Menaklukkan Musuh Terbesar

Submitted by SAMMY SIGA on

Orang yang sukses pada pemahaman saya adalah dia yang mampu menggali, menemukan, mengenali untuk kemudian konsisten menuangkan potensi diri atau talenta yang dianugerahkanNya, ke dalam bentuk kreativitas yang berguna dan membangun.

Bukan dia yang memiliki kedudukan tinggi, harta berlimpah atau kuasa yang besar.(Semua juga tahu!)

Berbagi dengan Suami

Submitted by Brown on

Kadang nggak habis pikir dengan orang-orang yang membuang bayi yang baru saja dilahirkan (atau membunuhnya). Aku tidak mau menghakimi mereka, dan aku juga tidak mau membahas tentang mereka. Aku mau bersyukur saja dengan kepercayaan yang sudah Tuhan berikan kepadaku untuk mengandung dan melahirkan seorang anak yang sehat, lucu dan menggemaskan.

Diperkaya dengan Membaca

Submitted by youngyoungan on

Membaca adalah salah satu hobi yang paling saya sukai. Hobi membaca sudah tertanam dalam hidup saya sejak saya masih kecil. Namun, jangan coba tanyakan kenapa waktu kecil saya suka membaca. Saya sendiri lupa apa alasan yang membuat saya suka membaca. Orang tua saya tidak hobi membaca, kakak-kakak saya tidak pun tidak. Entahlah...

Fragmen Paskah 2011

Submitted by murasawa on

----[Yesus di keluargaku]----

Narator:          Di sebuah kota metropolitan tinggallah sepasang suami istri yang selalu sibuk, mereka berdua bekerja. Sang suami bekerja di pasar saham, sedangkan sang istri adalah seorang guru SD. Pagi-pagi mereka berdua sama-sama sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor.

Easyworship VS Powerpoint untuk Dukung Ibadah Gereja

Submitted by Purnawan Kristanto on

 

LCD

Pemakaian LCD projector sebagai penunjang ibadah sudah diterima luas di kalangan. Ada banyak gereja, baik itu gereja besar maupun gereja kecil, yang memanfaatkan layar proyeksi ini untuk menayangkan syair lagu, garis besar khotbah maupun tayangan video.

Meski ada banyak manfaatnya, namun ada juga mudharatnya. Pemasangan layar putih yang sembarangan, tanpa memperhatikan estetika kadang merusak arsitektur interior gereja. Pada gereja-gereja lama, perancang gedung gereja tidak mengantisipasi pemakaian layar untuk proyeksi LCD ini. Akibatnya ketika layar "dipaksakan" ditanam di bagian gereja, ada "harga" yang harus dibayar, yaitu keindahan arsitektur gereja.

Dampak buruk yang lain berkaitan dengan "periuk" nasi penerbit buku nyanyian jemaat. Karena suair lagu sudah disorotkan ke layar, maka buku-buku nyanyian jemaat tertumpuk berdebu di lemari gereja. Jemaat juga sudah tidak membawa buku nyanyian lagi kecuali jemaat yang memiliki gangguan penglihatan. Dampak ini tentu saja mempengaruhi pendapatan penerbit buku nyanyian seperti YAMUGER, Yayasan Musik Gerejawi. Angka penjualannya melorot drastis.

Tapi apa hendak dikata. Itulah perubahan zaman. Jika mereka tidak ikut berubah haluan, maka mereka akan dilindas deru perubahan zaman. Yamuger dan lembaga sejenis seharusnya segera masuk ke dunia pelayanan digital. Misalnya menciptakan software penayang syair-syair lagu, lemgkap dengan teks dan background yang pas.

Back to Dongeng [Preview]

Submitted by Purnawan Kristanto on

 

13072101931124083822

Sudah lama saya muak dengan tayangan hiburan televisi di Indonesia. Sinetronnya menjual mimpi dan penuh dengan intrik. Aktingnya lebay dan jalan ceritanya tidak masuk akal. Acara variety show dipandu oleh host pria yang kemayu. Acara reality show juga memprihatinkan. Ada banyak kesaksian yang menunjukkan bahwa tayangan itu sudah diskenario. Jadi tidak murni realitas lagi.  Heuduh, bagaimana jika semua ditonton anak saya?

Secara kebetulan, ada penawaran berlangganan televisi lewat satelit. Dalam menu yang paling murah ada kanal Disney dan Cartoon Network.  Klop, kami pun berlangganan. Syukurlah Kirana (5 tahun), anak kami, menyukai kanal anak-anak. Sedangkan saya menikmati kanal Fox dan Netgeo. Sedangkan isteri menyukai kanal kuliner.

Ranting patah

Submitted by mujizat on

Lebih kurang 1000 hari, Petrus dkk berguru kepada Yesus Kristus. Selama 6 semester itu ke sebelas murid Yesus BELAJAR banyak dari Sang Rabbi. Dengan telinga sendiri mereka mendengar ajaran Tuhan, dengan mata sendiri mereka menyaksikan berbagai mujizat yang dikerjakan oleh Mesias, dan mereka juga sempat untuk PRAKTEK menginjil dengan kuasa Allah (Lukas 10:17-20). Gemblengan yang dijalani selama 3 tahun itu telah memberikan PENGETAHUAN tentang dasar2 kekristenan, dan saya menduga banyak ajaran Yesus yang tidak tercatat di keempat Injil tetapi diingat dengan baik oleh rasul-rasul Yesus tersebut. Di samping itu, berbagai peristiwa adikodrati yang diperagakan oleh Sang Guru telah membentuk iman mereka menjadi iman-iman yang luarbiasa. Masih kurang, maka setelah Yesus bangkit, dalam penampakan-Nya dengan tubuh kebangkitan tersebut, ternyata Yesus MASIH berbicara banyak tentang Kerajaan Allah (Kisah 1:3). Yang menarik adalah, bahwa Yesus masih berpesan agar para murid-Nya tidak buru-buru memberitakan Injil - walau pengetahuan para murid sudah cukup banyak - tetapi harus menunggu di Yerusalem sampai Allah memperlengkapi mereka dengan kuasa-Nya (Kisah 1:8).

Pertanyaan menariknya adalah: mengapa para rasul harus menunggu sampai mereka dihinggapi Roh Kudus, dan baru setelah itu melakukan penginjilan?

Jawabannya sederhana: karena mereka harus memberitakan injil yang perlu disertai dengan kuasa Allah.

Pertanyaan susulan: mengapa perlu penginjilan dengan kuasa Allah?