Apa Jadinya aku Tanpa KRISTUS ???

Saya sudah mengalami semuanya: tidak punya istri, tidak punya anak, tidak punya rumah, tidak punya mobil, tidak punya harta bahkan tidak punya pekerjaan. Kamu sudah pernah ngalamin belum? Wah payah kamu kalau belum pernah ngalamin. Waktu saya ngalamin itu saya tidak merasa perlu dikasihani. Saya jalani saja. Saya paham apa itu yang namanya hidup itu Kristus dan mati itu keuntungan. Paham nya bukan dari baca. Ngerti nggak lu? Dari ngalamin. Kasian deh lu belum ngalamin.

Ada namanya fenomena rollercoaster. Kehidupan rohani naik turun dalam waktu singkat (harian, mingguan). Biasanya terjadi di gereja2 karismatik/pentakosta.

One man's rebel is another man's freedom fighter

HIdup itu terlalu indah untuk mengira orang lain kepahitan, untuk mengira orang lain berpikir picik :)

One man's rebel is another man's freedom fighter

KRISTUS datng kedunia buat apa PB? .manusia...
bg saya itulah jawabanya.

Kalimat kamu itu kalo saya artikan begini:

Kristus - [smile] = sia-sia

Jadi kalo gak ada smile, Kristus jadi sia2.

One man's rebel is another man's freedom fighter

Kalo melihatnya bahwa Yesus perlu diutus untuk menyelamatkan manusia karena kejatuhan manusia ke dalam dosa, memang logis jika berpikir bahwa [kalo dibalik] Yesus tidak diperlukan seandainya manusia tidak berdosa.

Tapi Allah yang kita sembah bukan Allah yang reaktif. Rencana Tuhan sempurna, dari awal sampai akhir. Yesus sudah ada sebelum Abraham ada, bahkan sebelum Adam ada. Manusia berdosa itu bukan suatu kejadian yang di luar rencana dan ketetapan Allah, sehingga Allah perlu bikin plan B karena sudah ditelikung manusia atau Iblis. Tidak sama sekali.

Allah tidak pernah kalah melawan Iblis. Ketika Adam dan Hawa diusir keluar dari taman Eden, ada sebagian orang kristen berpikir bahwa Allah kalah 1-0 melawan Iblis. Padahal Allah selalu menang dari awal sampai akhir, karena Iblis jelas bukan tandinganNya.

Dengan konsep seperti itu, anda akan mengerti bahwa semua yang ada di dunia ini diciptakan di dalamNya, olehNya dan bagiNya. From glory to glory. Kristosentris kalo kata JF di salah satu blognya. Kalo dibalik, akhirnya jadi manusia-sentris.

One man's rebel is another man's freedom fighter

Menurut anda, di antara ketiga yang esa, Bapa, Yesus dan Roh Kudus, apakah mereka memerlukan nama untuk memanggil satu sama lain? Biar anda gak bingung, bayangkan sebelum dunia diciptakan. Bayangkan waktu Mereka ngobrol satu sama lain, apakah Mereka berkomunikasi dengan memakai sebutan atau memanggil nama dari Satu ke Yang lain?

Sementara anda merenungkan pertanyaan itu, ijinkan saya jelaskan yang lain:

Sebelum diberikan gelar Kristos, namaNya adalah Yesus. Sebelum Yesus, namaNya yang lain adalah Firman. Sebelum Firman, Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir.

Walaupun nama itu cukup penting, tapi janganlah kita terjebak dalam perdebatan semantik. Buat saya, menyebut Kristus sia2 itu bisa mengarah kepada menghina Roh Kudus, karena Kristus diurapi oleh RohNya sehingga Ia beroleh gelar Kristus. Kenapa Yesus diurapi? Karena Dia diutus:

Yoh 17:8 Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Menurut anda, Kristus diutus (sehingga Ia diurapi) untuk/buat manusia. Betul, saya gak menyalahkan anda. Tapi itu kurang lengkap. Makanya saya bilang itu masih koma, belum titik. Anda tentu tau kan kenapa itu tugasNya selama di dunia? Untuk mengambil kepunyaanNya. Siapa yang memberi manusia2 tersebut kepada Yesus? Bapa sendiri:

Yoh 17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu

Kita adalah kepunyaan-Nya. Patutkah secara kelogisan jika kita bilang,"Si Pencipta tanpa ciptaan? Pencipta sia2"? Menurut saya tidak. Kenapa? Karena kalo anda hubungkan linknya semua, Firman alias Yesus alias Kristus diutus dan diurapi tujuan sebenarnya akhirnya adalah untuk serah terima kepunyaan, serah terima property, dari Bapa kepada Yesus. Dan kitalah property-Nya. Tujuan akhir itu juga yang membuat Yesus berfirman:

"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Mat 28:18)

Dengan penjelasan ini, semoga anda mengerti bahwa Yesus diberikan gelar Kristus (Yang diurapi) sebenarnya akhirnya bukan karena atau untuk manusia, tapi karena untuk, oleh dan bagi-Nya sendiri.

Jadi JF, tetaplah berpeganglah teguh kepada prinsip Kristosentris.

One man's rebel is another man's freedom fighter

Karena tidak ada standar yang bisa dipakai untuk mengatakan elo apa gua yang bener....jadi kita tetap punya prinsip dan iman kita masing masing...

Smile, yang saya perhatikan anda itu gemar membuat kalimat yang terdengar indah di telinga. Tapi apakah anda sudah pikir baik2 sebelum menulis kalimat2 seperti itu?

Kalo tidak ada standar, ngapain jadi orang kristen? Buang saja alkitab. Toh iman anda kan? Anda seblumnya bilang anda gak begitu peduli soal aliran gereja, yang penting jadi pengikut Kristus. Itu sama aja mau bilang, saya gak peduli minumannya apa, yang penting saya minum air (seakan lupa air itu juga salah satu jenis minuman).

Begitu juga soal standar. Iman itu bukan berarti gak ada standar. Saya sudah mengutip sedikitnya 4 ayat alkitab di atas, tapi anda bilang gak ada standarnya.

Loh anda tau kata Kristus itu dari mana sampe bisa tulis "Kristus tanpa aku? Sia-sia"? Wahyu dari surga? DIbisikin malaikat? Itu kan dari alkitab. 

Dan anda bisa dapat alkitab dari mana?Dari toko buku? Dijatuhin langsung dari langit?

Bisa ngerti beberapa doktrin gereja dari mana? Dari sejarah gereja, dari aliran2 gereja yang ada dulu, dari kotbah2 yang anda dengar? Atau dapet mimpi ilahi?

Jadi jangan bilang anda gak peduli sama hal2 begituan yang kesannya susah, capek2in aja, gak ada gunanya, lalu anda bilang pedulinya sama Kristus. Kesannya sih "wow, keren!" tapi kalo dipikir2 lagi "oh iya, gimana gue mau peduli kalo gue gak coba untuk mengerti apa siapa bagaimananya?", trus bakal timbul pertanyaan,"Lah gimana gue mau ngerti, kalo gue gak belajar?" 

Apakah anda mendapatkan slogan "Kristus tanpa aku? Sia-sia" itu dari hasil belajar anda? Kalo iya, kenapa sewaktu saya bantah dengan menjelaskan menggunakan ayat2 alkitab, anda cuma bisa bilang "standar gak ada", atau "iman gue ini kok"?

Ketika anda susun kalimat "Kristus tanpa saya? sia2", apakah anda peduli kalimat anda itu benar atau gak?  Anda boleh mencontoh hai-hai atau siapa pun dalam membuat banyak slogan atau semboyan, tapi semboyan2 yang hai-hai biasanya kutip soal binasa, belajar tanpa berpikir, sia2, percaya, dll, itu saya yakin udah dipikir dulu seribu kali sebelum dibikin rumusannya. Apakah anda melakukan yang sama ketika membuat slogan anda sendiri?

tapi bagi saya (smile) Kristus tanpa saya, tanpasiapapun. akan sia sia...
karena, bagi saya....Yesus memang datang untuk menebus dosa manusia, jika tidak ada manusia berdosa, buat apa Yesus datang????

Jika dikatakan itu hak Allah, ya tentunya semua juga terserah Allah.

Udah saya jelasin di atas. Yesus datang itu untuk kemuliaan diri-Nya., untuk mengambil manusia yang diberikan Bapa kepadaNya. Segala sesuatu itu diciptakan olehNya, bagiNya, dariNya dan di dalamNya. Saya gak akan mengulang lagi.

Jika Allah tidak pernah kalah, kenapa Ia tidak melenyapkan saja iblis dan semua kroni-Nya?? Jawabannya sama dengan jika manusia itu berdosa, kenapa cape cape kirim Yesus, tinggal menjentikkan jari saja,atau dengan lirikan saja, toh semua manusia atau apapun itu bisa hancur,musnah dan sirna dalam seketika.....

Karena semua ada aturannya, semua di dalam ketetapanNya. Makanya disebut Allah atau Tuhan. Yang mengatur, yang berkuasa, Lord, Master, Tuan, Gusti.

Anda punya pembantu, gak Smile? Pernah gak pembantu anda nanya ke anda, "Juragan kan ujung2nya mati nih seperti manusia lain, kenapa juragan gak mati sekarang aja toh sama aja, mati sekarang sama mati nanti? Jangan2 kalo mati sekarang gak bikin dosa banyak, daripada nanti mati di usia tua cuma nimbun dosa. Gimana gan, kalo mati sekarang aja? "

One man's rebel is another man's freedom fighter