Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hanyut meninggalkan Kristus

kardi's picture

Setelah saya membaca buku “Hanyut Meninggalkan Kristus” oleh David Wilkerson, saya ambil point-point yang penting dan memberikan ulasannya, sebagai berikut:
 

  1. Meninggalkan Kristus adalah suatu dosa yang tak terampuni, kalau tidak bertobat. Selain keberkatan , masih banyak sebab yang lain : ikut pasangan hidup, demi karir/jabatan, tidak tahan pencobaan, dsb. Klik di sini (Orang benar hidup dengan iman)

 Ibrani 2 :1-3 “Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan  apa    yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat –malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidak taatan mendapat balasan yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput,  jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu...”

 

Dalam sejarah bangsa Israel, Musa sudah memperingatkannya, seperti dalam ayat berikut :

Ulangan 6: 11-14 ... dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang,maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan”

Dan reaksi umat Israel waktu itu, mereka tidak mempercayai dan menyepelekan peringatan itu, bagi mereka hal itu tidak akan pernah terjadi.

Iblis pakai kekayaan, berkat dan kelimpahan untuk menjatuhkan iman mereka.

Ulangan32: 15,18 “Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belelakang- bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun- dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah gunung batu keselamatannya...Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kau lalaikan, dan telah kau lupakan Allah yang melahirkan engkau”

 

Juga nabi Yeremia bernubuat tentang Israel , (Yeremia 2:29,31,32):

Mengapakah kamu mau berbantah dengan aku? Kamu sekalian telah mendurhaka kepadaKu, demikiankah firman Tuhan...Mengapa umat Ku berkata:’Kami sudah bebas, kami tidak lagi mau datang kepadaMu?’Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya. Tetapi umat Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tak terbilang lamanya.”

 

Tema ini muncul terus menerus sepanjang kitab para nabi :

Yeremia 50:6 “UmatKu .... lupa akan tempat pembaringannya(perlindungannya)”

Yehezkiel 23:35 Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan Allah: Oleh karena engkau melupakan Aku dan membelakangi Aku., sekarang tanggung sendirilah kemesumanmu dan persundalanmu”

Hosea 8:14 “Israel telah melupakan Pembuatnya (penciptanya)....”

 

  1. Bagaimana dengan kita, perlu introspeksi diri, bahkan seorang pendeta ataupun penginjil tidak kebal dan mudah terhanyut hilang. Tidak lagi mempunyai gairah untuk melayani seperti dulu lagi, tidak lagi bergumul dengan linangan air mata, waktu untuk Tuhan hanyalah sebentar saja, sisa waktu yang ada. Awas dan waspadalah, bila kasih yang mula-mula sudah hilang dalam kehidupan rohani kita.

     

  2. Penyebab pertama dari kehanyutan adalah menelantarkan Secara pelan tapi pasti, kita menjadi malas untuk perkara-perkara dari Tuhan. Dan sebelum kita menyadarinya kita telah terperangkap ditengah arus yang kuat dari ketelantaran- suatu situasi yang berbahaya- dan makin lama akan menjadi semakin sulit untuk berkomunikasi lagi dengan Yesus secara akrab. Satu kali tidak ke gereja atau melompati satu kali kebaktian doa adalah tidak apa-apa. Bukankah tubuh juga perlu istirahat? Lalu melewatinya beberapa kali dan tiba-tiba sudah terjebak dalam kondisi yang tidak bisa dikuasai lagi, tidak peka lagi (secara rohani) terhadap suara Tuhan. Jadi dimulai dengan memaafkan diri sendiri dari kealpaan/kelalaian, sikap toleransi yang salah dan akhirnya kebablasan.

 

  1. Tanda-tanda orang yang hanyut meninggalkan Kristus

       a.Pergi ke gereja hanya kadang-kadang.

Bagi mereka yang terhanyut, tidak sungguh-sungguh berusaha untuk berbakti, ada hal-hal lain yang lebih perlu : tamasya, nonton TV, baca koran Minggu pagi, mengisi TTS dsb.

b. Kurang bersekutu dengan Yesus, lebih banyak waktu untuk teman dan perkara-perkara pribadi (hobby, olah raga dsb)

Bagi orang yang terhanyut, berdoa cukup di batin saja, ia membisikkannya sesekali sepanjang hari, tetapi pikirannya tidak ada pada Tuhan. Ia sebenarnya senang berdoa dan membaca Alkitab, tetapi selalu ditunda. Tiba-tiba seminggu telah lewat, dan keterhanyutannya makin lama makin buruk. Ia mempunyai waktu untuk segala perkara yang lain, kecuali untuk Yesus!

Jadi seharusnya berikan kepadaNya waktu yang terbaik – waktu fajar atau tengah malam- secara teratur dan tiap hari ! Jalankan program WPDA (Waktu Pribadi Dengan Allah)dengan teratur.

c. Tidak bersedia untuk mengekang diri dalam disiplin yang disyaratkan untuk mencegah terjadinya kehanyutan.

Kita harus mendisiplinkan diri dan menawan setiap pikiran untuk taat kepada Tuhan Yesus Kristus (2 Kor10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.).

Contoh dalam hal berdoa: Berdoa tidak seharusnya menggerakkan bibir sementara pikiran berada ditempat lain, melainkan berarti memfokuskan pikiran kepada Yesus dan berdiam diri dihadapanNya supaya Ia bisa berbicara kepada kita. Berbicara disini bukan secara verbal, tapi Tuhan taruh di hati : ilham, sebersit pikiran yang muncul tiba-tiba, perkataan berkat dst.

Contoh yang lain : memberikan persepuluhan sebagai korban syukur yang nominalnya > 10 % dari penghasilan bruto per bulan, bukanlah pembayaran upeti kepada Tuhan atau syarat supaya diberkati. Persepuluhan ini akhirnya dipakai untuk penggembalan dan pelayanan Tuhan ataupun diambil semua oleh gembala sidangnya , tidaklah perlu dipersoalkan. Karena disinilah ketaatan dan kedisiplinan kita diuji, bila kita taat pada hal-hal kecil, maka Tuhan akan memberikan hal-hal yang lebih besar lagi malah berkelimpahan. Tuhan memberkati,Amin.