Makna kesengsaraan Yesus Kristus bagi Kristen
Akhir minggu ini, puji Tuhan, umat Kristiani memperingati saat-saat Yesus Kristus menjalani siksaan fisik, dan bahkan juga siksaan bathin, yang dijalani-Nya lebih dari 2000 tahun yang lampau. Walau bagi kebanyakan orang, kesengsaraan Yesus mungkin tidak berarti apa-apa, tetapi bagi Kristen sesungguhnya penderitaan Yesus ini merupakan sebuah moment yang teramat penting, sesuai kebenaran Alkitab. Kalau saja semua orang sudah mempunyai pemahaman dan KEYAKINAN yang benar tentang hakikat kesengsaraan Kristus, maka dunia akan aman, damai, ngak bakalan ada aksi teror dan sebagainya. Kita akan belajar memahami apa yang akan terjadi pada umat manusia kelak, jika saja Yesus Kristus tidak pernah mengalami kesengsaraan, padahal diri-Nya tidak terbukti bersalah, dan kita juga akan belajar memahami apa yang akan terjadi pada manusia tertentu sebagai efek positif dari kesengsaraan Yesus Kristus ini.


Pernah dengar David Copperfield terbang? Atau mungkin menonton videonya ketika pesulap kondang itu sedang terbang? Tetapi benarkah David Copperfield benar-benar mampu terbang tanpa sayap kayak Superman? Ataukah itu hanya trik kamera saja? Namun jika itu hanya merupakan tipuan kamera, maka sungguh merupakan lelucon yang tidak bermutu, karena film-film fiksi ilmiah sudah lama menggunakan trik-trik semacam itu untuk membuat sebuah kesan bahwa seorang tokoh bisa terbang. Terlepas dari benar tidaknya issue bahwa David Copperfield bisa melakukan terbang seperti seorang penyihir di kisah 1001 malam, sejarah gereja mencatat seorang penyihir yang dikabarkan bisa terbang.