Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

My Life's Journey

martha pratana's picture

Untuk Orang Terpenting Dalam Hidupku

Di awal tahun ini, apresiasi kuberikan kepada orang terpenting di dalam hidupku. Dia adalah “garwo”-ku, belahan jiwaku, my better half. Dia adalah pelabuhan terakhir di dalam hidupku. Dia adalah orang yang mengenalku luar dan dalam. Dia adalah suamiku.

martha pratana's picture

Untuk Ibu Profesor

Harus kuakui dan kuakui lagi dan lagi, aku ini si ratu zona nyaman. Bila boleh memilih, aku ini lebih senang “status quo” dibandingkan melakukan pembaruan terhadap diriku. Namun, syukurlah, hadir dalam hidupku ini orang-orang yang berhasil menjebol sifat burukku itu—entah mereka menyadari atau tidak.

martha pratana's picture

Yang Ini untuk Hai-hai

Sebelum tahun ini benar-benar berlalu, aku ingin menulis satu artikel lagi. Kali ini untuk Hai-hai.

Seperti yang bisa dilihat, aku sudah lama sekali menjadi anggota di SS. Sudah 4 tahun lebih. Pada mulanya aku semangat sekali menulis di SS, namun lama kelamaan energiku tersedot untuk menulis di “media-media” lain hingga lama-lama aku hanya menjadi pengunjung saja di SS, membaca-baca postingan para blogger di SS ini tanpa log-in.

martha pratana's picture

Just Want to Say Thanks

Beberapa hari lagi, tahun 2010 akan segera berlalu. Artinya satu dekade juga akan segera berlalu.

Jika kukilas balik, selama 10 tahun terakhir ini hidupku mengalami percepatan yang signifikan. Tadinya aku adalah seorang ibu rumah tangga yang harus mencuri-curi waktu agar bisa tetap melampiaskan semangat mengutak-atik aksara di sela-sela kesibukanku mengurus sendiri 2 anak balitaku.

martha pratana's picture

TRAFFICKING (?)

Sabtu kemarin, saya bersama suami melakukan perjalanan ke Jakarta dengan pesawat.

 

Di dalam pesawat, kami semua terganggu oleh suara tangisan dan rengekan seorang anak lelaki, kira-kira berumur 3 tahunan.  Saya memerhatikan bahwa anak ini menangis memanggil mama-papanya terus menerus. Ini terjadi sementara satu demi satu penumpang mencari tempat duduk masing-masing sampai pesawat tinggal landas.

martha pratana's picture

Hai-Hai Yang Malang

Pada hari pertama aku datang di FPPK, ada 3 acara yang ingin kuhadiri. Pertama aku ingin ikut workshop “From Good Reader to Good Writer”. Setelah itu, aku ingin hadir pada peluncuran buku “Aku Takkan Menyerah” bersama penulis-penulis buku lainnya yang karyanya ada di dalam buku tersebut. Setelah itu aku ingin menonton pertunjukkan monolognya Luna Vidya. Jadi aku berusaha melaksanakan niatku itu.

martha pratana's picture

Malaikat Kecilku

Seperti yang telah kutulis sebelumnya, perjalananku ke Jakarta menghadiri FPPK kemarin adalah perjalanan keluar dari kotakku. Belakangan ini, tanpa kusadar aku benar-benar berada dalam zona nyamanku—karena satu dan lain hal.  Dan berbicara tentang “Birds of a feather flock together”, akulah itu orangnya. Sebagai salah satu “birokrat” gereja, aku selalu pergi melaksanakan tugas ke luar Surabaya berombongan dengan petinggi-petinggi yang lain. Walaupun kami memang bertugas dan bukan sekadar “kunker” yang dibuat-buat, toh ada banyak kemudahan yang kutemui. Semisal ke Jakarta, transportasi dari dan ke Cengkareng sudah tersedia. Walaupun tak ada uang saku yang diberikan (ah, masak sih harus pakai uang saku segala?), tempat tinggal dan B/L/D  (breakfast/lunch/dinner) sudah pasti tak perlu lagi kupikirkan.