Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kenapa Gajah Tak Bersayap?

clara_anita's picture

Saat art time saya mengajak anak-anak saya membentuk berbagai jenis binatang dari plastisin. Tak sulit mengajak mereka untuk antusias dalam sesi ini. Malah sebenarnya saya tak harus berusaha membuat mereka tertarik, karena pada dasarnya kreativitas mereka yang tinggi memang selalu perlu penyaluran.

Tak lama satu persatu anak-anak saya menunjukkan hasil karya mereka. Kesemuanya, menurut saya, sangat menarik. Instruksi yang sengaja saya berikan sepadat mungkin berhasil membuat mereka mengembangkan ide-ide orisinil yang bahkan tak pernah terbayangkan oleh saya.

Raka membuat gajah lengkap dengan gadingnya. Hendra berencana membuat badak, tapi kemudian dia bertanya, "Ms. ini rhino or elephant ya?" Memang sih kalau dilihat lebih mirip gajah tapi supaya ia tak kecewa akhirnya saya bilang kalau "badak"nya bagus sekali. Veve membuat sesuatu yang menurutnya adalah "swan", tapi saya terlanjur bilang "What a beautiful girrafe Veve!" Oops.... untung dia tidak marah. Saya harus berhati-hati lain kali.

Nyanya membuat kepiting, Alel membuat kerang lengkap dengan mutiara di dalamnya. Belum lagi ada ular kobra karya Yosua, jerapah lengkap dengan pohon karya Raymond, octopus karya Kezia, kura-kura karya Sasa, bahkan squid dan ikan pari. Memang, anak-anak adalah creative artists yang paling jempolan...

Tapi, ada satu hal lagi yang berkesan buat saya selain ketakterbatasan kreatifitas anak-anak saya. Hal itu adalah pertanyaan mereka yang tak terduga: Kenapa kaki gajah besar, lalu kenapa burung bersayap sedang harimau tidak, kenapa pula ular dan ikan tak punya kaki? Singkatnya, kenapa Tuhan menciptakan binatang-binatang dengan karakteristik fisik yang begitu beragam?

Sesaat saya teringat sebuah fabel yang begitu menyentuh buat saya:

Alkisah paduka singa mencanangkan sebuah proyek. Supaya setiap satwa dapat mempertahankan diri dari bahaya, maka semua biantang di kerajaan rimba harus mampu melakukan semua hal seperti berenang, terbang, memanjat, berlari, dan sebagainya.

Guna mencapai tujuan tersebut, paduka singa menerapkan program latihan intensif. Setiap hari rakyatnya diharuskan berlatih berenang, berlari, memanjat, dan terbang.

Saat berlatih renang, ikan jadi jawara tapi banyak ayam dan kucing yang mati tenggelam. Saat berlatih lari, jaguar dan kangguru memimpin di depan, tapi kura-kura, dan siput tertinggal jauh, semut terinjak-injak, bahkan banyak ikan-ikan menggelepar mati. Parahnya lagi, saat berlatih terbang dengan melompat dari ujung tebing tinggi, burung sukses besar, tapi gajah, harimau, monyet dan berbagai satwa lain langsung jatuh menuju dasar jurang dan mati.

Singkatnya, alih-alih membuat semua rakyatnya serba bisa sehingga dapat mempertahankan diri dari berbagai bencana, paduka singa justru mengantar banyak rakyatnya pada kematian.

Pesan moralnya jelas. Setiap individu dilengkapi dengan kemampuan yang unik yang tak bisa dibandingkan satu dengan yang lain. Jelas saja ikan lebih jago berenang dari burung, tapi burung lebih ulung dalam hal mengarungi angkasa. Memaksa semua orang untuk berkembang dan hidup dengan cara yang sama sebenarnya adalah hal yang tidak mungkin.

Setiap individu memiliki hak atas apresiasi terhadap keunikannya. Kita tak berhak memberi label "bodoh", "nakal", "jahat" dan sejenisnya pada siapapun karena setiap orang berhak dinilai pada saat dan pada bidang terbaiknya.

Pertanyaannya: maukah kita?

Wahyu's picture

Kalau gajah bisa terbang

Saya pernah jalan-jalan dan kejatuhan kotoran burung yang sedang terbang. Lalu saya bersyukur, karena Tuhan menciptakan gajah yang nggak bisa terbang...
Penonton's picture

Untung gajah nggak bisa terbang

Dear Clara, Tulisanmu memang memberikan senyum disaat yang dibutuhkan. Hari ini aku nggak tau kenapa merasa agak males, dan nggak bergairah (entah untuk kerja atau untuk beraktivitas yg lain). Untung ada tulisan kamu, jadinya bisa tersenyum sendiri...lumayan untuk mengobati perasaan yang gelisah. Thanks sister Clara...keep writing in the future... Bentar lagee (kira2 sekitar 1 jam 30 menit lagi) Olimpic bakal dimulai lho..... Ayo..nonton pembukaan rame-rame...ini tercatat dalam sejarah lhoo, sebagai Olimpiade ter "WAH" dalam sejarah...pokoknya segalanya is the best.....enjoy!!! Oh iya...gajah punya kebiasaan buat buang air sembarangan nggak seeh?...Khan kalau dikasih sayap...bisa nge'BOMB donk...he he he...kebayang deh....iiih....Tuhan memang adil deh... From OZ....far...far...away..
__________________

xxx

clara_anita's picture

@penonton: snif...snif... gak bisa nonton pembukaan

Olimpiade Beijing ya Kak...

Hiks...

saya tidak bisa nonton acaranya...

waktu itu sih diingatkan seorang teman per telpon, tapi apa dikata televisi saya tidak menangkap siaran stasiun tertentu yang menayangkannya.

Untungnya teman saya itu pandai sekali menggambarkan sehingga saya bisa membayangkannya....

 

Ngomong-ngomong soal terbesar....

relatif ya..

suatu saat pasti rekornya dipecahkan juga...

(harapannya sih begitu, kan selalu berusaha menjadi lebih baik setiap hari )

 

GBU