KALAU KITA TIDAK BISA MENGUBAH KEADAAN
Dalam perjalanan hidup ini tidak semua keadaan menyajikan kedamaian dan kenyamanan. Banyak tantangan yang mesti kita hadapi. Satu hal unik yang pernah kualami adalah berusaha dan terus berusaha sampai akhirnya aku menyerah. Ternyata ada hal yang tidak bisa kita ubah, aku tidak mau mengistilahkan ini dengan "tadir" atau "nasib". Aku lebih setuju itu bentuk konsekuensi logis atas kejadian sebelumnya.
satu kasus yang pernah kuhadapi: aku bekerja disebuah Yayasan selama 1,5 tahun (pegawai tetap). Setiap hari aku selalu berserah pada Tuhan untuk menyertaiku dalam tugas-tugas kerja keseharian. Suatu saat, ada tawaran pekerjaan yang lebih baik (aku artikan dengan sallary yang lebih besar), hari itu aku tidak pernah bertanya pada Tuhan apakah ini yang lebih baik untukku? Aku hanya laporan: "Tuhan terima kasih atas kesempatan ini". Akhirnya aku keluar dari pekerjaan awalku dan ternyata aku tidak diterima pada tawaran yang baru, karena sesuatu hal yang tidak aku tahu. Selama 1 bulan aku jadi pengangguran dan seperti menyesali semuanya. Setelah pergumulan yang berat aku akhirnya mendapatkan pekerjaan baru (kontrak 6 bulan) dan mendapat pekerjaan yang baru lagi.
Ada hal-hal diluar kemampuan untuk kita kendalikan, seperti ada misteri blu print Rencana Indah Tuhan buat pribadi lepas pribadi.
Aku mencoba memakai pola pemikiran ini untuk melihat kembali kebelakang perjalanan hidup yang sudah kulalui:
- Mengapa Tuhan mesti memanggil Bapak disaat aku membutuhkannya, saat itu aku berusia 11 tahun.
- Mengapa aku mesti kuliah di Nanggroe Aceh Darussalam
- Mengapa aku mesti saksikan "Tsunami"
- Mengapa aku mesti tidak mempunyai pekerjaan beberapa waktu
- Mengapa aku mesti berkenalan dengan seorang gadis, menjalin hubungan kasih dan akhirnya dia minta putus.
- Mengapa aku mesti seperti saat ini...
Tuhan sayang padaku, menegurku dan mengarahkan perjalanan hidupku. Semuanya itu pasti ada alasannya.
Jikalau kita tidak bisa mengubah keadaan, cara terbaik adalah menerimanya.
Jikalau
Jikalau kita tidak bisa MENGUBAH keadaan, maka kita yang harus MENGUBAH sikap kita terhadap keadaan itu
In reply to Jikalau by Purnawan Kristanto
Permalink@Purnawan Kristanto: Mengubah Sikap
Jikalau kita tidak bisa MENGUBAH keadaan, maka kita yang harus MENGUBAH sikap kita terhadap keadaan itu
--> mengubah sikap kita tentunya yang bersifat "Positif" khan? mengubah sikap ke arah optimistis. Sekarang saya kok jadi penasaran, keadaan kok jadi berubah ketika kita mengubah sikap kita terlebih dahulu.
Setuju gak kalau aku boleh bilang seperti itu?
In reply to @Purnawan Kristanto: Mengubah Sikap by the blue
PermalinkTokek
"Sekarang saya kok jadi penasaran, keadaan kok jadi berubah ketika kita mengubah sikap kita terlebih dahulu."
Saya memakai perumpamaan begini: Ada seseorang yang jengkel dengan tokek di rumahnya. Dia sudah mencoba berbagai upaya untuk mengusir si pengganggu itu, tapi hasilnya nihil. Dia lalu mengubah sikapnya terhadap situasi itu. Dia tidak lagi menganggap tokek sebagai pengganggu, tetapi sebagai teman.
In reply to Tokek by Purnawan Kristanto
Permalink@purnawan Krinstanto: Obat Aids
Kabarnya Tokek bisa dijadikan obat AIDS...
Jadi bukan hanya bisa jadi teman.
Harganya Rp. 3 jt per 300 gr.
In reply to @purnawan Krinstanto: Obat Aids by the blue
PermalinkGood news VS bad news
Kabar baik bagi ODA,
kabar buruk bagi tokek
“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble style, let him first possess a noble soul” ~ Johann Wolfgang von Goethe
@the blue : BERIKUT SOLUSINYA
ini solusi yang baik loh...
klik di SINI.
intinya mas the blue harus MAJU PERUT PANTAT MUNDUR eh MAJU TERUS PANTANG MUNDUR maksud saya.
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
In reply to @the blue : BERIKUT SOLUSINYA by jesusfreaks
Permalink@JF: Asal Jangan
Asal jangan Maju Mundur Pantangan Terus.
the blue: mungkin
jika tidak bisa mengubah keadaan,
mungkin.... kudu nanya ama Tuhan,
apa memang itu yang DIA inginkan?
untuk mengubah kita...
apakah kita siap...?
___________________________
giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt
www.antisehat.com
In reply to the blue: mungkin by antisehat (not verified)
Permalink@antisehat : Re: mungkin..
Tuhan pasti merencanakan (blue Print) yang terbaik buat tiap kita. kadang kita aja yang mengada-ada. Bertingkah aneh-aneh. bahkan inovatif kebablasan. Menambah masalah sendiri. dan akhirnya kita mengalami deviasi yang cukup besar dari blue print awal yang Tuhan buat. Hanya karena keinginan kita sendiri.
Betul yang anda katakan. Kita memang butuh waktu sejenak untuk mengevaluasi kesesuaian kehendak kita dengan kehendak Tuhan.