Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

BERGAYA

Ulah's picture

Mungkin diantara kita masih banyak yang ingin bergaya. Tidak masalah dan tidak dilarang. Alasannya pun cukup banyak. Ada yang berkata aku ingin up to date (tidak tahu apa yang mau dimutakhirkan). Ada pula yang ingin tampak mengikuti perkembangan jaman (padahal jaman terus berkembang). Bahkan ada yang memang sengaja ingin tampil beda. Semua adalah sah-sah saja, dan sekali lagi tidak ada larangan. Namun demikian ada satu pertanyaan yang sebaiknya direnungkan, "apakah harus ?"
Bila kita cermat, ada tiga sisi dalam bergaya. Pertama adalah sisi penampilan. Penampilan yang bergaya lebih sering ditunjukkan oleh kaum muda yang mencoba mencari identitas diri. Berusaha diakui dalam kelompok, ataupun tidak mau dikatakan kuno. Saya teringat, ketika pada tahun 80-an, menggunakan celana pendek yang sampai dibawah lutut. Hampir semua orang muda, bahkan ada yang tua, melihat dengan mata aneh. Katanya "kok cowok pake rok". Mungkin kita semua akan tertawa pada waktu itu, tetapi mari kita lihat anak muda saat ini. Apa yang ditertawakan, apa yang dianggap aneh pada tahun 80-an terjadi pada akhir dekade 90-an. Pada tahun 60-an terjadi penampilan cut-bray merupakan hal yang biasa, dan pada dekade 80-an menjadi hal yang aneh. Artinya penampilan yang menjadi sebuah cara untuk bergaya merupakan hal yang akan berubah.
Kedua adalah perilaku. Perubahan perilaku seseorang yang bertujuan untuk bergaya sering kita temukan. Perubahan ini terjadi pada kalangan muda. Contoh yang sangat mudah kita temukan adalah cara berjalan, atau yang dulunya tidak merokok menjadi seorang perokok. Bahkan yang tidak pernah minum-minuman keras, mulai mabuk-mabukan. Tidak jarang orang yang nge-drug alias ngobat juga untuk bergaya. Kembali saya teringat sebuah gaya yang dilakukan oleh seorang anak muda. Agar kelihatan jagoan, ia berperilaku seperti orang mabuk. Benarkah ia meminum minuman keras ? Sesungguhnya tidak, terbukti ketika ia dengan mantap berlari mengejar angkot. Lalu bagaimana ia bergaya ? cukup dengan berkumur minuman keras.
Hal lain yang mengarah pada perilaku juga disebabkan adanya idola yang ingin ditiru. Seolah-olah ia identik dengan idolanya. Bahkan dari cara berjalan, cara berpenampilan, bersikap, berbicara, dan sebagainya dimirip-miripkan dengan sang idola. Antara perilaku dan penampilan sering kali saling terkait. Pada umumnya perubahan peirlaku ini untuk mendapatkan pengakuan dari orang-orang di sekitarnya.
Ketiga adalah karakter. Perubahan cara bergaya yang semu tidak akan mengubah karakter seseorang. Perubahan yang tepat dalam cara bergaya sesungguhnya terletak pada perubahan karakter. Artinya, jika anda ingin bergaya sebaiknya karakter anda yang berubah. Perubahan karakter terjadi pada orang-orang yang lahir baru. Sebuah kisah terjadi di suatu kantor. Seorang yang suka berbicara perkara rohani, gemar mendatangi persekutuan-persekutuan, dan hal-hal lain yang berbau kerohanian. Tetapi kenyataannya dalam melakukan pekerjaannya lebih sering mangkir dibandingkan dengan keberadaanya. Tidak hanya itu, jika tidak masuk kerja lebih sering menggunakan surat sakti (baca:sakit) dari dokternya, walaupun sehat wal afiat. Oleh karena itu kemudian muncul pertanyaan mengapa karakter perlu menjadi cara bergaya ? karakter akan menjadi dan membentuk seseorang. Tidak akan dapat dipungkiri bahwa perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh karakter orang tersebut. Bahkan tidak jarang orang dapat melihat karakter seseorang dari penampilannya. Hal ini menunjukkan bahwa bergaya dari sisi karakter akan menunjukkan jati diri seseorang yang sesungguhnya. Jika ada ingin bergaya, sebagai saran, bergayalah dengan karakter anda.
Dalam Ro 12:2 dikatakan "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Jika dalam nats tersebut dikatakan sebagai sebuah instruksi untuk bergaya, maka bergaya yang tepat adalah adanya perubahan budi. Perubahan budi ini hanya dapat terjadi jika karakter seseorang tersebut berubah. Bahkan saran dari Paulus adalah jika kita bergaya janganlah mengikuti arus dunia. Menemukan diri dalam perkenan Tuhan merupakan hal yang utama.
Sedikit renungan bagi kita semua, pernahkah terbayangkan apa yang dikatakan Salomo dalam hal bergaya ? Amsal 31:30 " Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji". Kecantikan dan kemolekan merupakan gaya yang terjadi pada masa itu, semua dikatakan bohong dan sia-sia. Bahkan gaya tersebut menyertai manusia hingga saat ini. Tetap semua dikatakan bohong dan sia-sia. Tetapi yang memiliki karakter yang takut akan Tuhan itulah yang patut dipuji. Masihkah kita bergaya dengan penampilan atau perilaku kita saja, ataukah kita mau bergaya dengan karakter yang kita miliki ? Semua berpulang kepada kita. Wink


Catatan: tulisan ini pernah dimuat dalam info pemuda GKOI Jemaat Persekutuan Bekasi. Dan ini disimpan dalam blog ini untuk semua pembaca.

Dedy Yanuar's picture

Kok di copy-paste 2 kali

Mas Wib, tolong deh baca kembali tulisan kamu diatas. Atas dan bawah sama semua, selain dari pada posisi enternya. Mohon di edit kembali.

Kalau tentang komentarku:

Orang Kristen nggak perlu berbeda dalam penampilan luar:

Orang Kristen nggak perlu pakai salib kalau mau menyatakan bahwa anda Kristen. Memikul salib (menderita demi Yesus) saja nggak mau, kok pakai kalung salib? (emang sih kalung salib itu enteng) heheheSmile

GBU

Waskita's picture

kalung salib

Kalung salib itu tidak enteng Mas, pokoknya semua atribut kekristenan itu kalau tidak bijak mengenakannya bisa mencoreng muka sendiri. Bukan hanya muka sendiri akhirnya semua ikut makan getahnya.

Pakai salib eh ... ketangkep narkoba. Pakai stiker "Jesus Inside" eh di lampu merah nylonong aja.

Pernah tuh orang pakai kaus berbau Kristen, pas beli bensin tidak mau antri, nlonong ke depan saya begitu saja, padahal saya sudah antri. ya tak tegur, apalagi setelah lihat kausnya. Jadi lebih mangkel saya. Padahal dia cewek. Karepmu mau cewek, terlanjur mangkel tak unek-unek ke wae.

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

Ulah's picture

Ok..

Makasih atas informasinya. Sudah aku edit.