Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Dimanakah iman Terbesar?

Sri Libe Suryapusoro's picture

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Matius 8:10

Bagaimana pandangan kita kepada orang yang jarang pergi ke gereja? Bahkan kepada orang yang denominasi gereja berbeda terkadang kita memndang mereka dengan sebelah mata. ”Tidak mungkin ada orang beriman di gereja itu. Mereka semua merokok termasuk pendetanya.” Atau mungkin komentar seperti,”Tidak ada Roh Kudus dan Allah tidak hadir di gereja tersebut karena tidak ada bahasa roh.” 

 

Begitu banyak komentar yang bisa kita berika untuk orang yang tidak terlihat rohani. Apalagi dengan mereka yang tidak pernah berpuasa, tiap pagi tidak berdoa, dan kegiatan yang tidak rohani lainnya. Pastilah kita mengatakan bahwa tidak mungkin ada iman di dalam hati mereka. 

 

Cara berpikir Yesus berbeda dengan cara dunia ini berpikir. Siapa sih yang seharusnya memiliki iman luar biasa besar diantara bangsa Israel? Bukankah orang farisi? Lihatlah mereka sangat rohani. Jalannya saja sudah menunjukan imannya. Coba cek ayat yang mereka hafal? Pasti kita akn tercengang-cengang. Luar biasa. Mereka selalu berpuasa, berdoa dengan doa yang indah. Bahkan Yesus mengakui mereka. Kita bisa baca di Mat 5:20  Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 

 

Bukankah kehidupan keagamaan orang farisi dan ahli taurat menjadi standar minimal untuk masuk kerajaan surga? Bukankah mereka luar biasa? Seharusnya diantara merekalah orang yang mempuyai iman yang besar? Kenyataannya tidak seperti itu. Iman yang paling besar justru ditemukan di dalam diri perwira, seorang yang sebenarnya tidak disukai oleh bangsa Israel. 

 

Perwira tersebut adalah tentara Roma, negeri yang menjajah bangsa Israel. Mereka melakukan tugas untuk mengambil upeti dan selalu siap melawan penduduk yang memberontak.  Tidak dituliskan darimana mereka belajar tentang Tuhan Allah bahkan tidak dituliskan apakah mereka percaya kepada Allah atau tidak. Yang jelas orang tersebut percaya bahwa Yesus mampu menyembuhkan. 

 

Sering kali saya dan semoga bukan Anda menganggap orang-orang tertentu sangat tidak mungkin dipakai oleh Allah. Alasannya mereka kurang rohani. Seorang yang tidak menyembah Allah sungguh-sungguh akan dipakai oleh Allah? Ketika saya membaca bagian ayat ini saya justru terkagum alasan yang diberikan perwira tersebut bukan berasal dari kitab suci. Dia tidak mengutip bagian kitab suci untuk meminta Yesus membantunya. Yang perwira ceritakan adalah tentang dunianya, yaitu dunia ketentaraan. Setiap prajurit akan melakukan apa yang atasannya minta. Seberapa berat punhal itu. 

 

Bagian ayat ini membuat saya harus berhati-hati dalam memandang orang lain. Saya tidak boleh menganggap hanya orang yang terlihat rohani yang akan dipakai Tuhan. Siapapun bisa dipakai Tuhan asalkan Tuhan menginginkannya. Mereka bisa belajar tentang Tuhan dari masa saja, bukan hanya dari gedung gereja. Sudah selayaknya saya menghargai setiap orang baik yang percaya atau pun yang tidak percaya, baik yang terlihat rohani ataupun yang tidak. Bukankah iman yang terbesar justru ditemukan bukan diantara orang rohani?

 

Bandung, 8 Januari 2008     

__________________

Small thing,deep impact