Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bersukur dalam segala hal

Andreas Priyatna's picture

 

BERSYUKURLAH DALAM SEGALA HAL
 
Belum lepas dari ingatan kita semua, bencana jebolnya tanggul Situ Gintung yang mengakibatkan air bah bak tsunami yang memporakporandakan pemukiman penduduk di daerah sekitar Situ dan menewaskan lebih dari 90 orang, kemudian ada pula gempa di Jawa Barat yang menghancurkan puluhan ribu rumah dan mengakibatkan sedikitnya 70 orang meninggal dunia, 966 orang luka-luka dan 32 lainnya hilang. Belum selesai proses penanggulangan bencana di Jawa Barat, sudah datang lagi bencana yang lain. Kali ini gempa mengguncang wilayah Sumatra Barat yang meluluhlantakan kota Padang dan Pariaman. Lebih dari 600 orang meninggal dunia dan ratusan orang hilang serta ribuan orang luka-luka. Sampai saat ini masih banyak korban yang bernaung di tenda darurat, karena mereka tidak mampu untuk mendirikan kembali rumah mereka. Mereka masih dalam penderitaan, entah sampai kapan, dan jumlah mereka bukanlah dalam hitungan puluhan atau ratusan, melainkan ribuan.
 
Bencana datang silih berganti di negeri yang kita cintai ini. Bencana selalu datang tanpa berita, bencana selalu menjadi pengganggu kehidupan kita. Namun demikian, di sisi lain bencana menjadi pengingat untuk kita semua akan keberadaanNya dan kuasaNya. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah: “apakah harus dengan bencana terlebih dahulu baru kita semua mengingatNya?. Semua dari kita akan diam dan tidak dapat menjawabnya. Sekarang semuanya sudah terjadi, lalu apakah kita semua masih mengingatNya dalam penderitaan kita?. Dan apakah kita semua masih dapat bersyukur kepadaNya di dalam penderitaan yang kita alami ini?.
 
Firman Tuhan memerintahkan kita semua untuk tetap bersyukur di dalam segala hal. Kita diperintahkan bukan saja untuk bersyukur ketika menghadapi situasi yang baik, melainkan juga dalam situasi yang tidak baik dan dalam situasi sulit, sesulit apapun. Kita semua tidak diperintahkan untuk mengucap syukur ketika kita sehat walafiat, ketika kita bahagia, ketika kita berkelimpahan atau ketika sedang menikmati keberhasilan kita di dunia ini, tetapi kita diperintahkan untuk mengucap syukur di dalam segala hal dan di dalam segala situasi dan kondisi.
 
Kita mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala hal, karena kita percaya dan meyakini bahwa di balik setiap hal, di balik setiap masalah, di balik setiap kesulitan yang Tuhan ijinkan kita untuk menerimanya, ada suatu pelajaran penting yang kita harus pelajari dan lewati.
 
Tuhan mengijinkan kita untuk menerima masalah dan kesulitan dalam hidup, untuk mengetahui kedalaman iman dan percaya kita. Melalui masalah dan kesulitan dalam hidup, Tuhan menghendaki agar kita sampai pada pengenalan yang sebenarnya akan Dia, dan agar kita sampai pada satu titik di mana kita lebih berserah diri padaNya dan agar kita sadar bahwa hidup kita akan lebih baik jika dipimpin olehNya.
 
Seperti Ayub, pada saat dirinya menghadapi masalah dan kesulitan yang amat berat, Tuhan telah menyediakan berkat dua kali lipat. Jangan jadikan masalah dan kesulitan yang kita hadapi, membuat kita berpaling dari padaNya, atau membuat iman kita menjadi lemah. Tetapi sebaliknya, masalah dan kesulitan membuat kita yakin, bahwa Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita dan Tuhan hendak mencurahkan berkat dua kali lipat, jika kita tetap bertekun di dalamNya.
 
Tuhan mau agar kita menjadi orang yang sungguh-sungguh mengenalNya dan taat pada perintahNya. Tuhan mau membawa kita melalui berbagai pengalaman, baik itu masalah maupun kesulitan hidup, sebab itu semua bermanfaat untuk membentuk kita menjadi umatNya yang taat dan setia, baik di waktu senang maupun susah, baik di tengah masalah besar maupun kecil, baik di dalam kesulitan berat maupun ringan.
Bersyukurlah dalam segala hal!!!.
 
Oktober 2009
bintang seven's picture

mengucap syukur dlm sgla hal

syalom...bro bolehkah gw bertanya di blog kamu ini? waktu ayub harta dan anak2 ayub musnah dan terbakar apakah ayub mengucap syukur? bukankah ia berkata lahir telanjang dan mati pun begitu...dimanakah rasa syukur ayub hingga anda mengatakannya kita hrs spt ayub....jika dlm segala hal kita hrs mengucap syukur lalu dimanakah artinya tangis dan air mata? bukankah semua ada waktunya....ayub mengingat hari lahirnya ketika semua musibah menimpanya....dan begitu bersedih dg segala yg terjadi sampai2 ia mau menutupi dirinya dg debu dan hanya ingin menyampaikan perkaraNYA pada Allah.....bukankah kesedihan tak mendapat tempat jika kita hrs mengucap syukur dlm sgla hal?

gw bilang ayub gila jika ia mendapat musibah begitu dahsyat dan ia melompat2 atau memanjatkan doa syukurnya.....krn kita tak akan mendapat kitab ayub yg luar biasa itu tp mgkn cuma 1 pasal.... ketika semuanya terbakar ayub melompat dan bersyukur krn ia ingat perkataan paulus mengucap syukurlah dlm sgla hal dan Tuhan pun berkata bagus bagus ayub cukup sampai disitu!....gila....gw rasa bukan itu yg diinginkan TUhan oleh sebab itu kitab ayub gak cm satu pasal.....

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

__________________

orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.

Andreas Priyatna's picture

Kita sudah sering mendengar

Kita sudah sering mendengar kata-kata seperti ini, "IMAN TANPA PERBUATAN ADALAH MATI". Sebagai seorang manusia Ayub memang mengeluarkan kata-kata yang dapat diartikan bahwa Ayub tidak mengucap syukur pada Tuhan, tetapi dari perbuatannya Tuhan mengetahui apa yang sesungguhnya ada di hati Ayub.