Dia Tetap Setia (2)
Setelah pagi tadi mampir di desa Grabag menjenguk mantan koster gereja, tengah hari aku bersama rombongan paduan suara yang sedang berwisata sampai di Jogja. Bis diparkir di utara Malioboro dan aku memisahkan diri dari rombongan berjalan menyusuri jalan itu ke selatan. Aku berbelok ke Suryatmajan, sampai ke ujung berbelok ke utara. Ada warung sate ayam di utara pertigaan itu. Aku tahu enak, karena setahun yang lalu pernah ditraktir oleh seorang pesbuker di situ. Sayang, warung itu tutup. Aku terus berjalan ke utara. Di seberang warung soto ayam Klaten aku duduk di emper toko yang tutup. Pantatku pegal sekali.
Dia Tetap Setia
Tadi malam setelah meninggalkan ruang pesta pernikahan, ketika mobil baru beberapa meter berjalan terdengar suara retetan seperti rentengan petasan kecil dibakar dan asap keluar dari bawah kemudi. Segera mesin aku matikan. Ternyata asap itu keluar dari kotak sekering. Satu sekering model kaki meleleh. Sekering itu unt lampu dashboard dan lampu dim. Celakanya di mobil hanya ada obeng dan pisau cutter. Aku tidak bawa tang yang diperlukan unt mencabut sekering itu.