Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Ah Tuhan..
Hari itu, ketika aku tiba di stasiun, aku melihat kereta trayek Bogor-Jatinegara meluncur di rel di depan mataku. Dalam hati aku mengomel, "Ah Tuhan, andai aku tiba 2 menit lebih awal"
Menunggu setengah jam untuk kereta berikutnya mengantar ke stasiun transit ternyata melelahkan juga. Ternyata menunggu itu sangat melelahkan. >.<"
Lalu aku berkata, "Ah Tuhan, andai waktu bisa berjalan lebih cepat."
Beberapa waktu kemudian, akhirnya tibalah kereta itu. Ternyata kereta yang datang bukan kereta commuter, tetapi kereta ekonomi. "Ah Tuhan, kereta ekonomi." Salah satu keistimewaan kereta ekonomi ini adalah masinisnya tidak menunggu penumpangnya turun naik dengan selamat, sehingga menurut saya tidak aman dinaiki oleh ibu-ibu hamil dan lansia. Selain itu, banyak orang yang berjualan lalu lalang, kotor dan tak berpintu. Tak berjendela juga. Disarankan untuk siapapun yang menaiki kereta ini agar memiliki reflek yang cepat, sehingga andaikata umpama jikalau ada orang yang melemparkan batu ke kereta, dan batu tersebut masuk ke kereta lewat pintu atau jendela, penumpang dapat segera menghindar dengan cepat.
Di kereta, aku memperhatikan seorang bapak-bapak tua. Dari apa yang aku lihat, baju yang dikenakan bapak-bapak ini, sepertinya terbuat dari kain perca yang disambung-sambung. Dan dia juga membawa tas yang juga dibuat dari kain perca yang disambung-sambung. Dekil. Tak bersandal. Matanya yang kanan tidak dapat melihat. Dia membeli segelas air mineral dingin, lalu meminumnya dengan sangat nikmat. Kalau kau melihat ekspresinya, kau akan berpikir bahwa dia baru saja meminum minuman terlezat di dunia.
Lalu pikiranku membawaku melintasi kehidupan manusia.
Waktu masih kecil, manusia berkata, "Ah Tuhan, aku masih kecil, tidak dianggap oleh orang dewasa, andai aku telah dewasa.."
Waktu sudah dewasa, manusia berkata, "Ah Tuhan, aku belum punya pacar, semua orang sudah punya pacar, andai aku punya pacar juga.."
Waktu punya pacar, manusia berkata, "Ah Tuhan, andai aku punya pekerjaan dan gaji biar aku bisa menikah.."
Waktu punya pekerjaan, manusia berkata, "Ah Tuhan, pekerjaan ini cape banget, andai aku punya penghasilan yang lebih besar lagi.. Kalau begini kapan menikahnya?"
Waktu sudah menikah, manusia berkata, "Ah Tuhan, kapan aku punya anak, semua orang udah nanyain.."
Waktu punya anak, manusia berkata, "Ah Tuhan, anakku bawel banget, nangis terus, kapan aku punya waktu sendiri.."
Waktu anaknya sudah beranjak dewasa, manusia berkata, "Ah Tuhan, aku sudah tua, anakku belum dewasa, bagaimana masa depannya.."
Waktu sudah tua, manusia berkata, "Ah Tuhan, aku sudah tua, waktu terasa singkat, andai aku tidak pernah dilahirkan.."
"Ah Tuhan.. Ah Tuhan.. Ah Tuhan.."
"Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap."
-Faith is trusting God, though you see impossibility-
- teograce's blog
- Login to post comments
- 5379 reads
Manusia banyak mengeluh
Manusia banyak mengeluh yaaa???? Aku juga.... hahahaha
Ah Tuhan... ah Tuhan terus.
Harusnya mengucap syukur!!
Mengeluh terus buruk... tapi kalau cara mengeluhnya seperti di atas:
Waktu masih kecil, manusia berkata, "Ah Tuhan, aku masih kecil, tidak dianggap oleh orang dewasa, andai aku telah dewasa.."
Waktu sudah dewasa, manusia berkata, "Ah Tuhan, aku belum punya pacar, semua orang sudah punya pacar, andai aku punya pacar juga.."
Waktu punya pacar, manusia berkata, "Ah Tuhan, andai aku punya pekerjaan dan gaji biar aku bisa menikah.."
Waktu punya pekerjaan, manusia berkata, "Ah Tuhan, pekerjaan ini cape banget, andai aku punya penghasilan yang lebih besar lagi.. Kalau begini kapan menikahnya?"
Waktu sudah menikah, manusia berkata, "Ah Tuhan, kapan aku punya anak, semua orang udah nanyain.."
Waktu punya anak, manusia berkata, "Ah Tuhan, anakku bawel banget, nangis terus, kapan aku punya waktu sendiri.."
Waktu anaknya sudah beranjak dewasa, manusia berkata, "Ah Tuhan, aku sudah tua, anakku belum dewasa, bagaimana masa depannya.."
Waktu sudah tua, manusia berkata, "Ah Tuhan, aku sudah tua, waktu terasa singkat, andai aku tidak pernah dilahirkan.."
ini bisa jadi indikasi bahwa manusia itu berpikir ke depan... hehehe. Kan ada peningkatan cara berpikir.
God's will be done