Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Belajar dari filososi Mercusuar

banyumasan's picture
Waktu kecil saya sering terheran-heran dengan gambar sebuah bangunan di tepi pantai yang berdiri diatas batu karang terjal, yang memiliki bentuk seperti tugu dan sangat tinggi serta memiliki lampu yang sangat besar dan terang diatasnya, waktu itu saya bertanya-tanya itu bangunan apa dan gunanya untuk apa, pertanyaan itu terjawab sekitar kelas lima, ketika saya duduk dibangku sekolah dasar. Itu adalah sebuah bangunan yang bernama mercusuar, orang bule suka mnyebutnya light house, sebuah bangunan yang didirikan guna memandu kapal menjauhi daerah-daerah yang berbahaya, seperti laut dangkal yang berkarang terjal. Wilayah laut yang mampu membuat kapal karam dan tentu saja mencelakakan penumpang serta awak kapal tersebut.

Akan tetapi arti rohani dari sebuah mercusuar saya peroleh ketika saya menemukan sebuah kenyataan bahwa dalam kondisi gelap, terang adalah suatu hal yang sangat kita butuhkan. Karena tanpa terang, kita semua pasti mengetahui, bahwa kaki kita bisa tersandung, atau kita terpelosok atau bahkan kita bisa terjebak kedalam situasi dan kondisi yang sangat berbahaya, jika kita berjalan dalam gelap tanpa adanya terang. Begitu juga dengan kapal tadi, kapal tersebut sangat membutuhkan mercusuar jika mereka melewati daerah-daerah dimana mereka harus lebih ekstra hati-hati, ketika waktu sudah malam, dan pada waktu terangpun mereka akan mengetahui bahwa setiap ada bangunan mercusuar yang berdiri, berarti ada beberapa wilayah laut di sekitarnya, pasti adalah wilayah laut yang berbahaya.

YESUS pun pernah memberikan suatu pernyataan dari suatu kenyataan rohani anak-anak TUHAN, bahwa kita semua adalah terang dalam dunia yang gelap ini, kita adalah cahaya yang dibutuhkan bagi sebuah dunia yang digelapkan oleh dosa-dosa manusia, terang yang kita miliki sangat diperlukan oleh dunia untuk digunakan sebagai pemandu jalan kepada jalan yang seharusnya ditempuh oleh manusia. Ada sebuah ayat yang sangat luar biasa mengubah kehidupan saya, yaitu : “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya didepan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan mempermuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16) Lalu yang menjadi pertanyaan adalah : “Kalau kita ini di tetapkan sebagai mercusuar bagi dunia yang gelap ini, hal apa yang harus kita lakukan dan kerjakan ?”; nah jawabannya adalah kembali kepada contoh dari filosofi pembuatan mercusuar !.

Visi dan Motivasi manusia membuat mercusuar :

Sudah jelas bahwa visi orang membuat mercusuar adalah karena hasil didorong dari keinginan orang tersebut agar setiap kapal yang melewati wilayah tersebut, dapat berlayar dan berlabuh dengan SANGAT aman !. Karena jika kapal dalam perjalannya baik berangkat maupun datang ke suatu pelabuhan berjalan dalam kondisi aman, maka korban jiwa yang seharusnya tidak perlu bisa dihindari, dan pelabuhan menjadi ramai dikunjungi oleh kapal-kapal, hal tersebut dikarenakan nahkoda kapal mendapatkan salah satu aspek jaminan keselamatan kapal yang diperoleh dari mercusuar tadi. Begitu juga dengan kita yang mengaku bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN dan juru selamat, kita harus memiliki visi dan motivasi yang jelas, bahwa kita sebagai terang harus mau membagi terang KRISTUS yang kita miliki demi keselamatan banyak orang sehingga banyak orang mengerti dan menyadari bahwa ada jalan benar dan aman yang harus manusia ini tempuh. Lebih tepatnya kita ini harus menjadi teladan dalam segala aspek hidup kita, bagi dunia ini.

Bagai mana kita bisa menjadi teladan, itu ditentukan dari kualitas hidup kita, dalam hal ini kita dapat gambarkan dari kualitas cara membangun mercusuat dan bahan-bahan apa yang harus kita gunakan
Cara Membuat mercusuar :

Mercusuar adalah bangunan yang selain tinggi agar tidak terhalang sinar lampunya, mercusuar juga harus mampu berdiri kokoh dalam kondisi cuaca apapun, serta kita harus ingat mercusuar seringkali di buat manusia di atas batu karang yang terjal dan kuat serta sekitarnya adalah laut dengan gelombang yang sangat tinggi. Nah bagaimana kita mengerti akan filosofi ini, kita harus mengerti dan sadar betul bahwa kita sebelum dapat menjadi terang dunia ini, kita harus mau diproses dan tentu saja ini adalah suatu kerja secara korporat alias bukan kerja seorang saja melainkan kerja sama total dari seluruh jemaat yang memiliki hati yang rela untuk dibangun, dalam sebuah proses pembangunan yang bergerak progesif/maju kearah positif (roma 8 : 29), serta tanpa ada kompromi, kita harus di bangun diatas dasar yang sangat kuat, yaitu TUHAN YESUS KRISTUS dan terbuat dari bahan-bahan bangunan yang sangat kuat juga, yaitu PENGAJARAN-PENGAJARAN dalam kitab suci, yang jika terikat menjadi satu akan menjadi suatu bangunan yang sangat kokoh. Sebagaimana mercusuar dibangun dengan bangunan menyerupai menara yang tinggi, demikian juga kita harus terbangun menjadi suatu bangunan yang tinggi yang tidak tersembunyi atau terhalang oleh apapun juga yang dapat menghalangi sinar kemualian TUHAN dalam hidup kita bagi orang lain. Ada sebuah kata-kata yang tiba-tiba muncul dalam benak saya ketika kita menghadapi kondisi seperti ini; “terang lampu kita tidak akan mampu menyinari dan membantu kita untuk melihat apa yang tersembunyi didalam gelap di balik tembok pagar rumah kita, sekalipun kita 1 inci saja lebih pendek dari tembok itu”. Saya yakin anda tahu maksud saya, bahwa hanya dengan mengatasi halangan-halangan yang membuat terang kita terhambat adalah satu-satunya jalan, agar terang kita dapat dilihat orang lain dalam gelap. Apa saja penghalang yang menghalangi terang hidup anda : kekurangan hikmat kah, dosa kah, kepahitan hati kah, dll, semua itu dapat kita atasi dengan menambah satu demi satu bahan bangunan kita hingga masalah penghalang itu dalat kita atasi, batu bata tersebut ialah pengajaran-pengajaran dan proses pengenalan kita akan TUHAN.

Nah selamat membangun !!!