Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Cinta Kubagi Dua Asmaramu Meloncat

Tante Paku's picture

     PEREMPUAN cantik itu biasa dipanggil dengan sebutan Miss, bukan karena pernah ikut kontes miss-miss-an, tapi karena memang kecantikannya tak kalah dengan para pemenang Miss Universe atau Miss World itu. Banyak pria tentu menyukainya dan ini biasa artinya lelaki normal. Kalau ada lelaki tidak menyukai memandang wanita cantik, mungkin lelaki itu sedang BODOH saja.

     Miss yang cantik memang jadi kembang indah yang enak untuk dipandang, oleh sebab itu banyak pria berusaha menjadi pacarnya. Namun hanya dua pria tampan yang mampu meluluhkan hati Miss cantik ini. Tanpa diketahui oleh masing-masing pria ini, Miss cantik ini berpacaran dengan keduanya. Miss cantik sangat menyukai dua pria yang sama-sama pintar merayu dan melucu, disamping keduanya anak orang kaya raya tentunya. Kedua pria itu masing-masing bernama Amara dan Imora, walau namanya hampir mirip tapi keduanya tidak saling mengenal. Dengarlah bila Amara sedang merayu Miss cantik, banyak ayat-ayat Alkitab yang dikutipnya dengan fasihnya.

     "Pipimu lebih molek dari perhiasan-perhiasan, lehermu bersinar di antara kalung-kalung emas. Cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis."

     Miss cantik benar-benar terbuai oleh rayuan itu, senyumnya selalu merekah basah, hatinya berbunga-bunga dan dengan mendesah ia berkata : "Teruskan kata-kata indahmu sayang........Aku suka mendengarnya....."

     Amara semakin membara untuk memuntahkan segala rayuan yang ada dalam Kitab Kidung Agung dengan semangat empat lima.

     "Manisku, jelitaku, hujan telah berhenti dan lalu. Di ladang nampak bunga-bunga yang semerbak baunya. Manisku, jelitaku, marilah! Suaramu yang merdu seperti bunyi tekukur membuatku terbius. Engkau kekasihku, kepunyaanku, sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, kekasihku ikutlah bersamaku." Begitulah setiap kali Amara bertemu dengan Miss cantik merayu dengan penuh haru.

     Sementara Imora pun pintar merayu dengan kalimat-kalimat indah yang ia ambil dari Kitab Kidung Agung yang diingatnya juga. Seperti biasa, Miss cantik pun terlena dan memandang sang pacar dengan penuh cinta.

     "Lihatlah, engkau cantik, manisku. Kulitmu halus sehalus beludru. Bibirmu merah semerah delima. Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga bakung. Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu." rayu Imora sambil mencengkeram lembut jemari kekasihnya.

     "Engkau mendebarkan hatiku dengan satu kejapan mata. Lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau keringatmu dari pada segala minyak wangi yang ada. Betapa indah langkah-langkahmu puteri yang berwatak luhur! Betapa cantik, betapa jelita engkau, yang tercinta di antara segala yang kusenangi."

     "Imora engkau pintar sekali mengambil hatiku ahh,,," desah Miss cantik memejamkan matanya.

     Malam minggu berikutnya, gantian Amara yang melancarkan serangan merayu dengan lebih dahsyat.

     "Sayang, sosok tubuhmu seumpama pohon kurma dan buah dadamu gugusannya," katanya sambil memandang dada Miss itu sambilnya menelan ludahnya "cleguk!" begitu bunyinya. "Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Melihat Miss melenguh sambil memejamkan matanya, Amara semakin gencar melancarkan jurus mautnya.
     "Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur! Kepunyaan kekasihku aku, kepada gairahnya tertuju. Mari, kekasihku, kita nikmati malam ini, biarkan bulan memandang kita dari balik jendela, biarkan bintang-bintang iri melihat kita." Sepasang kekasih itu semakin hanyut dalam asmara yang semakin membara di apartemen lantai 5 tempat Miss cantik tinggal.

                                                                 *****

    Pada suatu hari, tanpa di duga, kedua pria itu bertemu dalam waktu yang sama di apartemen sang Miss yang kaget setengah mati. Karena biasanya kalau mereka datang pasti menghubunginya dahulu, tapi entah mengapa kali ini mereka bisa datang bersamaan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ketika ketiganya bertemu di ruang tamu,  Amara mendadak tersulut emosinya.

     "Miss kekasihku, katakan siapa sebenarnya yang menjadi kekasih sejatimu itu?!" Pertanyaan itu membuat Miss gelagapan tak bisa segera memberikan jawaban. Sementara Imora terdiam tak bisa bicara apa-apa, hanya pandangnya menyelidik penuh tanya.

     "Cepat jawab! Katakan siapa yang kau pilih untuk menjadi pacarmu ini hah?!" tanya Amara lagi semakin galak. Miss cantik pun masih tetap diam, air bening mulai mengambang di pelupuk matanya.

     "Perempuan TOLOL! Ditanya diam saja, jangan kau permainkan cintaku ini, kau membuatku kecewa! Jangan hanya MINGKEM kayak disumpel AREM-AREM saja mulutmu, hayo cepat jawab, siapa pacarmu yang sebenarnya hah?!"  Miss cantik semakin berlinang air matanya, masih tetap membisu.

     "Plak! Plok!" Tiba-tiba Amara menampar dengan keras kedua pipi Miss cantik seraya pergi meninggalkan keduanya.

     "Dhuar!" Pintu apartemen dibantingnya dengan keras sampai mengagetkan Miss yang kini sudah dalam pelukan Imora. Tidak lama kemudian terdengar suara seperti barang jatuh.

     "Bluggggg!!"

     Keduanya segera melangkah keluar untuk mencari suara itu. Ternyata............Amara telah mati bunuhdiri dengan meloncat dari apartemen itu.

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

  

    

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat