Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

CHILD IN SIN

ellyxmas's picture
Child in sin
 

(kisah sang bocah di hari perpeloncoan)

 

        
“Apakah engkau Kristen…..?” Respon seorang guru kepada muridnya,semuanya
membisu bagai patung pangeran diponegoro di bundaran air mancur.

Lagi guru itu memberi pertanyaan ….

”Apakah Kristen itu dan apa pula
kekristenan itu….?”

Belum sempat mereka bicara lagi-lagi guru
itu bersua

“Apakah engkau sudah bertemu dengan
Tuhan….?”

Pertanyaan yang dapat menstimulasi setiap
sel otak mereka.

Hanya suara kipas angin yang terus bicara
tak henti-henti,

“Setiap pertanyaan pasti ada jawaban dan
setiap jawaban pasti ada dasarnya”sela guru itu

meramaikan suasana.

          
Guru itu mulai berkolaborasi’kekristenan adalah usaha Tuhan mencari
manusia sedangkan Kristen adalah perjumpaan kita dengan Tuhan.’

Jika engkau belum bertemu dengan Tuhan
engkau belum menjadi orang Kristen sesungguhnya.

Semuanya terpaku,”Bagaimana saya bertemu
dengan Tuhan..?” teriak anak di pojok ruang yang sedikit agak ragu.

Heeiii…”Lihat aku berdiri dimuka pintu dan
mengetok jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu aku akan
masuk mendapatkan dia dan dia bersama-sama dengan Aku”.guru itu berbicara
tentang Wahyu 3:20.

Are you understand…! Cetus sang guru. Dia
berbicara agak kebaratan.

‘Bahwa Yesus itu ada pada setiap pintu hati
kalian masing-masing dan setiap waktu bahkan setiap saat Dia mengetuk pintu
hati kalian’

lagi-lagi guru itu memberi pertanyan
‘Apakah engkau sudah membukakan pintu hati kalian untuk Tuhan..?’

anak itu bagai membawa 2 karung beras
memberanikan diri dan bertanya yang sama lagi

‘Bagaimana saya dapat berjumpa dengan
Tuhan..?’

sorot mata sang guru memandang anak itu
bagai rajawali menemukan sang ayam

lagi-lagi dan sekali lagi sang guru memberi
pertanyaan

‘apa itu Allah….?

Dan apa itu Manusia..?’  

Hardisk 
mereka seperti diserang virus yang ganas.

               Senyum wibawa sang guru
mengungkapkan sejuta rahasia

‘Allah adalah Roh,begitu pula
manusia,manusia adalah Roh yang mempunyai jiwa dan mendiami satu tubuh.’

‘Kita dapat berjumpa dengan Allah melalui
Roh yang ada di hati kalian.’

Jika kita bisa meresonansikan dengan Dia,
akan terjadi simponi yang belum pernah kau rasakan di manapun tempatnya.

Semua zat yang ada terdiam bahkan setiap
sel tubuh mereka pun terdiam

Suara setengah minor sang guru berbisik

‘Bukalah pintu hati kalian,biarkan Yesus
masuk dalam kalian mulai saat ini,di tempat ini,sekarang ini dan sambutlah Dia
dengan suka cita.’(saat teduh 15 menit)

Suara bel membisingkan kelenjar genderang
mereka mengisyaratkan pelajaran telah usai.

‘Selamat sore’ seru sang guru.

‘Aku takkan memberi teori sebelum kalian
mengerti makna arti hidup orang Kristen sesungguhnya.

Anak itu dengan membawa sejuta pertanyaan
yang membebani pulang bersama CS nya.

 
Pagi yang indah……..Dihari-Nya,Dia pergi
kegereja yang asing baginya dan asing untuknya. Tapi Tuhan ada dimana orang
mencarinya.

Dia pergi bersama seorang sahabat ‘JAUH’
namanya, seorang sahabat yang datang dari negeri jauh di kawasan timur jawa.Dia
bersama-sama sang anak senasib.

Dia datang penuh harapan dan suka cita
dihari kemenangan,ketika momen pertama ia menginjakan kakinya ke gereja, mereka
disambut oleh lambaian daun palm yang mengisyaratkan kemenangan.Dan senyum sapa
manis para tuan rumah membuat hatiku melayang menuju kebahagiaan.

Ternyata hari itu adalah Hari Paskah ,Hari
dimana sang Agung telah bangkit dari kekalahannya,”it’s the easter day”.

Semua bernyanyi, gembira, senang, semua
mengapresiasikan ekspresinya,Tapi didalam kebahagiaannya ia masih menyimpan sebuah
pertanyaan”Apakah Aku Sudah Bertemu Dengan Engkau YESUS,Apakah Engkau Sudah
Masuk Dalam Rumahku”.

Ketika sang 
pendeta berdakwah hanya satu hal yang ia tergoda…..”Kamu tidak layaknya
adalah sebuah sarung tangan,yang tidak ada artinya tanpa bantuan sang tangan”.

Seusai kebaktian ia  berdebat dengan sahabatnya di tempat dan
ruang yang sama.

Sebuah Siklotron tiba-tiba muncul dalam
ketidak pastiannya.Stimulan otaknya bekerja dan beban  yang ia pikul selama ini pun berakhir.

“kita….kitalah sarung tangan itu ……”celoteh
sang anak kepada jauh.

“Dan ….tangan itu adalah Dia….Dia yang
membuat aku bertemu dengan mu Dia…yang membawa kita sampai
disini…..Dia….Sahabat Agung Kita”.cetusnya lagi.

 
    
masa itu semakin berlalu jam 04.00 petualangan dimulai bersama sang
guru,dia semakin akrab dan dekat bersamanya….sang guru yang penuh dengan
pertanyaan.

Tetapi didalam semuanya itulah ia telah
menemukan kehidupannya,kehidupan yang indah bersama-Nya.

 
  
Keesok harinya yang semakin berlalu tak terasa ia sudah menginjak ke
kasta yang lebih tinggi.Ia sekarang sudah mempunyai adik!