Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Karena KESELAMATAN adalah ANUGERAH, Dimanakah Tanggung Jawab Anda?
Alkitab mengajarkan manusia diselamatkan karena anugerah Allah, pemberian Allah, bukan karena usaha manusia. Bila memang demikian, dimanakah tanggung jawab manusia?
Adalah sebuah dialog seorang manusia dengan Allah:
Manusia: “Ya Allah, mengapa engkau tidak adil memperlakukan manusia? Karena oleh satu orang yaitu Adam jatuh ke dalam dosa, maka semua manusia turut berdosa.”
Allah: “Aku memang sudah menetapkan demikian, tetapi bukankah Aku juga telah menetapkan, bahwa oleh satu orang yaitu Yesus Kristus, semua orang yang percaya kepadaNya akan selamat?”
Manusia: “Memang demikian Tuhan, tetapi mengapa tidak semua orang bisa percaya kepada Yesus Kristus? Bagaimana pula dengan orang yang belum pernah mendengar nama Yesus, apakah mereka akan binasa juga?”
Allah menjawab:
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.10:18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."10:19 Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."10:20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."10:21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
Manusia: “Tuhan, Alkitab memang menubuatkan demikian, tetapi bukankah memang banyak orang yang tidak mendengar Injil sama sekali? Apakah Engkau tidak akan menyelamatkan mereka juga?”
Allah: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku. (Yohanes 21:22)
Manusia: “Ya Allah, Engkau mengetahui segala sesuatu, ampunilah hambaMu ini dan tambahkan lah iman kepada hambaMu ini”.
Walaupun Alkitab mengatakan Roma 10:17-18, adalah merupakan misteri kenapa tidak semua orang diberikan kesempatan mendengarkan injil keselamatan. Dan merupakan misteri pula kenapa Allah menciptakan manusia dengan kondisi hati dan lingkungan yang berbeda-beda kepada setiap orang.
Lukas 8:5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. 8:6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. 8:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. 8:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 8:9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. 8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. 8:11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. 8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. 8:13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. 8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. 8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.
Kita tentu sangat bersyukur bila kita diberikan hati / tanah yang baik. Tetapi tidak semua beruntung mendapat hati yang demikian. Bagaimana bila kepada kita diberikan hati yang keras & berbatu-batu atau dipinggir jalan atau penuh dengan semak duri? Tidak adakah yang dapat kita lakukan, apakah kita hanya bisa pasrah saja?
Ada saudara-saudara, bukankah kita diberikan akal budi? Bila anda diberikan hati yang keras, kenapa tidak disiram dengan air, bila anda diberikan hati yang berbatu batu, kenapa tidak membuang batu-batu itu (sakit hati, pahit hati, benci, dendam, dll) ? Bila datang burung-burung, kenapa tidak mengusir burung-burung itu? Bila hati anda penuh dengan semak duri, kenapa tidak mencabut semua semak duri itu? Itu pilihan anda.
Banyak orang yang seumur hidupnya menutup rapat-rapat sakit hati dan pahit hati didalam hatinya karena sangat menyayangi EGO-nya (mengeraskan hati). Sungguh kondisi yang amat menyedihkan !! Itulah sebabnya mengapa orang miskin, pemungut cukai dan perempuan sundal akan mendahului orang kaya dan orang-orang terpandang masuk ke dalam kerajaan Allah ! Karena orang miskin dan orang yang hina merasa tidak perlu mempertahankan harga dirinya !
Matius 21:31b Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Saya percaya bahwa keselamatan adalah anugerah, tidak bisa dicari, tetapi hanya bisa DITERIMA. Karena itu saya berkata kepada anda, BUKAN KEBETULAN anda membaca artikel ini, saya ingin membacakan Firman Tuhan ini buat anda:
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu… (Ibrani 3:7-8a)
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
- Debu tanah's blog
- 5727 reads
@Deta...Injil Keselamatan Anugerah.....
Vantillian, Iman dan Perbuatan bekerjasama
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
@Deta... perbuatan adalah hasil iman....
Manusia punya "tanggung jawab"
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...