Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Ketika Tangan-Tangan itu Mendarat di Tubuhku
Aku tidak tahu apa yang dipantulkan oleh cahaya ke mata para lelaki itu, ataupun pesan yang disampaikan oleh refleksi itu ke otak mereka. Aku tak punya daya selain menduga-duga apa yang ada dalam benak mereka ketika mereka memandangku tajam dan dengan tiba-tiba tangan-tangan itu mendarat di tubuhku.
***
Ibu biasa minta kutemani untuk berbelanja ke pasar yang tak seberapa jauh dari tempat tinggalku setiap kali aku libur. Hari itu, sebelum berbelanja aku menemani ibu menarik sejumlah uang di anjungan tunai mandiri. Usai mengambil uang, kami beranjak menuju pasar. Tiba-tiba saja seorang pria paruh baya berpakaian batik cukup rapi berjalan berlawanan arah dengan kami; dalam hitungan detik tangan itu mendarat di pinggangku. Sebelum aku berbalik ia sudah berlalu meninggalkan aku dengan perasaan super jengkel. Seenaknya saja laki-laki itu menyentuhku tanpa ijin.
Setelah menarik nafas panjang dan dalam untuk menenangkan diri dan mengembalikan wajahku yang memerah karena marah, kami pun menuju pasar.
Naasnya kejadian serupa terjadi lagi. Ketika menunggu ibu menawar harga buah, tiba-tiba aku merasa ada tangan membelai rambutku dan menyentuh telingaku --juga dalam hitungan detik. Kali ini aku sempat mengayunkan tanganku dan tepat mengenai tubuh lelaki berusia 30-an berkemeja biru yang lumayan tinggi. Paling tidak dia lebih tinggi dariku hingga pukulanku gagal mendarat di pipinya. Ibu pedagang buah pun sampai-sampai menghentikan aktivitasnya demi melihatku melakukan 'tindak kekerasan' pada laki-laki tak dikenal itu dan memaki-maki lelaki itu seolah makiannya dapat menghapus kejadian barusan.
Satu kali itu kebetulan; tapi kalau kejadian yang sama terjadi dua kali tentu ada suatu pencetus yang memperbesar peluang kejadian tersebut. Apakah ada yang salah denganku atau penampilanku? Kuperhatikan penampilanku lekat-lekat. Kulot abu-abu longgar yang panjangnya di bawah lutut, kaos oblong longgar warna hitam, dan sepasang sandal jepit warna putih. Menurutku, penampilanku cukup nyaman, bersih dan sopan untuk pergi ke pasar. Ketika kukonfirmasikan pendapatku pada ibu, ibu membenarkan. Tidak ada yang salah dengan penampilanku. Setidaknya tidak cukup seronok untuk mengundang tangan-tangan jahil itu mendarat di tubuhku. Pulanglah aku hari itu dengan perasaan dongkol bukan main.
Keesokan harinya, kejengkelanku sudah sedikit menghilang. Hingga saat aku menemani ibu sekedar berjalan-jalan di kota, seorang lelaki yang lagi-lagi tak kukenal kembali meletakkan tanggannya di tubuhku. Kali ini di pundakku. Jengkel bukan main rasanya. Padahal hari itu pakaian yang kukenakan pun cukup sopan; celana hitam selutut dan kaos longgar warna jingga serta sepatu bersol tipis dan rata kehijauan; tidak ada yang spesial. Aku pun tidak bertubuh dan berparas seindah model-model di majalah atau televisi, tetapi tetap saja tangan-tangan itu tanpa ijin mendarat di tubuhku.
Apa yang sebenarnya menyebabkan 'keisengan' (kalau tak boleh dibilang pelecehan) para lelaki itu? Dimana posisi wanita pada insiden-insiden sejenis yang saya alami -- adakah ia menjadi subjek yang memancing para pria itu bertindak demikian; ataukah ia hanya sebagai objek penderita? Siapa yang salah; tidak jelas mana yang menjadi pelaku dan mana yang menjadi korban. Batas-batas kesusilaan pun sangat normatif dan sulit dicari titik persamaan yang mutlak. Lalu ketika undang-undang anti pornografi itu ramai diperbincangkan, dapatkah undang-undang itu dipakai untuk melindungi kaum wanita seperti saya? Apakah perlakuan para lelaki itu dapat dikatakan melanggar peraturan sehingga dapat dikenakan sanksi?
Benakku yang sudah terbiasa dijejali pertanyaan-pertanyaan yang seringkali tak terjawab akhirnya memilih untuk berhenti mempertanyakan hal itu. Ketika bicara soal emosi dan rasa, aturan mana yang benar-benar dapat mengendalikannya; saya skeptis peraturan dapat mengekang luapan emosi yang terejawantah pada keisengan seperti yang dilakukan oleh pria-pria iseng itu. Bila ada yang dapat mengendalikannya, ia adalah individu yang bersangkutan. Memang, mengendalikan keinginan itu benar-benar sulit hingga benarlah adanya orang yang mempu mengendalikan dirinya lebih hebat daripada orang yang menaklukkan kota.
***
Aku masih tidak tahu apa yang ditangkap mata para lelaki itu ketika aku melintas di hadapan mereka. Kilasan dari mata yang kata orang lalu turun ke hati. Adakah aku cukup menggoda bagi mereka? Ah, seandainyapun aku menutup sekujur tubuhku dari ujung rambut ke ujung kaki adakah jaminan mereka tidak mendaratkan tangan mereka di tubuhku ; aku sangsi.
- clara_anita's blog
- Login to post comments
- 6806 reads
@Clara: Itu namanya sex
@Clara: Itu namanya sex appeal
Pengirim : Samuel Franklyn
Tanggal : Sun, 04 Jan 2009 17:30:52 +0700
Komentar :
Itu namanya sex appeal Clara. Salah satu wanita dengan sex appeal luar biasa yang saya ketahui adalah Elizabeth Taylor.
http://en.wikipedia.org/wiki/Sexual_attraction
Kalau menurut wikipedia sex appeal itu punya tiga penyebab. Tampilan, suara dan bau. Walaupun tampilan kamu sopan tapi kalau suara dan bau tubuh kamu sangat menggoda ya pasti ada laki-laki yang tidak bisa mengendalikan diri. Yah ini memang salah kami kaum laki-laki yang sering sukar berpikir pakai kepala yang diatas pundak kalau bertemu wanita yang menggoda.
Saya duga kamu punya ketiganya Clara: tampilan, suara dan bau yang sangat menggoda. Soal suara ada rekan klewer yang bilang kamu "ibu guru bersuara merdu". Clara ini bukan mau melecehkan kamu lho. Sex appeal itu suatu berkat dan juga kutukan bagi pemiliknya.
Judul Komentar :
@clara
Pengirim :
pembuka_materai
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 17:47:14 +0700
Komentar :
Kapan yah cowo, khususnya aku.. dijailin oleh tangan2 cewe =)
Judul Komentar :
@SF: Am I that Attractive?
Pengirim :
clara_anita
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 17:50:04 +0700
Komentar :
Wah Pak SF,
Beberapa kali saya sempat mendengar tentang sex appeal dan arousal, tapi saya tidak pernah menyadari saya memilikinya.
Laki-laki memang sulit dimengerti ya.
GBU
anita
Judul Komentar :
@pembuka materai: walah malah minta diisengin....
Pengirim :
clara_anita
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 17:51:43 +0700
Komentar :
Walah kok malah minta diisengin...
GBU
anita
Judul Komentar :
@Jomblo
Pengirim :
pembuka_materai
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 18:05:57 +0700
Komentar :
Beginilah cowo jomblo, selain pengen diisengin, suka ngisengin juga =) aduh ketauan nih gw =)
HiHiHi8X8=64
GBU
Judul Komentar :
Sama
Pengirim :
Mikhael Romario
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 19:14:36 +0700
Komentar :
Semoga kejadian itu gak lantas membuat Mbak Clara menganggap setiap laki-laki sama dengan mereka yang udah berbuat 'iseng' .
Damai Kristus
Judul Komentar :
salam kenal...
besok lagi
Pengirim :
udalama
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 21:00:56 +0700
Komentar :
salam kenal...
besok lagi kalo pergi...
sambil mbawa BG ya...
biar tidak dijamah-jamah lagi hehehe
++++++++++++
aku ingin mengikut YESUS, mencari KEBENARAN dan menanti KEBENARAN
Judul Komentar :
mba clara..
Â
jangan jangan
Pengirim :
Rumput Hijau
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 21:17:09 +0700
Komentar :
mba clara..
jangan jangan , dibajunya ada tertulis "silakan jamah aku"..
he he he just kidding.
sebenarnya ini belum parah sih..gua pernah nyaksi in seorang penumpang angkot ( wanita) digigit puting nya tanpa alasan...akhirnya ya di gebukin tu lelaki cabul...
nah kalau ini penyakit apa namanya???
Generasi Penerus, Pelurus,Pencetus
Judul Komentar :
UU Pornografi, justru perempuan yang (bisa) disalahkan...
Pengirim :
pwijayanto
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 21:43:23 +0700
Komentar :
Lalu ketika undang-undang anti pornografi itu ramai diperbincangkan, dapatkah undang-undang itu dipakai untuk melindungi kaum wanita seperti saya? Apakah perlakuan para lelaki itu dapat dikatakan melanggar peraturan sehingga dapat dikenakan sanksi?
karena UU Pornografi: justru perempuan-lah yang harus hati-hati, karena penampilan seperti apapun jika dianggap "dapat membangkitkan birahi" akan dianggap porno
Saya pernah iseng menulis, silakan baca "Pelecehan Seksual"
Oh ya, ada juga "Enaknya menyentuh seorang gadis...." he he he...
==
salam, gkmin.net (jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana kita tahu nama YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)
Judul Komentar :
Memang Makin Nekad
Pengirim :
Ari_Thok
Tanggal :
Sun, 04 Jan 2009 22:40:26 +0700
Komentar :
Wah, zaman sekarang pria-pria berandal pada banyak yang nekad, jadi mending lebih bijak dirilah. Gak hanya masalah sex appeal sih, masalah meminta nomor hp aja sampai nekad2 dan memohon-mohon, nah kalo sampai memberi, siap-siap aja diteror siang malam dengan bualan dan rayuan (hehe, ini bukan pengalaman pribadi lho, bukan juga diriku sang pelaku :p, hanya mendengar kumpulan kisah teman-teman)
Tips2 :
- pakai pakaian yang tertutup (sopan) paling tidak bagian-bagian tertentu yang menggoda kaum lelaki
- usahakan jangan pergi sendirian, ajak teman, lebih baik lagi teman yang laki-laki
- kalo ada yang jahil jangan ragu untuk teriak minta tolong hehe, atau maki2 dan pukul langsung aja tuh orang :)
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
Judul Komentar :
@clara : coba tidak lugu
Pengirim :
jesusfreaks
Tanggal :
Mon, 05 Jan 2009 08:10:50 +0700
Komentar :
Kalau gw coba analisa, tampilanmu PASTI "TERLIHAT" LUGU, itulah sebabnya mereka BERANI. Dengan anggapan orang LUGU tak berdaya atau tidak merasa dilecehkan.
Cobalah tidak lugu, coba pakai kaos ketat tangan pendek atau tanpa tangan dan jeans pendek tapi pas diatas lutut.
Hehehe
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Judul Komentar :
@clara anita
Pengirim :
windiantono k
Tanggal :
Mon, 05 Jan 2009 09:47:36 +0700
Komentar :
coba aja latihan barbell..kalau lengenmu gede pasti cowo takut ngusilin kamu..takut kena gampar..he he he
Judul Komentar :
memang menyebalkan!!!
Pengirim :
noni
Tanggal :
Mon, 05 Jan 2009 10:06:52 +0700
Komentar :
Memang menyebalkan saat tangan-tangan usil bin tak bertanggung jawab itu beraksi... Penampilan saya selama ini tergolong lumayan "nyowok" (lebih nyaman begitu), dan seringkali orang salah memanggil saya dengan menyebut "mas", tapi herannya pernah juga kena sasaran tangan-tangan usil itu. Seperti Bu Guru, sayapun nggak habis pikir : "why me?" padahal baju yang saya pake jauh dari kesan seksi. Apa mungkin karena tampang saya "culun" ya (bukan lugu) seperti Om JF bilang, orang dengan tampang begitu jadi sasaran empuk pelecehan...
Entahlah... tapi saat tangan usil itu beraksi, reaksi saya seperti halnya Bu Guru : ngamuk-ngamuk. Yang paling heboh adalah reaksi seorang sepupu saya ketika dia dijahilin pria di pasar. Tanpa ba-bi-bu, langsung saja bogem mentahnya melayang dan pingsanlah si pria iseng tersebut!! Hahaha...pasarpun jadi heboh...
PS : Bu Guru lolos seleksi CPNS Jateng ya? Selamat ya? Kapan nih makan-makannya???
Jesus loves Us
Judul Komentar :
Salah saran
Pengirim :
iik j
Tanggal :
Mon, 05 Jan 2009 11:14:19 +0700
Komentar :
He he he.. kalo yang beginian, aku nggak mau kasih saran ah... soalnya bisa salah kaprah, soalnya ga cucok dilakukan oleh bu Guru yang bermuka lembut.
Catatan kemarahanku di depan umum sudah panjang dari yang ngedumel biasa, datangi cowok-cowok usil dengan muka siap perang, sampai menggebrak kap mobil angkutan dan berantem sama sopirnya karena sopirnya menggoda teman cewek.
he he he... aku nggak mau ah... clara dapat salah saran dariku...
Sesuaikan aja dengan kejengkelannya... lalu ciaaaaaattttt... ha ha ha
To Love God Is To Obey God
nambahin komentar
masi seru dibahas ga ya? masih lah... kalo menurut saya, kamu harus belajar pasang tampang galak (bole belajar di sinetron2 hehe), teriak, berkata ketus, atau kalau perlu misuhi dengan suara keras, agar si cowo iseng malu.. atau kalo kamu saat itu bersama teman, mungkin boleh tuh dikejar cowonya dan dibeberkan perilakunya di depan umum saat itu juga...
y-control, laki-laki, 27 th, pekerja berbayar