Sabtu jam 6 pagi, aku dengan beberapa rekan kerjaku meluncur ke Solo. Ada expo kecil di SMA 3 Solo. Semua kegiatan sepanjang ahri itu berakhir jam 6 sore. Ah, capek. Tapi ketika semua sudah selesai dikerjakan dan teman-temanku pulang ke Semarang, aku jadi bingung. Bingung hendak pulang kemana. Pulang ke rumah?? Duh... kecil nyaliku untuk itu.
Aku hanya mondar-mandir di tempat pemberhentian bis. Tidak secepat itu untuk membuat keputusan pulang. Memang sich, wisuda kemaren aku telah memeluk mamiku setelah 4 tahun berlalu. Dan meski malu-malu, mami telah mengakui betapa dasyatnya Yesusku (Mami bilang: maafin mami, mami bangga sama kamu). Tapi tetap saja, aku masih takut. Apalagi saat itu sudah malam. Kalau tiba-tiba aku diusir... wah, aku bisa jalan kaki dari karanganyar ke solo (40 km).
Menekadkan diri, aku sms adikku minta dijemput di palur. Karena bis ke karanganyar sudah habis. Aku hanya berpikir, kalo' adikku mau jemput, berati aku diijinin pulang ma mami. Menunggu 20 menit, adikku datang. Aku bonceng dia, dan tidak berapa lama kami sampai di rumah. Aku masuk rumah dan mencoba mengakrabkan diri dengan mamiku (as usual). Ah, tapi mami hanya diam dengan semua kata-kataku.
Tapi aku tidak menyerah!! Aku mencoba dan terus mencoba. Akhirnya mami meresponku. Dan malahan gantian dia yang cerewet mengajak ngobrol aku. Wow... setelah 4 tahun, malam itu akhirnya kami ngobrol lagi. Dari obrolan selama 2 jam, aku tahu kalo' selama 6 bulan terakhir ini, ada seorang anak ponpes (SMA kelas 3) yang dijadikan anak angkat oleh mamiku. Dan terlihat mami sangat sayang kepadanya. Malam itu pun, mereka berdua berteleponan (free talk) selama hampir 3 jam. Aku jadi penasaran, seperti apa sih dia.
Minggu paginya, dia datang ke rumah. Dan dengan akrabnya dia ngobrol dengan mamiku dan tidur di sebelah mamiku. Siangnya, mereka berdua pergi jalan-jalan berdua ke Solo, dan aku dibiarkan seorang diri di rumah (adikku pergi dengan teman-temannya). Uh... aku cemburu!!!
Mmm... saat itu kaki mamiku bengkak karena 10 hari yang lalu, dia jatuh di jalan. Anak angkat itu menawarkan diri untuk mengantar mami ke dokter. Tapi dokter itu hanya buka praktek sore hari. Padahal kalo' sore, dia harus balik ke ponpes. Dalam hati aku berpikir: Yee... rasain lu, ndak bisa nganter mamiku!!! Tapi kemudian aku berpikir ulang, kalo' gitu.. siapa yang akan nganter mami?
Ternyata mami sudah menghubungi om untuk mengantarkannya. Dalam hati ingin sekali aku mengantarnya, tapi senin pagi aku harus ada di Semarang (kerja). Wah... perasaan bingung mikirin mami dan kerjaanku bercampur jadi satu. Sampai pada akhirnya, aku sms seseorang. Dan dia menjawab: coba bilang ke bosmu, pasti dia mengerti.
Aku memberanikan diri untuk sms bosku dan meminta ijin untuk hari senin. Dan puji Tuhan... aku diijinkan. Kemudian dengan taku-takut, aku menawarkan diri untuk mengantar mami ke dokter.
Tanpa diduga dan dinyana... mami mengiayakan. Senin sore, di tengah guyuran hujan lebat, aku mengantarnya ke dokter. Awalnya mami takut akan kenapa-napa dengan kakinya, karena sudah 10 hari ini, bengkaknya tidak mengecil. Aku hanya menguatkannya dan berkata: It will be OK, Mom...
Ah, menunggu dokter selama hampir 2 jam, cukup melelahkan juga. Tapi aku bersyukur juga karena dengan begitu, aku bisa bersama dengan mamiku. Dan tiba giliran kami dipanggil, aku turut masuk ke dalam ruang praktek. Setelah diperiksa dan dilihat hasil ronsen, jari kelingking mamiku retak. Tapi dokter bilang tidak apa-apa, itu akan pulih sendiri dalam waktu 2 minggu. Ah, lega...
Tapi sayang, senin malem itu aku harus balik lagi ke Semarang. Selasa pagi aku harus ikut expo lagi di SMA Theresiana Semarang. Sedih... aku tidak bisa mengantar mami sampai di rumah. Aku hanya mengantarnya sampai di pertengahan jalan kemudian aku menunggu jemputan untuk ke tirtonadi. Karena saat itu hari memang sudah cukup malam...
Sepanjang hari ini, aku memikirkan kejadian itu. Dan bayangan tentang si anak angkat selalu muncul di pikiranku. Dia telah merebut cinta mamiku. Uh, aku ndak rela!!! Aku bertekad, aku akan merebut kembali cinta mami yang telah hilang untukku....
Aku tak akan menyerah!!
Semalam, aku mendengar lagu bagus dari Edward Chen di salah satu channel radio. Aku tidak begitu hafal lagu tersebut (kalau ada yang hafal lirik komplitnya, please inform me asap). Tapi lagu itu memberikan satu kekuatan baru di hidupku, apalagi di saat-saat sekarang ini. Dimana aku sedang berjuang untuk mengembalikan cinta mami untukku. Dan... aku tidak akan menyerah..
Lagi itu berkata demikian (reff-nya):
Ku tak akan menyerah, pada apa pun juga
Sebelum kucoba, semua yang kubisa
Tetapi kuberserah, kepada kehendakNya
Hatiku percaya Tuhan punya rencana
Yeah... aku tak akan menyerah!!!
In reply to Aku tak akan menyerah!! by Priska
PermalinkHati Yang ...
Nona, maukah anda merenungkan ketiga ayat yang kutip dari kitab Tiongkok kuno ini sebelum berjuang?
Sesungguhnya,membina diri itu harus dimulai dengan meluruskan hati. Diri yang diliputi geram dan marah, tidak mungkin lurus. Yang diliputi kuatir dan takut, tidak mungkin lurus. Yang diliputi rasa puas dan senang, tidak mungkin lurus. Yang diliputi sedih dan mengasihi diri sendiri, tidak mungkin lurus. Da Xue VII:1
Mengzi berkata, "Untuk menjaga sikap hati tak ada yang lebih bagus dari pada mengurangi keinginan. Mereka yang mengurangi keinginannya, walaupun tidak selalu berhasil namun tetap sedikit. Mereka yang memiliki banyak keinginan, walaupun selalu berhasil, tetap saja sedikit. Mengzi VIIB:35 - Jìn X?n Xià
Hati yang tidak tedu dan teguh, walau melihat tidak akan nampak. Mendengar tidak akan terdengar. Mengunyah namun tidak akan merasakan. Da Xue VII:2
Nah, ini original hai hai:
Hati yang cemburu itu tanda tak mampu, hati yang marah itu tanda tak berdaya.
Karena di surga, yang terbesar adalah anak-anak.
In reply to Hati Yang ... by hai hai
PermalinkMmm...
Thanks a lot Ko.
Tapi memang aku cemburu & marah melihat semua keadaan itu!!! Aku ndak rela aja, mami ku direbut sama orang lain.
I'll try your suggestion....
In reply to Aku tak akan menyerah!! by Priska
PermalinkNih ... versi hampir komplit liriknya
Dalam s'gala perkara
Tuhan punya rencana
yang lebih besar dari ...
semua yang terpikirkan
Apa pun yang Kau perbuat
tak ada maksud jahat
sbab itu kulakukan
semua ... #*!**!* lupa .... **##!!!:P
Reff:
Ku tak akan menyerah, pada apa pun juga
Sebelum kucoba, semua yang kubisa
Tetapi kuberserah, kepada kehendakNya
Hatiku percaya Tuhan punya rencana
In reply to Nih ... versi hampir komplit liriknya by dianpra
PermalinkTrimakasih, dianpra...
Thank you ya, buat lirik versi hampir komplitnya :). It means a lot to me.
Ada yang tau lirik yang hilang dari dianpra itu ndak ya?
Sayang... beberapa hari ini, lagu itu ndak diputer di radio pas aku laghe dengerin radio
nih...aq bantu lengkapin yaaaa....
Dalam s'gala perkara
Tuhan punya rencana
yang lebih besar dari ...
semua yang terpikirkan
Apa pun yang Kau perbuat
tak ada maksud jahat
sbab itu kulakukan
semua ...dengan-MU Tuhan....
Reff:
Ku tak akan menyerah, pada apa pun juga
Sebelum kucoba, semua yang kubisa
Tetapi kuberserah, kepada kehendak-MU
Hatiku percaya Tuhan punya rencana
In reply to nih...aq bantu lengkapin yaaaa.... by nelly
PermalinkMakasih Nelly
Makasih banyak ya Nel..
(Lain kali laghe donk...
)
In reply to nih...aq bantu lengkapin yaaaa.... by nelly
PermalinkNyanyi ah..
Nyanyi dulu ah..
sama-sama priska...
mau lagu apa lagi?
nnti aq bantu cariin deh...
lagu itu ada di Mp3nya Hpku jadi hapal lagu itu...
In reply to sama-sama priska... by nelly
Permalinkbole-bole...
wah, harusnya kamu ikutan audisi nyanyi tu Nel... :)
@linda: koq, aku ndak denger kamu nyanyi? :P
ikutan nyanyiii....?
hahahahahaa...... klo aq ikutan nyanyi pris panitia harus menyiapkan penyumbat telinga hahahaha...., karena telinga orang2 bisa sakit dengar suaraku hehheee...^_^, atau klo tidak penontonnya pada kabur semua hehehee...^_^
Nyanyi Aja, Nel!
Walah, jangan malu-malu, Nel. Nyanyi aja yang keras, aku mau dengar, kok. Asal jangan nyanyi lagu: Padamu Negri! He He He!
Syalom,
John Adisubrata
In reply to Nyanyi Aja, Nel! by John Adisubrata
PermalinkAda apa dengan Padamu Negeri?
Om John, ada apa dengan padamu negeri?? ada yang salah ya...??
Di blognya Ko hai hai, dia pernah cerita bisa nyanyi lagu padamu negeri dalam 1X tarikan nafas lho...
Ga Ada Apa-Apa, Pris
Hi Priska,
Ga ada apa-apa kok Priska. Aku cuman mau gangguin si Nelly dan Hai Hai aja. Aku dulu waktu masih di SD juga sering nyanyi lagu itu pada saat upacara bendera. Lagunya sih lumayan, tapi kata-katanya kok kayak maksa aja yah!
Happy Birthday again sis Priska! Semoga panjang umur dan selalu diberkati oleh Tuhan! Berkat macem-macem.
Syalom,
John Adisubrata
In reply to Ga Ada Apa-Apa, Pris by John Adisubrata
PermalinkTerima kasih
Makasih ya Om John. That's mean a lot to me... :)
He'e jugha sich, lagi itu kliatane maksa banget.
to Love = to Lose = to Get More In Return
Priska,
Belum lama ini anak2 dari keluarga Papa saya yang lain datang ke rumah untuk pertama kali karena ingin sudah lama mereka tidak bisa bertemu dengan Papa saya. Saat mereka menelpon, saya masih ingat perasaan lebih dari 20 tahun yang lalu dimana saya diajak Papa untuk bertemu dengan keluarganya yang lain itu. Saya ingat pulang dari sana merasa kurang berharga sebagai anak perempuan. Saya masih ingat tangisan pilu kesedihan Mama saya menyesali "penculikan" Papa yang membawa saya bertemu dengan keluarganya yang satu itu.
Tapi bulan yang lalu, saya menyaksikan hati seorang wanita yang diubah Tuhan yang terus berlanjut hingga hari ini. Hati seorang anak yang akhirnya mengerti nilai diri sesungguhnya karena she is who she is before her Lord. Saya tidak pernah menyangka akan pernah ada hari dimana saya bisa berkata pada Papa yang sekarang sudah sulit berbicara, "Pa, kalau mau ketemu mereka, Xaris rela dan tidak apa2. Semua sudah lewat, Xaris sudah maafin semuanya. Nanti janjian aja sama mereka..."
Saya mendapatkan Papa kembali saat saya sudah melepaskan keinginan saya supaya dia diubah oleh Tuhan. Saya mendapatkan Papa saya kembali saat saya mengerti tidak ada yang bisa saya lakukan untuk merebut cintanya karena memang cintanya adalah milik Tuhan. Saya kembali belajar satu hal lagi tentang arti mencintai berarti melepaskan untuk mendapatkan kembali yang lebih daripada apa yang telah saya lepaskan.
Priska, saya pasti tidak paham persis bagaimana tangisan hati kamu, bagaimana kerasnya tekadmu untuk merebut kembali cintanya, tetapi saya tahu pasti bagaimana akhir kisah kamu nanti saat Tuhan datang kembali. He will make it the most beautiful story ever, more than you can ever imagine possible.
P.S. Panggil saya Xaris aja, soalnya ngga biasa pake embel2. Cuma Raissa yang boleh panggil saya kak Xaris, lainnya belom dapet permisiong, hahaha!
In reply to to Love = to Lose = to Get More In Return by xaris
PermalinkThanks a lot Xaris
Ok degh, aku panggil xaris aja
Thanks a lot for the nice inspiration. I know and believe that the Lord could make it the most beatiful story I never imagine before
Rasanya sudah tidak sabar menanti saat itu. Tapi aku mau tetap menunggu waktu Tuhan, karena lewat ini semua, Tuhan membentuk aku menjadi seorang pribadi yang semakin indah dan manis di hadapanNya. Thy will be done...