Akhirnya...

"Akhirnya kelar juga satu tulisan!” begitu teriakku ketika hari ini dapat menyelesaikan satu tulisan. Sebelumnya aku sempat resah karena hampir lima hari berlalu, belum ada satu tulisan pun yang berhasil kuselesaikan. Ide memang banyak berseliweran di kepalaku. Tapi ketika hendak menuliskannya… macet… baru dapet satu alinea… macet lagi. Wah, sampai-sampai aku sendiri jadi heran, kenapa kok bisa begini. Nggak seperti hari-hari sebelumnya. Begitu dapat ide. Ditulis dan kemudian kelar dalam waktu yang enggak terlalu lama. Kata buku yang pernah aku baca, kalo pas lagi macet nggak usah dipaksain tapi bisa istirahat sambil jalan-jalan, dengerin musik, nonton tv ato baca-baca buku. Semua kemudian aku praktekkan… tapi enggak ada hasilnya… tetep aja macet. Apa mungkin karena aku terlalu memforsir diri ya… pinginnya nulis terus sampe enggak tau klo udah keabisan kata-kata. Udah mentok sampai ke dasarnya. Bilang seorang pakar yang mumpuni dalam dunia kepenulisan bahwa tulis-menulis itu bisa diibaratkan seperti sebuah kendi. Jika ia terlalu sering dituang  tanpa kita pernah mengisi airnya kembali maka air di dalam kendi akan cepat habis. Lalu bagaimana agar kendi itu selalu terjaga isinya? Ya, harus selalu rutin diisi dan jangan pernah membiarkan air di dalam kendi berkurang walau dituang seberapapun. Caranya ya harus dengan banyak membaca, membaca dan membaca apa saja. Juga rajin mencatat dan mengamati berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Lalu setelah itu asah terus kemampuan menulis dengan banyak berlatih menulis. Begitu tulis pakar itu.

Ya, aku mengamini ucapan pakar itu. Tapi khusus untuk diriku sendiri ada satu hal yang musti aku tambahkan. Nggak lain dan nggak bukan adalah kata-kata ini: “AKU BISA, AKU DAPAT, AKU MAMPU”. Dan akhirnya… hari ini aku sudah memetik hasilnya. Satu tulisanku kembali kelar… syukurlah…