Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Gagal bukanlah dosa

Sri Libe Suryapusoro's picture

Beberapa kegagalan memang dosa tetapi tidak semua kegagalan merupakan dosa. Kita sudah diajarkan untuk menghindari dosa. Jangan sampai kita melakukan dosa ini, itu dsb. Itu memang benar. Tetapi di dalam benak beberapa orang (dan mungkin slaah satunya Anda) menganggap kegagalan adalah dosa. Sehingga Anda merasa frustasi, bersalah, dan akhirnya tidak layak di hadapan Tuhan, perasaan yang sama ketika Anda berbuat dosa.

Adam telah gagal melakukan perintah Allah. Dia memakan buah yang seharusnya dia tidak makan. Saat itu hubungan antara Allah dengan manusia sangat baik. Mudah bagi manusia mendengar suara Allah dan bertemu denganNya secara langsung. Tetapi karena kegagalan tersebut memang membuat manusia menjadi seperti sekarang. Harus bekerja keras untuk memenuhi kehidupan, merasakan sakit ketika melahirkan dan lebih parah lagi manusia semakin jauh dari Allah. Kegagalan yang seperti inilah yang kita sebut dosa. Dampaknya kita ketahui bersama, sampai berabad-abad dan berjuta-juta manusia.

Kegagalan yang kita sebut dosa, merupakan kegagalan yang tidak bisa kita perbaiki. Ketika kita menyakiti orang lain, kita pun tidak bisa memperbaiki seperti sebelumnya walaupun kita meminta maaf atau melakukan segala sesuatu yang diinginkan ornag tersebut. Ketika kulit sudah tergores maka akan ada bekasnya walaupun luka sudah sembuh. Demikianlah dosa. Tetapi kita harus bersyukur karena Tuhan sendiri yang mengampuni dan memperbaiki kegagalan kita.

Dosa, hanya bisa diperbaiki oleh Tuhan. Sama seperti dosa Adam, akhirnya dapat diperbaiki oleh salib Yesus Kristus. Oleh satu orang semua menjadi berdosa dan oleh satu orang semua kembali disucikan. Sehingga untuk kegagalan ini yang diperlukan adalah pertobatan, meminta pengampunan Tuhan dan tidak mengulangi lagi. Menurut saya hanya kegagalan inilah yang tidak boleh kita alami. Kegagalan lainnya? Menurut saya, kita boleh mencobanya.

Ketika saya membaca buku Mestakung karya Yohanes Surya, saya sangat setuju dengan apa yang dia sampaikan. Saya pun mengambil kesimpulan, kegagalan layak untuk dicoba. Walaupun diatas kertas gagal tetapi tetap layak untuk dicoba. Yohanes Surya menceritakan awal Indonesia mengikuti Olimpiade Fisika. Mereka tidak mungkin menjadi peserta. Mereka pasti tidak bisa mengikuti Olimpiade Fisika. Syarat-syaratnya cukup sulit dan mereka harus meminta orang yang sebenarnya mereka sendiri tidak kenal. Tetapi akhirnya mereka bisa juga. Walaupun diatas kertas seharusnya gagal tetapi tetap layak dicoba. Kegagalan seperti ini bukanlah dosa. Selama hal itu bukan dosa maka kita boleh melakukannya.

Kita boleh belajar keras, kita boleh berusaha menjadi kaya, juga boleh menjadi artis. Bukankah itu bukan dosa? Dosa adalah kegagalan kita melakukan perintah Allah termasuk mengasihi sesama manusia. Sebenarnya ICL ini dibuat dengan sebuah model kegagalan. Coba aja dibayangkan, semua tulisan dikerjakan oleh satu orang, pendana utama hanya si penulis, tidak mengajukan proposal ke gereja-gereja, dibagikan gratis. Pasti akan gagal. Tetapi layak dicoba dan itu bukan dosa. Apalagi kegagalan yang sebenarnya akan membantu banyak orang. Kita harus coba.

Petrus saat itu terlihat capek sekali. Sudah semalaman dia mencari ikan dan dia gagal mendapatkan ikan. Semalan suntuk dan benar-benar suntuk karena tidak membawa pulang hasil. Sampai di tepi pantai, Yesus meminjam perahunya sebagai podiumNya untuk berkotbah. Setelah itu, Yesus menyuruh Petrus menuju ke tengah kembali menebarkan jalanya. Bukankah saat itu sudah tidak ada ikan? Bukankah sudah berkerja keras semalaman dan tidak mendapatkan apapun? Lalu mengapa harus mencoba? Pasti gagal. Pasti gagal.

Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Petrus mendapatkan banyak ikan bahkan sampai jalanya hampir terkoyak. Dia meminta bantuan temannya di kapal lain untuk mempertahankan jalanya supaya tidak koyak. Bahkan kedua perahu itu penuh ikan sampai-sampai hampir tenggelam. Sesuatu yang sebenarnya pasti gagal masih tetap pantas untuk dicoba. Walaupun sudah tidak mungkin, tetapi semua masih bisa menjadi mungkin. Selama itu bukan dosa, kita masih boleh untuk mencoba.

Manusia memang tidak boleh berbuat dosa tetapi manusia boleh gagal. Sebenarnya setiap orang setuju akan hal itu. Coba lihat anak-anak yang sedang belajar berjalan, apakah Anda membolehkan mereka untuk gagal? Bukankah mereka pasti gagal untuk pertama kalinya? Saya tidak pernah mendengar ada anak yang langsung bisa jalan dan tidak pernah terjatuh. Ketika dewasa, orang-orang mengajari kita untuk tidak boleh gagal. Tetapi menurut saya, kita tetap boleh gagal. Kegagalan adalah hal yang wajar dan itu memang perlu.

Dalam melakukan pekerjaan saya, bisa dikatakan saya tidak gagal selama lebih kurang tiga tahun (ya mungkin kegagalan-kegagalan kecil tetapi tidak fatal). Tetapi kemudian saya mencoba menggunakan cara yang baru dan ternyata gagal. Sementara teman saya yang lain, yang tidak pernah gagal justru tidak tahu kalau cara itu akan gagal. Paling tidak saya bisa mengingatkan mereka untuk tidak menggunakan cara yang saya lakukan atau gagal. Sebenarnya ada juga yang berhasil tetapi bukankah kecenderungan orang untuk melihat hanya pada kegagalan? Kegagalan memang harus dialami setiap orang dan itu perlu.

Jangan takut untuk melakukan sesuatu walaupun mungkin diatas kertas pasti gagal. Banyak hal-hal yang mungkin akan mengahsilkan keberhasilan. Kegagalan layak untuk kita lakukan asalakan itu bukan dosa. Manusia memang tidka boleh berbuat dosa tetapi boleh berbuat gagal. Karena dosa hanya sebagain dari kegagalan dan kegagalan tidak sama dengan dosa. Selamat mencoba sesuatu yang kata orang pasti gagal.

Penulis merupakan pendiri dan penulis freebook ICL. artikel ini merupakan salah satu artikel di buku tersebut.

__________________

Small thing,deep impact

riyanti's picture

Gagal siapa takut

Dulu saya sangat takut melakukan kesalahan hingga gagal meraih hal yang diinginkan. Tapi justru dengan banyak gagal saya bisa belajar banyak, antara lain kesabaran, waspada dengan kata-kata, belajar untuk teliti, dan yang terutama saya belajar tentang ketergantungan saya kepada Allah. Ketika saya gagal dan hampir putus asa Tuhan sering mengirimkan sahabat maupun orang yang baru saya kenal untuk membantu saya bangkit dari kegagalan. Dia memberi api kepada semangat yang padam. Dan ketika saya berhasil, saya tertolong untuk tidak memegahkan diri, karena ingatan akan kegagalan yang pernah saya alami. Kalau kita bisa mengatasi kegagalan, kita juga dapat memahami kegagalan orang lain dan bisa memberi semangat atau nasehat untuk bangkit. Kegagalan dan kelemahan mengingatkan saya bahwa saya membutuhkan Allah.Innocent

Semangat!!!Wink

Love's picture

kegagalan = sukses yang tertunda?

oh iya ... apakah semua bloggers sepakat dan sangat setuju dengan "kata mutiara" : Kegagalan adalah Kesuksesan yang tertunda? Jadi pengen tahu pendapatnya masing-masing nihhh .....
Ari_Thok's picture

Tergantung masing-masing individu

Kegagalan adalah sukses yang tertunda? mmm ... tergantung dengan pribadi yang mengalaminya sih. Setahuku itu hanya kata-kata mutiara untuk memotivasi orang yang sedang gagal, memotivasi hidup atau hanya malah sekadar menghibur diri ? Tongue out Ada yang bisa bangkit dan tetep berjuang tetapi banyak juga yang mengalami kegagalan, terpuruk, putus asa, frustasi bahkan sampai mengakhiri hidup. Dalam kasus ini kegagalan bukan tertunda tetapi tidak tercapai alias gagal total hiks..hiks..Cry
__________________

*yuk komen jangan cuma ngeblog*


*yuk ngeblog jangan cuma komen*

Bene's picture

Dosa, jika melanggar Firman Tuhan

Syalom, Dosa adalah pelanggaran akan Firman Tuhan. Amin..

--
Tuhan Yesus memberkati,
Eko Sulistiono

__________________

--
Tuhan Yesus memberkati,
Eko Sulistiono