Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

BALADA WARTAWAN MUDA MENGEJAR BERITA

Tante Paku's picture

     

  

     SEBUAH pekerjaan misi yang tidak gampang adalah membawa suara rakyat. Wartawan atau jurnalislah salah satu pekerjaan yang sering bersinggungan dan semestinya wajib menyuarakan suara rakyat ke publik yang lebih luas. Doel Kempul ingin menjadi wartawan ketika ia merasa bisa menulis sesuai rumus  5 W + H dan mengajukan diri ke sebuah koran daerah bernama SABDA BARU yang mempunyai motto "Selalu Baru Di Hari Yang Baru" itu.

     Ternyata ia harus melalui test atau magang selama tiga bulan untuk melihat sejauh mana kemampuannya. Doel Kempul yang pembawaannya ceria, selalu tersenyum bila bertemu teman itu begitu cepat diterima di kantor media tersebut. Dalam hitungan minggu pun ia sudah mengenal dengan baik semua orang di dalam maupun di luar sekitar kantor koran tersebut.

     Pada suatu hari, seorang loper muda datang tergopoh-gopoh memanggil Doel Kempul.

     "Doel.....Doel.....ada berita baru....!" mendengar itu dengan cepat Doel menyambar notes dan menemui tukang loper itu. Begitu sampai di depan tukang loper itu, ia balik masuk ke dalam kantor lagi, rupanya pulpennya ketinggalan. Setelah meraih pulpen dengan cepat ia berlari lagi ke depan. Begitu sampai di depan, ia balik lagi berlari dengan cepat. "Ah aku lupa membawa kamera, kamera perlengkapan yang penting untuk mengabadikan berita itu!"

     Setelah dengan nafas tersengal-sengal, ia menemui tukang loper tersebut dan bertanya.

     "Hooos...hooos....hada...hada... hah hah hada berita apa mas?"

     "Istriku melahirkan, Doel!"

                                                               *****

     Doel Kempul pagi itu mengendarai motor lewat pinggir rel Kereta Api, tiba-tiba pandangannya melihat ada seorang lelaki setengah baya tidur terlentang di tengah rel. Wah berita bagus nih, orang mau bunuh diri, aku harus bisa mendapatkan momen-momen foto yang dramatis! Pasti nanti akan menjadi foto jurnalistik yang menggemparkan.

    Hampir satu jam Doel Kempul menunggu, begitu pula lelaki yang tidur di tengah rel itu. Lelaki itu kemudian bangun dan duduk, menengok kiri kanan lurus ke arah rel itu, kenapa Kereta Api yang ditunggu-tunggu kok belum lewat? Begitu mungkin batinnya.

     Sepuluh menit kemudian lelaki itu bangkit dan berjalan menghampiri Doel Kempul yang tengah stand by dengan kameranya. Tanpa di duga lelaki tersebut menyergap Dole Kempul dan mengikatnya dengan tali yang sudah dipersiapkannya. Doel Kempul yang ceking itu tak mampu melawannya. Ia berhasil diikat, kemudian oleh lelaki itu Doel Kempul dibaringkan di tengah rel!

     "Gue cape nunggu keretanya nggak lewat-lewat, sekarang gantian lu yang nunggu gue yang motret !!"

                                                               *****

     Hari yang benar-benar melelahkan bagi si Doel, setelah berhasil lepas dari orang gila itu berkat bantuan penduduk sekitar, ia periksa ke dokter. Ia memang mempunyai penyakit ringan yang belum sembuh-sembuh juga. Kekesalannya ditumpahkan ke dokter tersebut dengan ketus.

     "Anda pasti dokter palsu ! Masak penyakit ringan begini belum sembuh-sembuh juga !!"

     "Anda salah," jawab dokter itu dengan kalem. "Bukan saya yang dokter palsu tapi obat yang saya berikanlah yang palsu !"

                                                             *****

     Kesal yang menggumpal dalam memburu berita membuat Doel Kempul pengin cuti dengan alasan yang pasti diterimanya. Ia pun menemui pimpinan media tersebut.

     "Bolehkah saya minta cuti untuk melangsungkan perkawinan, pak?"

     "Saya rasa, melakukan perkawinan di luar jam kerja sudah cukup !"

                                                           *****

 

Semoga  Bermanfaat  Walau  Tak  Sependapat

 

   

 

    

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat