Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Harun Jusuf Membual Karena 12 Shio Bukan Begini
Anda tahu asal-usul 12 Shio yang terkenal itu? Saat ini banyak beredar dongeng-dongeng tentang asal-usul 12 Shio, itu sebabnya kisah aslinya jarang diketahui orang. Harun Jusuf, mengaku dirinya mantan peramal Bajie dan Hongsui profesional. Mungkin karena kesaktian ilmu ramal dan hongsuinya yang tak tertandingi atau karunia hikmat dari Allah, maka dia pun membuka misteri asal-usul 12 Shio yang tertutup selama ini. Sebuah penyingkapan yang benar-benar mengejutkan bukan saja dunia kekristenan bahkan dunia kebudayaan Tionghua dunia.
Memberanikan diri bertanya; Dalam bukunya yang berjudul Pertobatan Mantan Peramal dan Hong Sui, Harun Jusuf menulis:
Pada mulanya Shio tidak digunakan untuk ramal-meramal, tetapi dipakai untuk mengingat susunan anak dari yang sulung sampai yang bungsu. Pada jaman dahulu, di Tiongkok tidak digunakan penanggalan yang seperti sekarang. Tahun, bulan, tanggal, dan jam tidak ditulis dengan angka, tetapi dengan huruf mandarin. Itulah sebabnya ilmu Kwa Mia dan Hongsui tidak menggunakan angka-angka tetapi huruf. Untuk meramal digunakan Pek Jie (8 Huruf). Demikian juga dalam kompas Hong Sui (Lau Pan) tidak digunakan angka, tetapi huruf. Pertobatan Mantan Peramal dan Hong Sui hal 87
Karena tanggal kelahiran dulu menggunakan huruf, maka sang ibu tidak mungkin mengingat umur anaknya, sebab kaum wanita zaman itu tidak diperbolehkan sekolah, sedangkan anak mereka banyak, bahkan ada yang sampai belasan. Jadi untuk mengingat anak yang keberapa, para suami mencari jalan yang mudah diingat oleh sang ibu sehingga digunakan hafalan dari cerita mitos dua belas Shio binatang untuk menandakan susunan anak mereka. Karena diawali dengan si Tikus dan diakhiri si Babi, maka anak pertama disebut Shio tikus dan selanjutnya. Bila anaknya lebih dari dua belas itu tidak menjadi masalah (maklum dulu tidak ada KB), karena itu ada Tikus air, Tikus Tanah, Tikus Mas dan sebagainya menurut lima unsur. Sampai sekarang masih ada orang tua yang tidak ingat umur anaknya, tetapi jika kita bertanya kepada mereka, mereka akan menjawabnya dengan menggunakan Shio. Ibid. hal 88
Bengcu menjawab:
Orang yang tahu bahwa dirinya tahu adalah orang pinter, orang yang tahu bahwa dirinya tidak tahu (lalu mencari tahu) adalah orang bijaksana, orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu adalah orang bodoh, sedangkan orang yang tahu dirinya tidak tahu namun tidak mau tahu dan berfikir orang lain tidak tahu lalu berprilaku seolah-olah dia paling tahu adalah orang sok tahu dan (maaf) bebal yang nekad.
Bapak Harun Jusuf yang terhormat, apabila anda tidak pandai, tolong jangan menganggap orang lain lebih bodoh lalu membual semaunya. Anda mengajarkan bahwa di dalam huruf mandarin tidak ada angka, hanya huruf. Sebenarnya tidak perlu menjadi ahli untuk mengetahui bahwa anda sedang membual, karena di dalam bahasa mandarin juga dikenal penggunaan angka. Inilah contohnya:
Bapak Harun Jusuf yang bijaksana, dari mana anda belajar bahwa Shio awalnya adalah cara yang diajarkan oleh para suami kepada istrinya untuk mengingat susunan anak mereka? Saya sudah ubek-ubek mencari di dalam kamus, ensiklopedia, internet, bahkan bertanya kepada para ahli Tiongkok, namun nampaknya andalah satu-satunya orang di dunia yang mengajarkan hal ngawur itu. Mustahil anda menerima pengajaran itu langsung dari Allah.
Apabila Shio memang cara untuk mengingat susunan anak, bukankah semua anak sulung orang Tionghua pasti shionya tikus? Nampaknya anda benar-benar nekad menganggap semua pembaca buku anda benar-benar bodoh sehingga mengajarkan hal ngawur tersebut.
Mengingat urutan anak-anak jelas tidak ada hubungannya dengan kemampuan membaca. Untuk mengingat urutan anak-anaknya, seorang wanita tidak perlu membaca, tak peduli anaknya sepuluh atau lima puluh, mustahil seorang Ibu lupa urutan anaknya.
Yang bodoh itu siapa, wanita Tiongkok kuno atau anda, pak Harun? Yang paling bodoh jelas mereka yang percaya cerita anda bahwa wanita Tiongkok kuno bodoh-bodoh sehingga tidak mampu mengingat urutan anak-anaknya, sehingga suaminya terpaksa menggunakan hafalan dari cerita mitos dua belas Shio untuk membantunya mengingat susunan anak mereka.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- 8874 reads
ilah jaman ini
dear hai hai
Dear Pearl
Dear Sister Pearl terimakasih untuk pujian dan dukungannya. Senang sekali rasanya menemukan orang yang memahami tulisan saya. Ketika membaca buku-buku para pengkotbah alam roh, mempelajari Alkitab, melakukan riset saya sama sekali tidak berkorban, Saya hanya memberikan apa yang saya miliki dan adalah suatu kehormatan bisa ikut memberikan sesuatu untuk kerajaan Allah di dunia ini.
Saya berjanji akan terus menulis dan membuka kedok para pengkotbah pembual dengan cara yang adil di bawah terang Alkitab.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Saya juga sudah sering waktu
>>>GOD=LOVE=YOU>>
@ken
xxx
Dear Penonton
>>>GOD=LOVE=YOU>>
Orang Tionghua Gemar Belajar
Sejak Purbakala, orang Tionghua suka belajar. Awalnya kegiatan belajar dimonopoli oleh kaum bangsawan dan pejabat, semua ilmu hanya diwariskan secara turun temurun di dalam keluarga. Mungkin Kongzi bukan orang pertama yang melakukannya namun dialah yang berhasil memulainya dan mengubah tradisi itu. Dia mengajarkan ilmu pegnetahuan kepada siapa saja yang mau belajara. “You Jiao Wu Lei artinya Ada Pendidikan Tidak ada Perbedaan” adalah pepatah yang diajarkannya, semua orang berhak atas pendidikan.
Dimulai oleh dinasti Qin (221-206SM) dan dimantapkan oleh dinasti Han 206SM-220, sejak itu semua pejabat pemerintahan harus lulus ujian negara. Siapa saja boleh mengikuti ujian negara, bila lulus, maka dia akan menjadi pejabat. Status terpelajar sangat dihormati di dalam tradisi orang Tionghua. Salah satu cara belajar bangsa Tiongkok adalah dengan menghafalkan puisi, misalnya yang paling terkenal adalah puisi tiga kata. Berikut ini adalah salah satu contohnya:
Ren zhi chu = semua manusia yang lahir
Xing ben shan = kodrat dasarnya baik
Xing xiang jin = walaupun kodratnya sama
Xi xian yuan = namun tumbuhnya berbeda
Secara tradisi orang Tionghua sangat bangga menjadi yang terpelajar. Ketika merasa diri mereka tahu, mereka suka menunjukkannya di depan umum dalam suatu pertemuan. Orang-orang demikian tidak akan dituduh sombong karena mereka memang lebih pinter karena tahu lebih banyak dan tahu lebih dulu, maka mereka mengajarkan pegnetahuannya kepada orang lain.
Ini adalah kisah nyata dari seorang teman yang sekarang umurnya 69 tahun dan bisa bahasa mandarin. Dia memang terkenal terpelajar, pengetahuan bahasa mandarinnya lumayan tinggi. Suatu hari dia bercerita tentang RRC saat ini, kota-kotanya, pembangunannya dan tempat-tempat pariwisatanya. Salah satu pendengarnya, seorang wanita, sangat kagum dengan ceritanya, dia lalu bertanya kepada teman itu, “Ko (abang), nampaknya anda sering pergi ke RRC ya?” Teman itu dengan bangga menjawab, “Saya belum pernah ke RRC, namun saya mendengarnya dari teman, dia juga belum pernah ke RRC.”
Mungkin bagi banyak orang teman saya itu sombong, namun dia tidak pernah dianggap sombong oleh orang-orang kampung kami, karena dia memang tahu duluan. Beberapa tahun ini saya secara teratur pulang kampung, di sana selalu bertemu dengan orang-orang yang tahu duluan, baik tentang RRC saat ini maupun sejarah, kebudayaan dan ajaran agama Tionghua. Sekarang mereka tahu bahwa saya cukup tahu untuk mengoreksi cerita mereka yang salah, dan saya mengoreksinya bila perlu. Mereka tidak pernah mengangap saya sombong ketika mengoreksi cerita mereka, bahkan yang sudah diceritakan sejak Akong (kakek) mereka. Mereka akan mengganggap saya sombong bila tahu cerita mereka salah, namun tidak mengoreksinya. Mereka akan menganggap saya sombong bila tidak membagi pengetahuan saya kepada yang lainnya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Shio...:)
@Ken...masih nggak jelas....
xxx
Hmmm...
>>>GOD=LOVE=YOU>>
@ken : salam kenal
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Asal Usul 12 Shio Dkan Dijelaskan Pada Tulsian Berikutnya
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
JF salam kenal juga bro
>>>GOD=LOVE=YOU>>