Submitted by nobietea on

segaris lurus
karena garis itu lurus
tidak ke kiri
tidak ke kanan

bergaris
lurus

garis yang membawa tiba dihadapanmu
sesekali melengking
rehat

pecel
lemang
ayam
burung dara

mereka mengantarkan aku duduk disampingmu

tersenyum pada hamparan hijau
sesekali menyapa tanah kosong

matahari berganti rembulan
rembulan kembali berganti matahari
aku tiba dikotamu
tapi bukan untuk berjumpa denganmu

hanya sekedar menyapa
sekedar

Submitted by nobietea on Mon, 2011-02-28 15:42
Permalink

iiihh mbaknya temanku ini.. dilarang membayangkan diriku :pjadi pengen bkin puisi buat mbaknya temanku :Dsek ta bayangkan dirimu yaa mbaakk...

Submitted by Love on Mon, 2011-02-28 15:51
Permalink

Wah, gak muat kepalamu membayangkan aku, Bie ..... ;pEh, thanks buat doa untuk adikku ya :) Dia dah jadi bas.kom sekarang :) 

Submitted by nobietea on Mon, 2011-02-28 15:54

In reply to by Love

Permalink

adikmu itu teman tersombong yang bie punya ::LOL::suka ganti nosuka menghilang seenaknyasekarang... punya gelar pulabie cuman punya marga tok::LOL:: waahh.. kudu ke oslo nih minta traktiran :D tenang ae mbak... dirimu memang ndak muat ada dibenakku, tapi dirimu sudah ku sediakan tempat dihatiku*ggooombaaalll*

Submitted by nobietea on Mon, 2011-02-28 16:10

In reply to by Love

Permalink

heeiikkksss.... ilang dimana? jiaahhh benerbener deh tu olang...kudu bkin surat tembusan lagi ne ke emaak, pengen ke oslo.. pengen naek kereta. tanpa izin emaak.. apalah awak ini :Dvoucher masih berlaku kan mbak? hehehe

Submitted by Viesnu on Mon, 2011-02-28 15:59
Permalink

Pada rel kereta engkau melajuPikiran melayang akan kah bertemuTak resah hati kala menantiKarena cinta sejati layak dinanti Ah rel kereta akan kah kita bersamaMembelah sawah, hutan dan kotaBerjalan bersisian tidak lah mengapaAsalkan engkau dan aku bahagia Oh cintaPada bulan sabit aku gantungkan rinduMeski bertemu tak ada senyummuCinta kita berubah kelabu.. huhuhuhu 

Submitted by nobietea on Mon, 2011-02-28 16:07
Permalink

keretaku bergaris abuabucintaku berwarna kelabutak mengapaaku disini bukan untuk melantunkan hal yang sendu biar burung darabakpiamungkin juga pecel ayam, mewarnai hatiku izinkan manisnya bakpiapedasnya peceldan gurihnya burung dara ada bersamaku aku disiniaku dikotamusekedar menyapamusekedar

Submitted by Viesnu on Mon, 2011-02-28 16:13
Permalink

Tenangkan hatimuMeski cintamu berubah kelabuDan wajahmu mirip babuTapi kami ada disini untukmu hahahahahaha 

Submitted by Viesnu on Mon, 2011-02-28 17:12

In reply to by nobietea

Permalink

Ah bie jangan lah hatimu membatuNanti jadi jerawat batuMari sini ku bantuTuk habiskan gajimu Hahahahahaha 

Submitted by Love on Mon, 2011-02-28 16:17
Permalink

Katamu, sekadar menyapaKataku, tak mengapaBerarti kau tak lupaMeski sekadar menyapa Rel itu itu masih di tempatnyarel itu tidak beranjakwalau sekadar menyapasusuri saja relnya, setapak demi setapak ...aku tetap di sana, menantikan sekadar sapa ....

Submitted by nobietea on Mon, 2011-02-28 16:23

In reply to by Love

Permalink

aku cemburu pada anginangin yang tak perlu mengitari garisaku cemburu pada sawahdia menuai banyak senyum sepanjang garisgaris yang membawaku ke kotamu aku cemburupada dirimu yang sudah diberikan kekuatan dari Tuhanaku dan sapaberjalan lurus mengikuti garis bersama bebatuan

Submitted by Geadley Lian on Tue, 2011-03-01 07:21
Permalink

Tak terungkap kata sang penyairMenjadi inspirasi sang perinduDari kota ke kotamenjelajah tanpa jemuLahirnya sang penyairPenyeri gaya penulisanTatapan para penggiat bahasaDari seluruh dunia.