Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ilusi Negara Islam

Ringga Pangaribuan's picture

Sebuah surat mampir ke kotak masuk surat elektronik saya. Isinya berjudulkan "Ilusi Negara Islam" sebuah buku yang belum lama diluncurkan. Peluncuran buku ini dihadiri oleh tokoh-tokoh Islam terkemuka seperti Gus Dur, Gus Mus dan beberapa tokoh Muhamadiyah dan NU.

Dalam surat itu (yang kebenaran informasinya yang belum bisa saya pertanggungjawabkan) dikatakan bahwa ada rencana besar yang akan dilakukan oleh golongan Islam garis keras yang diwakili Hizbut Tahrir, PKS. dan beberapa organisasi Islam lainnya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Dikatakan dalam surat itu bahkan sudah ada ancang-ancang Islam garis keras ini untuk masuk ke Istana Presiden dan melakukan sejumlah kontrak politik dengan iming-iming uang jutaan dolar AS. Ada beberapa rencana besar yang coba dilakukan yang tujuannya untuk mengganti falsafah dan ideologi bangsa yang menghargai pluralitas dan keberagaman.

Secara pribadi saya agak tidak percaya sebenarnya dengan isi surat itu. Beberapa alasan yang ada adalah: kesatu, buku itu "direstui" oleh Gus Dur yang notabene sepanjang saya mengenal sepak terjangnya adalah seorang islam moderat yang menghargai pluralitas. Beliau seorang Islam yang tidak kaku dan bahkan sangat fleksibel dalam menilai keberagaman, terkhusus keberagaman beragama. Kedua, saya menyimak berita itu (peluncuran buku tersebut) di sebuah harian besar di Indonesia dan membaca referensi yang dituliskan disana, sedikitpun tidak ada menyinggung tentang issue mendirikan negara Islam. Ketiga, memang santer terdengar issue bahwa segilintir orang di Indonesia coba menyusun kuda-kuda untuk merongrong Pancasila, namun sejauh pengamatan saya masih banyak tokoh-tokoh Nasional yang siap berdiri membela Pancasila, dan tidak mungkin terbitnya buku itu tidak mengudang reaksi yang cukup keras dari "pembela-pembela" Pancasila.

Secara pribadi saya belum sempat membaca buku itu jadi belum bisa menuliskan terlalu banyak. Namun jika diperkenankan berandai-andai, "Jika hal itu terjadi? Bagaimana sikap Kristen?"       

Apakah ini sebuah teguran kepada Kristen agar bersatu? Sejarah menunjukan "musuh" (saya agak risih menggunakan istilah ini karena umat Islam jelas bukanlah musuh)  bersama biasanya akan memererta persatuan. mengingat kondisi kesatuan umat Kristen Indonesia sudah semakin parah baik dalam skala kecil maupun besar. Mungkinkah ini?   

Purnawan Kristanto's picture

@ Ringga: Anda Teburu-buru

Anda terlalu terburu-buru membuat tulisan ini. Anda hanya mengandalkan email orang lain yang menurut Anda : "kebenaran informasinya yang belum bisa saya pertanggungjawabkan"

Anda juga belum membaca buku tersebut. Anda mengakui: "Secara pribadi saya belum sempat membaca buku itu jadi belum bisa menuliskan terlalu banyak." Lalu Anda hanya membangun opini berdasarkan dugaan-dugaan.

Seharusnya Anda membaca buku tersebut lebih dulu sebelum membuat tulisan yang tidak ada dasar kebenarannya. Salah-salah, tulisan Anda ini dapat memicu sesuatu yang tidak baik.

Sebenarnya buku tersebut dapat didownload gratis kok. Saya sudah mendownload dan bahkan sudah mengeprint untuk dibaca dengan teliti. Namun saya tidak mau buru-buru memberi komentar atas buku tersebut.

 

 


“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”

Wawan

 

__________________

------------

Communicating good news in good ways

dennis santoso a.k.a nis's picture

"ilusi"

gue juga men-donlod dan membaca sebagian dari buku itu dan isinya bertolak belakang dengan tone blog ini. sejauh yang gue baca, buku itu malah memposisikan dirinya sebagai penentang terbentuknya "negara islam", makanya judulnya pun ada kata "ilusi".

tapi, andai pun indonesia beneran jadi negara islam, gue rasa pun ga masalah. sebagai warga negara kita selalu punya dua pilihan: tetep di indo atau keluar merantau ke negara lain yang mau menerima kita. sekalian berandai2, andai ini terjadi, gue akan memilih yang pertama karena gue percaya bahwa kekristenan selalu dapat menemukan jalannya untuk survive.

ps. to ringga, ayo baca sampe selesai, setelah itu update lah blog ini agar infonya bener2 lengkap :-)

Josua Manurung's picture

jadikan saja....

jadikan saja negara islam... tidak masalah buat saya...

semakin dibabat semakin merambat bukan...

Ringga.... jadi orang itu seharusnya tidak mudah khawatir.... berani....

mereka tidak akan konspirasi mengganti Pancasila...

itu saya yakin sekali... karena mereka akan berhadapan dengan TNI

dan orang-orang demokrat dan moderat se-Indonesia...

jadi yang mereka lakukan adalah....

masuk ke Perda... Kabupaten/Kotamadya

dan mengubahnya pelan-pelan dari sana....

hehehe...

orang Kristen dimana?

di dunia maya...

di sabdaspace...

asyik berdebat doktrin dan dogma...

 

Bukankah TUHAN ALLAH menyelidiki hati?

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

smile's picture

setuju dengan JOSUA MANURUNG

Setuju dengan pendapat dari Josua manurung, karena kita tidak tinggal di dunia ini sendiri, banyak juga negara lain yang akan tidak bisa menerima, apalg mereka hanya sebagian saja, tidak semuanya umat muslim berpikiran seperti itu...

Dan biasanya orang yang ditekan, akan berpikiran senasib sepenanggungan dan akan menjadi kuat dalam tindasan,...bukannya dari dulu umat nasrani selalu ditindas dan ternyata buktinya kita semakin kuat,...yang ditakutkan adalah penyerangan yang dari dalam, dengan pengertian, penyerangan yang dilakukan iblis dari dalam hati, dari dalam lingkungan  terkecil yaitu keluarga, itu yang bisa memporak porandakan kita semua.

Jadi kalau namanya juga hanya ilusi, biarkan saja mereka terus berilusi, dan bila waktunya benar datang mungkin kita sudah diselamatkan oleh bapa kita Disurga, amin.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Belajar dari yang baik akan membuat kita makin baik

Belajar dari yang pintar akan membuat kita makin pintar

Belajar dari yang teliti akan membuat kita makin teliti

JB us

 

 

 

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

Ringga Pangaribuan's picture

Terimakasih

Wah...terimakasih atas sarannya. Maklumlah itu tulisan saya  pertama di komunitas ini. Kedepannya saya akan coba lebih hati-hati dalam menulis.

Sebenarnya tidak ada maksud apa-apa di balik tulisan itu. Tidak juga ada kekhawatiran sedikitpun dalam saya jika ilusi itu berubah jadi kenyataan...

Saya akan coba baca buku itu dan saran dari beberapa teman untuk merevisi kembali akan coba segera saya realisasikan.

Terimakasih sekali lagi. Mohon bimbingannya...

pwijayanto's picture

baca dulu lah...

saya sudah selesai membaca buku itu, setelah sy download dan print tanggal 23 mei yang lalu..

hm.. tapi sy tidak akan mengomentari buku itu di forum ini.

silakan baca dulu, kalau mau download dari situs resminya di http://bhinnekatunggalika.org

silakan dinikmati, ada 321 halaman,

 

kabarnya buku itu akan dicetak di 4 negara selain di indonesia.

(silakan baca juga di internet pro-kontra buku itu)

 

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

__________________

=== salam, www.gkmin.net . ( jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)

Diapari MT Situmeang's picture

Kita juga salah

Ibu atau adik Ringga,

Saya sangat mengetahui kegelisahan semua umat kristen Indonesia khususnya melihat situasi di tanah air akhir2 ini (setelah membaca buku Ilusi Negara Islam). Tapi sadarkah kita kenapa ini semua terjadi? Saya kemarin mengirim sms ke beberapa pendeta HKBP isinya:  "Akhir2 ini sukubangsa Batak heboh dan mati2an memperjuangkan propinsi tapanuli (protap) yang duniawi itu. Kenapa tidak ada yang bersedia dipenjara untuk memperjuangkan kebebasan beribadah?"

Banyak kok Saudara/i kita muslim tidak sejelek yang kita bayangkan. Pdt. Eka Darmaputera menuliskan dalam bukunya "Kita lebih dari pemenang"  halaman 92 mengatakan gereja atau jemaat boleh berbeda pendapat dengan sesama jemaat atau pemeluk agama lain, tapi dalam perbedaan itu kita harus mengedepankan kasih, bukan kepentingan (pribadi atau golongan). Konflik yang sering terjadii di gereja karena selama ini mengedepankan kepentingan yang bukan berdasar kasih.

Di kitab Keluaran 17: 8-16 dikisahkan bangsa Israel menang melawan bangsa Amalek apabila Musa mengangkat tongkat Allah. Apabila tongkat Allah itu turun maka kekalahan menimpa bangsa Israel. Supaya Musa tangannya (yang mengangkat tongkat Allah) tetap di atas, maka Harun dan Hur membantu mengangkat tongkat Allah tersebut. Dari kisah ini kita dapat menyimpulkan supaya menjadi pemenang kita harus meninggikan Allah dan saling bahu membahu. Sudahkah gereja-gereja di Indonesia saling mendukung untuk memperjuangkan haknya (a.l. kebebasan beribadah)? Atau masih saling sikut menyikut dan menjelekkan denominasi lain?

Saya ingin menulis lebih banyak lagi otokritik kepada gereja2, khususnya yang tradisional. Saya telah membuat tulisan tentang kritik keras ke gereja tempat saya berbakti (HKBP), yang berminat dapat saya kirimi filenya dengan memberitahu alamat email ke sdiapari@yahoo.com. Terimakasih dan horas inang na burju.