Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Akankah saya bebas dari kegetiran hati ?

N.Brady's picture

Kekecewaan dan kegagalan hidup,  perilaku dan ucapan orang lain terhadap kita, ketidak sempurnaan diri dalam penampilan dan  bahkan iri terhadap keberhasilan dan kesuksesan orang lain ( teman / saudara) kadang membuat hati kita menjadi getir. Penjara perasaan yang mengurung diri seseorang dan ikatan tali yang kuat yang menjerat  kaki untuk tidak dapat melangkah maju ke depan<!--break>

Apakah kita menyadari akibat dari semua ini? Berapa besar harga yang harus kita bayar ? Seberapa jauh kita terseret kebelakang menjauhi semua apa yang Tuhan telah sediakan untuk kita?

Seorang teman yang saya kenal bercerita tentang kisah seseorang yang tidak ingin/menolak untuk  memaafkan seseorang yang menyakiti hatinya 20 tahun yang lalu. Dia sangat terpuruk dan yang dia tidak menyadari  dia telah membuang waktu selama 20 tahun dengan sia-sia.. Bayangkan apa yang bisa kita lakukan selama 20 tahun, berapa banyak jiwa yang bisa kita kasihi dan cintai dan bisa mengenal kasih Kristus. Berapa banyak kesuksesan yang bisa kita capai yang berpengaruh pada keluarga, anak-anak kita dan mungkin generasi yang akan datang.....?   

 

Hati yang getir menjadi banteng pemisah yang begitu tinggi antara kita dengan Allah. Kenapa ? karena kasih Allah yang sempurna tidak dapat kita terima kalau hati kita tidak benar dihadapanNya, walalupun Dia tidak melebihi dan mengurangi kasihNya terhadap kita.

 

Mungkin banyak dari anda yang tidak menyadari hal ini. Mungkin anda  berpikir bahwa tak ada lagi yang dapat mengobati hati yang sakit dan akhirnya anda terus bawa dan rasakan seumur hidup. Ini sangat tidak benar dan bertentangan dengan firman Tuhan.

 

Anda tidak akan mencapai apa yang Tuhan telah rencanakan dalam hidup anda di dunia ini ataupun di alam yang kekal apabila anda masih memiliki hati yang pahit/getir  ( tidak bisa memaafkan). Kendala yang besar yang hanya mampu dipindahkan oleh tangan Tuhan. Mari kita lihat firman Tuhan berikut :

 

Efesus 4 :31-32

 

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

 

Saudaraku, anda  tidak akan dapat melakukan hal ini semua dengan usaha anda sendiri. Anda memerlukan bantuan Roh Kudus untuk membuka hati  menghancurkan dan mencabut serta  membuang semua akar pahit yang bersarang di hati yang mungkin telah tumbuh selam bertahun tahun. Yang harus anda lakukan adalah mengambil keputusan dan meminta agar Roh Kudus membantu anda. Dia begitu setia pada mereka yang meminta...

 

Serahkan lah semua kegetiran hati anda, berikan semuanya kepada Yesus maka anda akan menemukan kebebasan sejati yang Allah janjikan.

 

Lepaskan semua ucapan/ perkataan dan sikap yang menyakitkan baik dari saudara kandung, pasangan hidup, sahabat dan teman kerja.

 

"Roh Kudus bantulah saya untuk menghapuskan rasa kegetiran  hati yang dalam karena saya ingin memiliki hati yang benar di hadapan Tuhan Allah dalam nama Yesus saya berdoa "

 

__________________

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ( Roma 8:14)

tilestian's picture

Memang tidak mudah untuk

Memang tidak mudah untuk menepis begitu saja rasa kecewa, atau seolah-olah kita punya hati yang tegar untuk menghadapi suatu "peristiwa" yang menyakitkan.

Dan memang benar sekali kalau hidup kita akan sia-sia jika terus memelihara rasa kecewa/pahit di dalam hati.

Saya pun pernah mengalaminya, tapi ya tidak 20 tahunlah lamanya...hehe. Paling itungan bulan... dan itu pun sudah menyeramkan!! (9 tahun yang lalu).

Menurutku sih, solusinya memang harus datang pada Tuhan, mengakui semuanya.... dan terakhir temui orang itu!! (jika orangnya masih hidup....hehe)

__________________

God's will be done Smile