Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hati yang Menyenangkan Tuhan

Maria's picture

Beberapa waktu lalu, lagu Hati S'bagai Hamba sempat menjadi favorit saya. Selain liriknya, nadanya, saya juga suka yang menyanyikannya:)

Akhir-akhir ini saya kepikiran tentang lagu itu. Setelah direnung2kan, inilah yang saya dapat.

Seringkali saya mendengar banyak umat Tuhan menganggap,mereka sudah banyak memberi untuk Tuhan. Uang, waktu ke gereja, saat teduh setiap pagi, dll.

Uang? Dia kan Raja, masa uang ga punya dan masih butuh pemberian dari kita?

Waktu ke gereja? Kebanyakan dari kita, hanya hari minggu kan ke gereja.
Ngga dipungkiri, saya juga termasuk salah satunya. Dulu sewaktu saya ikut pelayanan, bisa beberapa kali saya ke gereja. Tapi sekarang setelah semua teman yang saya kenal pada ga ketauan rimbanya, jadilah saya seperti ini:p

Ada satu ilustrasi. Sewaktu hari Minggu, anak2 Tuhan berkumpul dan memuji Tuhan. Tuhan sedang bersama dengan Iblis pada waktu itu. Lalu Iblis tertawa keras.

"Apa yang kau tertawakan? Bukankah anak2ku sedang memuji dan meninggikan namaKu?" Iblis menjawab santai, "Aku merasa lucu saja. Mereka menyediakan waktu sekali seminggu selama 2 jam untukMu, tapi memberikan 6 hari dalam seminggu untukku."

Saat teduh? Berapa banyak dari kita yang melakukan saat teduh itu hanya karena kebiasaan, kewajiban?

Tuhan ngga perlu semua itu. Dia sudah punya segalanya. Yang Dia perlukan adalah hati kita. Hati yang setia, mencintai, mau taat kepadaNya. Percuma kita memberi persembahan banyak kalo hati kita tidak memberi dengan tulus. Percuma juga kita datang ke gereja kalau pas pulang, kita masih sama saja dengan sebelum datang. Percuma kita tiap pagi saat teduh kalau hanya setengah terpaksa, tanpa kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan.

Yang penting, benahi dulu hati kita.

Tuhan tidak melihat besarnya uang yang kita berikan, tapi melihat hati kita yang memberikannya.

Tuhan tidak butuh kehadiran kita di gereja kalau kita hanya sekedar datang saja, karena kalau tidak ada yang memuji Tuhan, maka batu pun bisa dipakai untuk memuliakan namanya. Tuhan meminta kita untuk datang kepadanya tiap pagi, bukan untuk menyusahkan atau merepotkan kita, tapi Dia ingin mencurahkan berkatNya untuk kita. Pagi hari adalah waktu yang tepat, sebelum kita memulai aktivitas kita.

Yang penting, benahi dulu hati kita....