Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Diktator
Di keluarga saya, telah tertanam konsep yang tak pernah saya ketahui apa itu sampai saat ini, dan dari mana asalnya. Sejak kecil (semenjak perceraian orang tua saya), waktu itu saya baru berusia 9 tahun, saya sudah menyadari adanya ketidakberesan dalam keluarga saya.
Sebuah misteri berada di hadapan saya, perceraian orang tua saya yang sungguh membuat saya bertanya-tanya apa penyebabnya. Kami tidak berkekurangan sesuatu apapun, ayah saya adalah seorang pejuang dan pekerja keras, hingga akhirnya menjadi seorang yang kaya raya, memiliki rumah mewah, kendaraan pribadi yang lengkap dan memiliki belasan angkutan umum untuk usaha perorangannya yang ia bangun.
Saya tertegun, termangu, terdiam, usaha ayah saya bangkrut, lenyap seperti ditelan bumi. Ayah saya pergi tak tahu ke mana, terkesan tak bertanggung jawab atas kami setelah kebangkrutannya, ibu saya membawa kami ke kampung halaman di mana tempat kakek dan nenek saya berada.
11 tahun berjalan, ibu saya pulang dari merantau, membawa hasil yang memuaskan, kami memiliki rumah dan kendaraan pribadi kembali walaupun tak sehebat ayah saya dulu, cukup. Ibu saya berubah, dia menjadi seorang diktator dalam keluarga, semuanya harus menuruti keinginannya, terkesan kejam tak bermoral, sombong, menurut saya dia telah merasa telah menjadi seorang yang paling benar, merasa telah membuktikan sesuatu yang mengklaim dirinya benar atas kejadian masa lalu.
Sebuah misteri telah terungkap, sebuah pertanyaan besar di masa lalu yang baru terjawab setelah 11 tahun berjalan, inikah ibu saya? Inikah penyebab perceraiannya dengan ayah saya? Saya tidak puas dengan jawaban itu.
Sebelum saya berangkat merantau ke negeri sakura Jepang, saya sempat mencari informasi keberadaan ayah saya di mana, beruntung saya mengetahuinya dari adik kandungnya (om saya), yang waktu itu rumahnya tak jauh dari tempat tinggal kami. Saya pergi mencarinya, menemukannya, dan saya menangis, tak tahan menahan kesedihan dan air mata yang setelah belasan tahun tak pernah bertemu, saya memeluknya, menyandarkan dagu saya di pundaknya, suatu kejadian dramatis yang sungguh mengharukan, ia pun menangis juga. Ia memiliki seorang istri lagi (ibu tiri), istrinya sedang hamil beberapa bulan, saya merenung... apa yang ayah saya lakukan? Saya perhatikan kehidupannya, dan saya jadikan bahan pemikiran untuk jawaban misteri perceraiannya dengan ibu saya. Kenyataannya, anaknya (adik saya) telah lahir, telah hidup bersama selama bertahun-tahun, tanpa masalah yang berarti.
Ibu saya adalah seorang diktator, dialah penyebab kehancuran keluarga, seorang diktator yang hanya mau menang sendiri dan menjadi penguasa, tanpa bukti yang natural dengan sombongnya membuktikannya dengan kelicikan untuk supaya dibenarkan dan membenarkan diri, seorang yang berkonsep komunis, "semuanya adalah milik saya, kalian tidak berhak memiliki semuanya itu, hanya saya saja", seorang yang melampiaskan keserakahannya akan harta dengan berjudi, jika saja dia tidak berjudi, saya hanya berpikir dan tersenyum sinis, dia bingung, mau diapakan harta ayah saya yang sebanyak itu... selain...
- KEN's blog
- Login to post comments
- 5569 reads
Dramatis
Ken,
Kisahmu sungguh dramatis. Bisa ditulis menjadi sebuah novel atau film. Semoga dengan menuliskannya, kamu dipulihkan dari luka-luka batinmu.
------------
Communicating good news in good ways
Terima kasih @PK
Semoga...
Masih banyak cerita2 kehidupan saya, yang ingin saya tuangkan di sini, hanya tinggal tunggu waktunya saja.
Terima kasih koment dan spiritnya @PK, semoga Tuhan memberkati anda.
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
If Not Us, Who?
If Not Now, When?
@KEN
Really an interesting story... Saya mengerti pahitnya hidup di keluarga yang kawin cerai. Tapi benar tuh KEN yang dibilang Mas PK, mungkin karena terlalu singkat kalau dijadiin blog, jadi ada semacam 'missing link' nya. Mantap tuh kalau dijadiin novel sekalian. Tapi karena itu masalah pribadi, tentu kembali kepada anda sepenuhnya...
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
@ebed
hahahahaha....
kalo saya habiskan semuanya dengan segera, tidak akan membuat penasaran bro.
tapi saya ada solusinya, anda buka saja blog2 saya, mungkin anda akan temukan "missing link" nya yg menurut anggapan anda yg hilang itu.
mungkin saya tidak akan menjadikan tulisan2 saya menjadi sebuah novel dan atau lain sebagainya, tapi memang saya sengaja memisahkannya dan berharap suatu saat ada seseorang yg dengan kerelaan hatinya memadukan tulisan2 saya menjadi satu alur cerita yg utuh bak novel atau apa saja.
semoga...
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
If Not Us, Who?
If Not Now, When?
semoga cepet pulih
Kami tidak berkekurangan sesuatu apapun, ayah saya adalah seorang pejuang dan pekerja keras, hingga akhirnya menjadi seorang yang kaya raya, memiliki rumah mewah, kendaraan pribadi yang lengkap dan memiliki belasan angkutan umum untuk usaha perorangannya yang ia bangun.
11 tahun berjalan, ibu saya pulang dari merantau, membawa hasil yang memuaskan, kami memiliki rumah dan kendaraan pribadi kembali walaupun tak sehebat ayah saya dulu, cukup. Ibu saya berubah, dia menjadi seorang diktator dalam keluarga, semuanya harus menuruti keinginannya, terkesan kejam tak bermoral, sombong, menurut saya dia telah merasa telah menjadi seorang yang paling benar, merasa telah membuktikan sesuatu yang mengklaim dirinya benar atas kejadian masa lalu.
Sebuah misteri telah terungkap, sebuah pertanyaan besar di masa lalu yang baru terjawab setelah 11 tahun berjalan, inikah ibu saya? Inikah penyebab perceraiannya dengan ayah saya? Saya tidak puas dengan jawaban itu.
hmmmm... gue koq kurang nangkep yah?
dibaca lebih lanjut, ken menguatkan hipotesa bahwa "si ibu diktator dari dulu" karena si ayah sekarang sudah nikah lagi dan kehidupan RT nya baik2 saja alias harmonis.
sebenernya ini pun masih bisa disanggah; katakan lah ternyata dulu si ayah yang diktator, lalu mereka cerai dan pisah, lalu si ayah sadar bahwa dia salah dengan menjadi diktator, lalu dia menikah dengan orang lain dengan tidak mengulang kesalahan nya; bisa juga kan seperti ini? hehehe ;-)
ken, gue bukan mau sok tau or sok keminter, sebagai sesama anak korban perceraian, gue cuma mau bilang bahwa siapapun yang salah dan siapapun yang bener dulu itu, semuanya ga penting. itu bukan urusan kita (anak). biarlah mereka terkubur tanpa perlu diusik2 and let's make the best out of it di masa depan. dan seperti kata purnawan, semoga kamu dipulihkan dari luka-luka batinmu :-)
Setiap keluarga pasti ada ketidakberesannya:)
Di keluarga saya, telah tertanam konsep yang tak pernah saya ketahui apa itu sampai saat ini, dan dari mana asalnya. Sejak kecil (semenjak perceraian orang tua saya), waktu itu saya baru berusia 9 tahun, saya sudah menyadari adanya ketidakberesan dalam keluarga saya.
Saya sendiri juga agak bingung membaca share-nya Ken:) . Tapi itu nggak penting. Dari share di atas, saya mungkin menganalisanya seperti ini:
Ada sesuatu ketidakberesan di dalam keluarga. Yang saya pikirkan, karena kediktatoran ibumu di dalam keluarga, akhirnya mengakibatkan ayah tidak betah di rumah, dan mulai mencari sesuatu ketenangan di luar. Ibu yang menghabiskan harta Papamu dengan berjudi di luar. Itu yang saya mengerti dari share di atas, moga aja tidak salah:p
Saya bold tulisan di atas, karena bagiku sendiri,setiap keluarga punya ketidakberesan masing-masing. Tidak ada satu keluargapun yang penuh dengan kesempurnaan. Mungkin bukan masalah perceraian, tetapi yang pasti ada permasalahan yang lain- ketidak puasan anak-anak terhadap kondisi keluarga.
So...Saya hanya berharap moga luka itu boleh cepat dipulihkan.
Kisah yang lain..
Debu tanah kembali menjadi debu tanah...
saya sangat setuju banget dengan debu tanah
Ok, ken, apapun yang sudah terjadi tak akan kembali, tataplah kedepan, masa depan yang cerah yang Tuhan sudah siapkan. Saya sangat setuju banget dengan debu tanah, dan ada kisah lain tentang Lot yang menjadi tiang garam, karena melihat ke belakang, masa lalunya.Saya teringat kata-kata dalam nyanyian :"hatiku percaya ,Tuhan punya rencana" ha...ha... saya sudah ketiga kali menulis lagu ini, koq cocok terus untuk mengomentari tulisan-tulisan sebelumnya.Lengkapnya begini : Dalam segala perkara, Tuhan punya rencana, yang lebih besar dari yang terpikirkan. Apapun yang Kau perbuat, tak ada maksud jahat. Sebab itu kulakukan semua ,dengan Mu Tuhan.Aku takkan menyerah pada apapun juga, sebelum kumencoba apa yang kubisa, Tetapi ku berserah kepada kehendakMu, hatiku percaya, Tuhan punya rencana.... Semoga lagu ini menguatkan Ken.
Komentar Untuk @Dennis dkk
Shallom... dennis, Yenti, Deta dan kardi.
Untuk menyanggah anda semua, saya akan menulis satu blog lagi dan blog2 yang lainnya yang berkaitan dengan kehidupan pribadi saya (tapi yang lain2nya itu belum akan saya tulis dalam waktu dekat2 ini) untuk menguatkan hipotesa yg katanya kurang ditangkep oleh khususnya saudara dennis.
Saya tidak mengungkit masalah masa lalu, tapi saya mengungkit masalah masa lalu untuk pembelajaran dan sharing kita semua, harap tidak salah mengerti.
Saya akan mengulang komentar saya kepada saudara @ebed di atas kepada anda2 itupun jika anda2 tidak keberatan untuk hal itu.
hahahahaha....
kalo saya habiskan semuanya dengan segera, tidak akan membuat penasaran bro.
tapi saya ada solusinya, anda buka saja blog2 saya, mungkin anda akan temukan "missing link" nya yg menurut anggapan anda yg hilang itu.
mungkin saya tidak akan menjadikan tulisan2 saya menjadi sebuah novel dan atau lain sebagainya, tapi memang saya sengaja memisahkannya dan berharap suatu saat ada seseorang yg dengan kerelaan hatinya memadukan tulisan2 saya menjadi satu alur cerita yg utuh bak novel atau apa saja.
semoga...
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
If Not Us, Who?
If Not Now, When?
@KEN
gimanapun juga dia ibu anda.
cobalah selidiki lebih jauh, apakah memang sepenuhnya salah dia? Apa yang sudah ayah anda lakukan? apa yang sudah anak-anaknya lakukan?
kemudian bandingkan bila anda berada di posisi dia, apakah yang akan anda lakukan?
Damai Kristus
Damai Kristus
skarang baru ngerti
Aku pun produk broken home. Dulu bara itu begitu menyesakkan dada sampe rasanya semua jadi membara. Butuh proses yang panjang dan berbelit buat berdamai dengan latar belakangku. Sekarang kalo aku lihat ke belakang, aku baru ngerti, harus begitu dulu supaya jadi sperti sekarang. Smoga Ken pun segera mendapat jawab mengapa mesti ngalami ini dulu.
Eha
eha
kisah perjalanan kehidupan
kisah perjalanan kehidupan seseorang mempunyai ritme yang berbeda dengan orang yang lain, dan setiap kisah memberikan pelajaran yang bermakna. Setiap orang punya kisah yang membuat luka dikehidupan, begitu juga aku, tapi aku percaya, bahwa luka itu pasti bisa sembuh, dan untuk itu kita perlu proses, dan kita tak bisa jalan sendiri... yuk kita sama-sama berjalan... makanya aku takut nyasar kalau sendiri, hehehe Bersama Yesus, kita pasti dipulihkan....
Just Believe in Jesus
Just Believe in Jesus