Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Jangan Patah Semangat (Ul. 1:19-33)
Memang tidak mudah bagi kita untuk tetap bersemangat, apabila kita telah berusaha sekuat tenaga menyelesaikan permasalahan kita, namun tidak satupun hasil baik yang didapatkan. Kita mulai putus asa dan berserah (alias “menyerah”). Pada satu sisi, menyerah adalah baik, apalagi sikap tersebut diikuti dengan perkataan: “terserah Tuhanlah!” Namun jika kita mau jujur terhadap diri sendiri, sikap penyerahan kita seringkali tidak muncul dari iman kepada Tuhan, tetapi keluar dari keputusasaan diri kita. Karena keduanya berbeda tipis, maka ada kalanya kita sulit membedakan, mana sikap penyerahan karena iman atau karena putus asa. Hari ini kita merenungkan kembali pengalaman bangsa Israel mengintai tanah Kanaan, di mana para pengintai yang diutus memiliki laporan yang sama, tetapi respons yang berbeda. Kesepuluh pengintai mengalami kekecewaan dan putus asa mereka melihat diri mereka nampak seperti belalang di hadapan musuhnya. Lalu, apa yang mereka lakukan? Mereka menggerutu kepada TUHAN (Bnd. Bil. 13-14). Sikap menggerutu dan berserah yang tidak disertai iman adalah hal yang serupa, hanya saja menggerutu lebih bersifat destruktif dan anarkis. Jika kita memiliki salah satunya, maka kita perlu membenahi pemahaman kita tentang Allah dan hidup kita. Apa yang harus kita lakukan? Sama seperti kedua pengintai yang berserah kepada Tuhan karena iman mereka (bnd. Bil. 14:5-9), maka kita perlu melakukan hal yang serupa. Berserah karena iman tidak akan pernah membuat kita menjadi orang yang putus asa atau tidak bersemangat dalam hidup ini, meskipun kita sedang menghadapi permasalahan hidup yang belum terselesaikan. Yosua dan Kaleb adalah dua orang Israel yang tetap bersemangat dan mengandalkan TUHAN, meskipun mereka melihat hal yang sama seperti yang dilihat sepuluh pengintai lainnya. Bedanya, iman yang benar kepada Allah tidak akan pernah membuat kita putus asa.
Dear, my friend
Ang Chen Chen
Mengenai pencobaan Ayub memang seringkali dipandang bahwa Allah sedang bertaruh dengan iblis, namun hal ini tentu akan menimbulkan asumsi yang menakutkan sebab kredibilitas Allah bergantung pada s
- Liem Sien Liong's blog
- 4582 reads
Benar sekali
Memang tidak mudah bagi kita untuk tetap bersemangat, apabila kita telah berusaha sekuat tenaga menyelesaikan permasalahan kita, namun tidak satupun hasil baik yang didapatkan.
Benar sekali!
Terkadang bukan hanya permasalahan sendiri, permasalahan orang lain juga demikian jika kita ingin menyelesaikannya hanya dengan akal sehat dan rasa.
Namun, ketika kita menyerahkan permasalahan-permasalahan yang ada kepada Tuhan, kita akan dituntut lebih banyak dari iman.
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)