Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Damai????????
Natal datang lagi; pasti sebentar lagi banyak ucapan natal baik itu yang tercetak maupun yang elektronik beredar.... Dari seluruh bentuk ucapan natal sepertinya dapat ditarik satu generalisasi umum....Semuanya ingin menggambarkan natal dengan satu kata DAMAI. Dari gambar hingga kata-kata yang membisikkan kasih, pengharapan, dan damai . . .
Pesan damai ini kemudian disimbolkan dengan berbagai cara, mulai dari pohon terang, lilin, lonceng natal, ataupun sinterklas.... Mustahil sepertinya mencari kartu natal dengan desain perang nuklir ataupun kawasan pemukiman kumuh...... Lalu apakah damai memang hanya berkisar pada hal-hal indah dan sejuk seperti itu? Apakah damai tidak mungkin muncul di tengah peperangan, ataupun keadaan ekonomi yang porak poranda........ apakah damai hanya bisa dimiliki oleh mereka yang punya pohon natal dan mampu memberi hadiah natal . . .?
Menelusuri kembali kelahiran Tuhan Yesus, sepertinya kesan damai itu nyaris ndak ada. Bayangkan saja, Yesus lahir dari keluarga yang tidak bisa dibilang kaya raya; Pada saat itupun orang-orang tidak percaya kalau Bunda Maria benar-benar masih perawan; Ditambah lagi Bunda Maria dan YUsuf harus menempuh perjalanan jauh untuk melakukan pendaftaran penduduk.....(Ini yang saya bingung, biasanya kalau sensus kan petugasnya yang datang ke rumah??????) dan di tengah perjalanan itulah Tuhan Yesus lahir... bukan di klinik bersailn atau rumah sakit tapi di kandang.....
Bayangkan seorang raja... lahir di kandang......... di tengah carut marut kondisi politik, dan berbagai konflik lain.................... Apakah ini damai??????
Buat saya ini pertanyaan besar. Tuhan bisa memilih lahir sebagai raja di dunia. Ia bisa memilih menjalani kehidupan dunia yang nyaman.... Lalu kenapa dia "memiih" lahir di situasi seperti itu???
Lalu saya teringat pada sebuah cerita yang manis tentang kedamaian...
Alkisah, seorang raja menantang rakyatnya untuk menggambarkan sebuah tema yaitu DAMAI. Setelah beberapa waktu, banyaklah lukisan yang dibuat menurut titah sang raja. Di antara banyak lukisan, ada dua lukisan yang menarik perhatian sang raja. Yang satu menggambarkan induk burung memberi makan anak-anaknya berlatar belakang air terjun dan pelangi yang terbias dari titik-titik air terjun tersebut. Yang kedua masih juga induk burung dan anaknya....tapi latarnya badai yang tengah mengamuk di tengah dataran gersang........ Nampak si induk melingkupi anak-anaknya dengan kedua sayapnya.....Kedua lukisan itu diberi judul DAMAI
Singkat kata sang raja memilih lukisan kedua. Pemandangan yang begitu berkesan baginya. Dalam keadaan yang tenang, mungkin lebih mudah menemukan damai........... tapi buka berarti dalam situasi penuh konflik, saat semua serasa sperti telur di ujung tanduk........saat harapan perlahan hilang.........DAMAI TETAP ADA.........dan kadang dalam keadaan itu damai terasa lebih menyentuh.
Damai bukan merupakan implikasi dari keadaan dan situasi di sekeliling kita. Damai berasal dari dalam, dan saat damai itu ada meskipun badai mengamuk kita tetap dapat menghadapi dengan senyum dan optimisme....
Akhirnya saya mengerti mengapa Tuhan memilih hadir dalam keadaan seperti itu...........
Selamat Natal
- clara_anita's blog
- 6906 reads
Selamat Natal
Dear Ibu guru
Thanks buat tulisannya ya ......
Membuat sejuk saat sibuk-sibuk Natal saat ini ...
sibuk di gereja
sibuk dengan laporan akhir tahun di kantor
sibuk dengan planning tahun 2007
tapi tidak sibuk mencari kedamaian kok .... karena sang Damai itu telah datang membawa damai di hati kita semua ....
Selamat Natal ya Clara Anita
Selamat Natal juga buat murid-murid yang kau kasihi
memang dia itu.................
aku mau gambar lonceng natal
bisa dikimkan tidak gambar lonceng natal?
aku uda cari di web tapi tidak ada yang ketemu.
Gambar Lonceng Natal