Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Orang bijak

Mirandola's picture

"Orang Yang Tak Berpengalaman" Menurut Kitab Amsal

Oleh: Deky H. Y. Nggadas

Pendahuluan

Secara umum, dapat dikatakan bahwa pokok penekanan kitab Amsal berkenaan
dengan persoalan tentang bagaimana seseorang hidup secara berhikmat.

[1]

Dalam
bagian prolognya (Ams. 1:1-4), pokok ini dideskripsikan sebagai tujuan kitab
ini ditulis, yaitu untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti
kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta
kebenaran, keadilan, dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang
yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda. Menurut
para ahli, misalnya Tremper Longman dan Raymond B. Dillard, bagian prolog ini
merupakan tambahan redaktor terakhir dari kitab ini, mengingat nuansa religius
yang tercantum di dalamnya.

[2]

“Takut
akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan
didikan” (Ams. 1:7). Jadi, tujuan ini bukan bersifat etis saja, sebagaimana
yang sering terdengar dalam amsal-amsal ancient Near-East, melainkan
juga bersifat teologis.