Submitted by Rivandi on

Dalam rasa yang dalam dan kata yang terputus
Aku coba bertaut pada kesempurnaan dunia
Bertebaran nada nada indah yang semu
Seperti tak habis berdering dalam mazmur seketika

Bintang bersinar di belaian sang  tembang  jaman
Semestinya diam dan teduh dalam taburan angan
Tapi gelisah bercerita di kecerian jari menari nari
Senandung kecil berlalu melewati simpul kepekaan diri

Gema nyanyian alam berdendang  di kejauhan
Terdengar sangat  menyakitkan
Disisi sebelahku terlihat tangan tangan mungil
Menjadi keriput karena gilasan keras kehidupan

Berteriakkah mereka dalam rasa perih dan hancur
Tangis dan air mata telah hilang  di balut luka
Keindahanpun redup hanya  mata lelah menatap
Terlalu kejamkah dunia ini buat mereka
 
Segala tanya ini tak hilang dalam pikirku terus berputar
 Begitu berbekas setiap bayang  wajah tulus
Berjalan dalam sepi  di keramain dunia tertunduk
Berharap melalui masa yang tak pernah pasti

 

Submitted by hendro on Wed, 2009-05-06 21:22
Permalink

Salam kenal,

Menanggapi puisi di atas, inilah yang saya dapatkan:

Rm 5:1-4 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
 

GBU!

Submitted by sarah on Thu, 2009-05-07 00:32
Permalink

Shalom bung.

Kapan yah puisinya dibikin lagu......kutunggu! Jbu.

Submitted by Rivandi on Thu, 2009-05-07 10:13

In reply to by sarah

Permalink

Hai Sarah,

Thx untuk pertannyaannya.....

Sebenarnya spesialisasiku adalah mengarang lagu. Tahun 2008 bersama teman2 band sempat mengeluarkan Album Indie rohani tapi hanya dipasarkan di gereja lokalku saja (HKBP Kernolong). He..he... ke 10 lagu dalam album ini ciptaanku bersama seorang sahabatku spesialisasi penulis liryk. Namun karen kesibukan masing2 dan jarak yang jauh jadi agak fakum akhir2 ini.

dulunya sih sering tukar menukar pendapat dalam menulis lyrik namun setelah jarang bertemu agak jarang bertukar pendapat. Aku menyadari akan kekuatan liryk dalam sebuah lagu dan memang gak sembarang liryk bisa dibuat lagu ( harus yang memiliki "jiwa") nah.... dari pengalaman dan belajar dari sahabatku ini aku mencoba tulis menulis. Sampai sekarang ada berpuluh2 liryk yang siap dibongkar pasang untuk dijadikan lagu. Dikala senggang aku sering ngutak ngarik nada dan lyrik....

Kapan2 klu Sarah mau...aku bisa kirimin hasil karya  kita... mugkin2 bisa memberkati he..he..

waduh jadi curhat nih.... Gbus