "Perempuan jadi-jadian??" Hii...takuuut...^_^ Dari tongkrongan (maksudnya dandanan gitu), bu Guru terlihat feminin dan ayu lho..keibuan, lembut,lah pokoknya perempuan sekali, tapi sungguh nggak disangka ternyata cuma jadi-jadian ya..?? Wuakakakak!! Pantesan waktu kita ngobrol di telpon, Bu Guru sempat aneh waktu saya ngomentarin kebiasaan Bu Guru yang "anti shopping". Jarang-jarang lho perempuan males belanja (jalan ke pasar/mall/swalayan untuk belanja beneran maupun sekedar cuci mata). Ngomong-ngomong masalah kebiasaan..memang ada kebiasaan yang membangun dan ada kebiasaan yang merusak. Dan keduanya diawali dari mencoba..sedikit demi sedikit, lama-lama menikmati dan jadilah apa yang disebut kebiasaan itu sendiri. Seorang teman mempunyai kebiasaan merokok setelah makan (dia cewek). Ketika dalam kondisi tertentu (kondangan, makan di warung, dll), dia kebingungan karena dia selalu merasa ada yang kurang kalo tidak merokok sesudah makan, karena walau dia sudah kecanduan rokok, tapi dia masih malu-malu merokok di depan umum. Jadilah dia ngumpet-ngumpet (nyari WC-lah, tempat sepilah,dll) untuk melampiaskan hasrat merokoknya itu. Saya berpikir, betapa "tersiksanya" dia..karena sudah terikat pada kebiasaan yang pada suatu ketika "mempersulitnya". (Dia selalu bilang bahwa seninya disitu, ada usaha, ada perjuangan , dll). Tentang kebiasaan baik, sejak Kopdar kemarin saya lagi belajar 1 kebiasaan baik dari Bu Guru, yaitu : "mengurangi makan", tapi kok susah yaaa??? :p Finally, met liburan ya Bu Guru... Kapan ni jadi main ketempat saya? Nanti tak ajak jalan-jalan sepuasnya wis... Btw..met liburan ya bu.. Jesus loves Us
__________________

clara_anita's picture

@Mbak Noni: ya.. apa boleh buat deh mbak :(

Dear Mbak Noni,

wah begitukah kesanmu padaku?

Ibuku pasti tertawa terbahak-bahak kelau samapai dengar :( Aku kalah saing sama dua adikku yang perempuan tulen mbak (Dalam artian hobi dandan and shopping).

Wah.. mbak noni tuh sudah seksi, nggak usah pake diet-dietan segala..

Love yourself :)

kamu cantik lho mbak ^_^

percaya deh :)

BTW, kasihan juga temannya mbak noni, sepertinya aku pernah nulis tentang perempuan yang merokok disini deh...

GBU

Maria's picture

wah.. seneng dong libur

wah.. seneng dong libur lebaran 1minggu. aku cuma bisa ngiri denger temen2ku pada bilang kalo seminggu ke depan mereka libur...sedangkan aku cuma 2 hari pas hari H-nya doang.. nasib deh. tapi masih untunglah daripada ngga sama sekali :p sekarang sih cuma bisa berharap temenku yg lebaran bermurah hati mengirimkan kue2 lebarannya ke anak mess yg selalu kesulitan cari makan ini, hehehehe...
clara_anita's picture

@Maria: iya senang....

Hei

Kalau membandingkan nggak akan ada habisnya lho..

Setuju nggak?

Aku juga bisa deh ngiri sama Maria karena tidak harus menahan nafsu menghadapai kue-kue lebaran itu :)

Setiap pekerjaan punya tantangannya masing-masing :)

Besukacita saja deh :)

 

Selamat menikamati liburan yang 2 hari ya; percaya deh yang penting kualitas bukan kuantitas :)

Semoga nggak kesulitan cari makan ya ^_^

 

GBU

anita

 

Lina Waty TDS's picture

Enaknya yang libur beneran

Libur lebaran ... Bedanya saya gak harus bangun pagi, karena biasanya saya bangun jam tiga seperempat, berangkat kerja jam setengah lima. Sekarang lumayan nih bisa bangun jam setengah enam. Gak usah terkantuk-kantuk didalam bis AKAP. Tapi ... jangan tanya PR kerjaan yang di bawa pulang ... buanyak banget. Biasanya kalo murid libur, guru juga ikutan libur, tapi saya mesti lembur di rumah, nongkrongin internet, untuk kirim nilai ke Dikmenti, supaya nilainya bisa diolah dalam masa liburan ini. Belum bonusnya ngolah nilai manual, juga untuk semua mata pelajaran di semua tingkat. Rasanya cape banget,tapi ya dinikmati aja ... Pokoe ... judulnya tetap libur ... karena gak harus berdesakan di bus dan gak kena ongkos TUSLAH ... Kapan ya saya libur beneran ? Nanti kali kalo Natal, seperti tahun lalu. Karena program pencetakan rapor diatur sedemikian rupa, maka saya bisa liburan ke Yogya ... menyenangkan hati dan keluarga, jalan rame-rame, keliling Jawa, karena nyasar mulu, maklum supirnya gak tahu jalan ...
clara_anita's picture

@Lina: setiap hari itu indah :)

Wah,

saya jadi bersyukur nih sebagai guru yang bisa ikutan libur kalau muridnya libur.

Padahal nggak juga lho :)

Lina menyebutkan ada program pencetakan rapor yang sedimikian rupa kan,

nah tugas saya liburan ini membuat rumus supaya ketika masuk nilai tengah semester bisa dimasukkan dan dilaporkan. Jadi deh liburan saya 'pacaran' sama PC :)

Tapi saya masih sempet bikin sambel goreng lho :)

Memang

setiap hari punya tantangan sendiri; baik itu hari libur maupun yang tidak libur...

Bersyukurlah karena setiap hari itu indah

 

GBU

 

Rusdy's picture

Obat Kurang Makan

Belajar kebiasaan "mengurangi makanan", wah obatnya gampang Clara, bagi2 ke kita2 aja kalo makan ;)
clara_anita's picture

@rusdy: boleh.. kesini aja kak:)

Wah boleh sekali kak,

mampir ke Salatiga kak,

Dengan segala kerendahan hati saya meminta kak Rusdy untuk mencicipi sambal goreng ati saya yang lumayan pedas plus ketupat dan kering tempe.

Ditunggu lho

^_^

GBU

Purnomo's picture

Miss Clara tidak sopan

ganti avatar tanpa prakata. Bahkan berkesan sembunyi-sembunyi karena membelokkan pandangan pembaca ke arah kiri ke setumpuk kue yang menggiurkan.

Nit, avatar yang lalu – foto diri dengan rambut lebih pendek – kamu launching dengan prakata (seingatku), “Untuk membuat bobot tubuhku berkurang setengah kilo, bukan karena putus cinta.” Sekarang mengapa tidak ada pengantarnya? Karena ketergesaan atas desakan pacar? Pacar? ‘Nemu di mana? Siapa tahu ketemu di kopdar atap dunia yang lalu. Atau dalam bis malam Sala – Sala3. Atau waktu turun dari bis naik ojek, e sopirnya cakep, dosen lagi. Mudah-mudahan komen ini tidak terbaca rektor Satya.

Saya ingin asumsi di atas sudah jadi kenyataan. Tetapi saya mendadak ragu karena saat memandangi avatar baru itu sayup terdengar sepotong asmaradana mengeluh, “Sekuntum bunga teratai di tengah kolam.” Lagu itu ditulis oleh seseorang untuk keponakannya, sekaligus penyanyinya, sekaligus gadis yang dicintainya diam-diam. Hampir semua lagunya berkisah tentang cintanya yang tak mungkin diwujudkan, “Layu sebelum berkembang”, sampai ia meninggal dunia.

Semoga bunga teratai itu tidak mewakili situasimu saat ini. Atau keinginanmu menyendiri kembali. Saya lebih tidak berharap avatar itu kamu posting sambil menyanyikan lagunya Peter Pan dengan geram, “Buka dulu topengmu, biar kulihat warnamu.” Biar sekarang di sini bersliweran avatar wajah berias seram, situasi keamanan masih aman terkendali kok.

Btw, kalau ganti avatar lagi jangan memposting gambar jembatan merah ya. Sebab kalau dipandangi sambil berlagu, yang datang mobil ambulan.

Sekarang saya mau menikmati kue Lebaran.

Minal aidin wal faidzin.

Yang miskin digratisin.

clara_anita's picture

@pak Pur: Back to nature :)

Ah Pak Pur, seandainya Yth Bapak Rektor membaca pun saya kira tak jadi masalah. Saya amat mengagumi keluwesan beliau. Beliau memang benar-benar pemimpin yang down to earth dan senang bercanda. Saya sering sekali 'digoda' (istilah Pak Kris untuk berkelakar) oleh beliau.

Saya penggemar teratai Pak; memang sih menurut beberapa teman selera saya aneh. Tampaknya tak banyak orang yang sepaham dengan saya. Tapi tak mengapalah. Saya mengagumi kesendrian dan ketenangan si teratai putih itu. tambahan lagi ia tetap putih bersih meski kolam tempatnya tinggal kadang kotor dan berlumpur. Bagi saya itu refleksi sebuah integritas yang tak perlu diteriakkan lantang-lantang. Meski tak banyak orang memandangnya atau memajangnya di vas-vas bunga, bagi saya keindahan teratai itu menandingi kemang-kembang hias manapun. Hanya tak semua orang dapat memahami keindahannya.

Adakah di dunia ini yang tak berubah kecuali DIA pak? Demikian dengan saya -dan juga avatar saya. Banyak hal yang terjadi dan itu semua berpotensi mengubah saya -menjadi lebih baik atau lebih buruk. Tapi saya percaya, meski saya tak punya pilihan untuk menolak perubahan itu, saya tetap dapat memilih ke arah mana perubahan itu menuju; dan jelas saya memilih ke arah  yang baik. Teratai itu agaknya cukup mewakili saya :)

Apakah perubahan itu bicara soal cinta. Ah, nanti dulu Pak. Buat saya pasangan hidup hanyalah bonus dariNYA, yang pasti dia berikan ketika saya sudah siap. HE is working in my life now. Bila nanti IA memutuskan saya tetap sendiri atau berpasangan, saya berharap saya mampu berkata seperti kata-kata Maria pada malaikat saat itu, 'Sebab aku ini hamba ALLAh, jadilah padaku menurut perkataanMU'.

Terima kasih ya pak,

saya terharu ada juga yang memperhatikan saya ^_^

 

GBU