Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

jika aku menjadi seekor anjing...

whoislikegod's picture

 

Anjingku adalah si Doggy. Sekiranya suatu kali aku menjadi seekor anjing mungkin dengan maksud mengenal keadaan Doggy. Apakah dia sehat? Apa yang dibutuhkan atau mengajarkan maksud dan rencanaku untuk Doggy. Aku mencoba merenung... hmmm... mungkin inilah cara terbaik untukku dan Doggy agar kami bisa lebih saling mengenal dan tahu.
 
Jadilah aku seekor anjing. Aku dengan dengan seluruh sisi kemanusiaanku menjadi seekor anjing. Merangkak, mengendus, menggonggong dan berbicara dengan bahasa anjing. Sekali lagi, aku dengan seluruh sisi kemanusiaanku menjadi anjing, guk...

Kutemui Doggy. Dia mengibas-ibaskan ekornya mengendusku dan kami berkenalan. Doggy segera tahu bahwa aku adalah tuannya dengan bentuk yang baru yaitu sama dengan dia. Aku mengajaknya bermain, berlari dan makan. Hingga suatu kali aku mencoba memberitahukan namaku kepadanya. Kenapa? Karena setiap kali aku memanggil dia, "Doggy!" Dia datang tapi Doggy tidak pernah memanggil namaku. Rupanya namaku tidak bisa diucapkan dalam bahasa anjing. Akhirnya aku mengganti namaku dengan bahasa yang bisa diucapkan Doggy, 'hrrrgh' inilah nama untuk Doggy memanggilku.

Aku berharap Doggy menjadi anjing yang hebat. Aku mencoba mengajarkan matematika. Kumulai dengan hal yang sangat sederhana, 1 + 1. Sekian lama aku mengajar tapi tidak satupun yang dia mengerti. Matematika gagal total. Sekarang bahasa, "Doggy is a dog". Ooopss... tidak bisa juga. Oya untuk menyebut namaku saja dia kesulitan. oh.. ohh.. bahasa manusia adalah kemustahilan bagi dia. Coba pelajaran sederhana tentang hal sekitar. "Doggy, yang menyala di atas langit rumah adalah lampu" (dalam bahasa anjing). Doggy memandangku dengan aneh. Aku mengulang dan mengulang tapi dia tak paham. Doggy menyalak, mengendusku, meninggalkanku, menghampiri makanan dan memakannya, buang air dan lalu tidur. Aku bisa berkomunikasi tapi hanya untuk hal sederhana selebihnya hanyalah kebiasaan yang digerakkan naluri keanjingannya.

Saudaraku, pengetahuan hanyalah milik manusia. Jika ada yang berusaha menanamkan pada anjing yang terjadilah hanyalah kesia-siaan seperti fiksi di atas. Anjing sangatlah terbatas bahkan tidak memiliki pengetahuan. Sekiranya ada sedikit pemikiran dan pengetahuan tentu anjing masa sekarang pastilah lebih pandai dari anjing purba. Anjing dengan dunia keanjingannya dan manusia dengan sisi kemanusiaannya. Anjing tidaklah bisa menjangkau pengetahuan manusia demikian juga manusia tidaklah mungkin menjangkau pengetahuan Allah. Demikian jauhnya naluri anjing dengan pemikiran manusia begitu pula pemikiran manusia dengan dunia Allah. Oleh sebab itu Allah memberikan pengetahuan tentang dirinya kepada manusia lewat FirmanNya dalam bentuk Alkitab. Alkitab dari pemikiran Allah yang sudah sangat disederhanakan sehingga manusia bisa memahaminya. Ditulis dengan bahasa manusia. Manusia membaca, mencerna dan mengembangkannya. Dengan ini manusia bisa mengenal Allah seutuhnya??? Tidak terima kalo ada perkataan bahwa Allah terlampau agung untuk dimengerti?? Ingat saudaraku ada satu kehidupan yang jauh lebih mulia dan sempurna dibandingkan dengan dunia kita. Bahkan Allah sendiri yang harus membangun suatu sarana komunikasi yang lain antara roh kita dengan Dia dengan satu bahasa, bahasa roh. Bahasa yang hanya bisa diucapkan tapi tidak terpahami, paling ditafsirkan. Namun satu kali nanti ketika tubuh kita diubah dengan tubuh kemuliaan (1 Kor.15:51) di situlah kita baru mengerti. Yang fana diganti baka, yang tidak sempurna disempurnakan, kita jadi makhluk ilahi, mengerti tentang keilahian seutuhnya.

Sahabatku, Allah memang suatu misteri yang tak terpahami. Mengapa? Karena kita sangat terbatas bahkan jika Adam tidak memakan 'buah pengetahuan baik dan jahat' tentu sampai sekarang kitapun tak akan pernah tahu, terbersit pun tidak tentang yang baik dan jahat. Ke Tritunggalan pun adalah sesuatu yang tidak terjangkau, suatu yang tak masuk akal. Kita hanya percaya yang Alkitab tuliskan dalam 1 Yoh.5:7, walau ayat itu sekarang diragukan kebenarannya. Itulah iman, bukti dari segala yang tidak kita lihat. Jika ada sebagian dari ayat Alkitab yang kita ragukan bagaimana kita bisa percaya Dia seutuhnya? Kita pun akhirnya mempercayai Dia berdasar hasil pemikiran kita. Alkitab mencatat nama Allah dengan sebutan JHVH, kita percaya. Nama Yesus, kita pun percaya. Mengapa? karena kita percaya, kita meng-iman-i. Namun kalo kita menyadari bahwa itulah nama dari Allah kita supaya kita bisa menyebutnya karena suatu kali kelak ketika kita diubahkan dalam kemulian kita akan tahu siapa nama Allah sebenarnya karena Dia akan memberi tahu kita (Wah 3:12). Itulah nama Dia dengan bahasaNya. Sama seperti nama saya Whoislikegod dalam bahasa manusia yang tidak mungkin bisa disebutkan dalam bahasa hewan atau pun tumbuhan manapun. Sahabat, saya hanya mengingatkan bahwa mempercayai Dia adalah mempercayai Alkitab seutuhnya bukan sepenggal. Alkitab memang disusun dengan proses cukup panjang, sebagian rusak dan diperbaiki tapi bukan berarti hal itu sudah terkacaukan. Kalo Allah berkehendak maka Firmannya tetap murni tersusun utuh dalam satu kitab walau ada banyak perkamen disekitarnya. Sama seperti pemisahan ilalang dari benih gandum demikian saya percaya Allah turut bekerja mengumpulkan 'perkamen FirmanNya' dari yang yang lain sehingga tersusun utuh. Ingat bahwa 2 loh batu yang pernah diberikan Allah kepada Musa terjadi 2 kali karena yang pertama dipecahkan Musa maka Allah menuliskannya sekali lagi. Itulah bukti keutuhan FirmanNya dipelihara Allah sendiri.

Agunglah Dia, teramat agung dan tak terjangkau dengan akal budiku...

__________________

·siapa seperti Allah?·

Andy Ryanto's picture

Doggy

Maaf..aku suka bagian doggy-nya.  Dulu pernah punya pengalaman punya doggy, tapi yang satu dibantai penduduk kampung, yang satu mati tua, yang satu kabur dan menghilang (karena sudah tua juga), sedih banget..jadinya.  Dan sejak itu tidak mau pelihara doggy...nggak tahan sedihnya.  Pernah juga ada seekor anjing peking yang setia banget sama mamaku, tidurpun harus sekamar, kalau kita tanya "mama dimana? (in chinese)", si doggy langsung keliling rumah nyari mamaku sampai dapet.  Mamaku juga kadang nakal sering ngerjain tuh doggy dengan sengaja ngumpet di baik pintu, tapi namanya juga doggy kan hidungnya tajem, ketemu juga deh...

Menurutku, walaupun pengetahuan itu hanya milik manusia, tapi banyak manusia berpengetahuan tinggi yang perilakunya lebih rendah dari seekor anjing, banyak manusia sombong, angkuh, dan merasa diri paling benar dan hebat hanya karena merasa berpengetahuan tinggi tentang Tuhan, banyak manusia berpengetahuan tinggi tidak memiliki kesetiaan seperti yang dimiliki seekor anjing.

Tuhan bilang "hai pemalas belajarlah sama semut", aku nambahin "hai manusia berpengetahuan belajarlah sama anjing"

Sorry...kepanjangan

Aku suka anjing

whoislikegod's picture

salah satu teman terbaik manusia

Salam kenal Andy

Begitulah manusia. Bisa berpengetahuan dan bisa juga berhiaskan kesombongan. Oleh sebab itu Alkitab menuliskan supaya manusia belajar kepada binatang.

Aku juga suka anjing. Dulu pernah peliharan herder, pomeranian dan campuran. Sekarang sih masih kosong dan inginnya APBT tapi lom tahu kapan bisa mulai sebab harus siapin semua termasuk waktu  baru aku mulai pelihara.

·siapa seperti Allah?·

__________________

·siapa seperti Allah?·