Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Adam Bermain Petak Umpet Dengan TUHAN Allah

Tante Paku's picture

 

     TAMAN EDEN adalah sebuah taman yang paling indah di dunia bila saja sekarang masih ada, tapi berhubung sudah ditutup karena yang memelihara sudah berbuat SALAH dan diusir keluar, Taman Eden barangkali belum menemukan pemelihara yang bisa dipercaya atau memang sudah dimusnahkan Tuhan Allah dengan air bah.

     Sebuah taman tentu mempunyai jalan bagi pejalan kaki atau jalan setapak yang cukup lebar bisa minimal 2 meter lah dan ditata rapi. Kalau sebuah taman tidak mempunyai jalan setapak, apa bedanya dengan hutan pada umumnya? Hanya berisi berbagai tetumbuhan dan binatang saja, jelas tidak bisa disebut taman, karena tidak mempunyai tempat yang nyaman buat beristirahat sambi menikmati suasananya.

     Demikian juga Adam, setelah Tuhan Allah membuat taman di Eden, sebuah lokasi yang berada di sebelah timur dari bumi, dan menata semua tanaman yang pantas berada di taman, disitulah Adam mendapat tugas memelihara dan MENGUSAHAKAN, agar taman itu selalu terpelihara dengan baik dan berkembang sebagaimana mestinya.

     Sebagai seorang pegawai taman Eden, begitu seterusnya taman disebut, Adam ternyata tidak bebas sebebas-bebasnya memelihara taman itu, terbukti sang BOSS memberi peraturan yang TEGAS. Adam DILARANG KERAS makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, bila nekat, MATI akibatnya!

     Adam terdiam, hatinya bergetar, entah tahu artinya mati atau tidak, nyatanya Adam tidak membantahnya. Tuhan Allah sebagai BOSS yang baik, sering juga menengok Adam ketika di taman, bertanya atau menjawab pertanyaan Adam, sesekali Mereka bermain-main, yang paling disukai Adam ternyata permainan PETAK UMPET.  Tuhan Allah tidak menolak permainan itu, lewat permainan itu Tuhan Allah memang ingin melatih KECERDIKAN Adam.

     "1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10!" Begitu cara Adam menghitung, sementara Tuhan Allah sembunyi di balik pepohonan, begitu hitungan sampai 10, Adam segera memutari taman untuk mencari. Rupanya Adam sudah terlihat kecerdikannya, ia sambil menghitung, mendengarkan arah langkah kaki Tuhan Allah yang mengenakan "Selop" itu ke arah mana Ia sembunyi. Adam memang telanjang kaki, tapi Tuhan Allah mengenakan alas kaki, maka bila berjalan akan mengeluarkan bunyi Tak! Tok! Tak! Tok! ketika menyentuh jalan setapak yang terbuat dari batu alam itu.

     "Tuhan, aku tahu Engkau sembunyi di mana? Di balik pohon kehidupan kan?" Tuhan Allah keluar dari balik pohon sambil tersenyum, dan sebagai hukumannya, Adam yang kini bebas bersembunyi, sementara Tuhan Allah menghitung hingga 10 hitungan.

     Tuhan Allah sebenarnya tahu di mana tempat persembunyian Adam, tapi Ia pura-pura tidak tahu. "Adaaaaam, keluarlah, Aku menyerah mencari kamu!" Teriak Tuhan Allah sambil tersenyum

     "Ha ha ha ha....aku di atas pohon pengetahuan yang baik Tuhan," jawab Adam sambil tertawa senang. Adam tentu masih bertelanjang, namun Tuhan Allah mengenakan pakaian, namun itu tidak pernah ditanyakan Adam, karena ia merasa bahwa sang BOSS memang penampilanNya  seperti itu!

     Begitulah, kadangkala Tuhan Allah bermain dengan Adam, hingga Tuhan Allah mempunyai IDE baru untuk memberi PENOLONG bagi Adam. Maka Tuhan Allah mengambil tanah, membentuk berbagai jenis binatang, baik yang hidup di darat maupun di udara. Tuhan Allah memang SENIMAN yang tiada duanya, begitu HEBAT membuat binatang tanpa ada sebelumnya.

     Kemudian Tuhan Allah membawa semua binatang itu untuk menemui Adam. Tuhan Allah berjalan, sementara berbagai jenis binatang mengikuti dari belakang dan burung-burung juga terbang di belakangNya, tanpa ada yang berani mendahuluiNya!

     "Tuhan Allah, siapa mereka?" Tanya Adam terbelalak melihat banyak "sesuatu yang bergerak" di belakang Tuhan Allah.

     "Ini adalah mahluk hidup sepertimu juga, tapi engkau LEBIH CERDIK dari semua ini. Berilah nama-nama tiap mahluk yang disebut binatang ini satu persatu." Dan Adam dengan semangat memberi nama kepada mereka semua. Tuhan Allah sambil bersedekap menunggui dan melihat Adam dalam memberi nama-nama binatang itu. Tuhan Allah pun manggut-manggut, ternyata Adam cukup cerdas dalam memberi nama-nama kepada semua binatang itu, tanpa Ia campur tangan.

     Setelah selesai memberi semua nama binatang, Adam pun bermain-main dengan mereka, sementara Tuhan Allah hanya sesekali memperhatikan kegiatan Adam di taman itu dari tempat tersembunyi. Toh, Tuhan akhirnya memahami, ternyata semua binatang itu tidak ada yang sepadan dengan Adam dan bisa menjadi penolongnya dalam mengelola taman Eden.

     Akhirnya Tuhan Allah menidurkan Adam dengan nyenyaknya. Tuhan Allah lalu mengoperasi Adam,  mengambil salah satu rusuk Adam yang paling bengkok, setelah itu menutup kembali dengan mengusapnya. Kenapa Tuhan Allah tidak membentuk manusia sebagai teman Adam dengan debu tanah, seperti Adam ketika dibentuk? Tuhan Allah mempunyai maksud, agar manusia itu selalu bersatu kelak kemudian hari. Karena mereka satu tubuh dalam bentuk kelamin yang berbeda. Tuhan Allah benar-benar  telah memikirkan sedemikian jauh untuk memberi teman Adam yang benar-benar sepadan hingga akhir zaman.

     Dan Tuhan Allah membisiki Adam bahwa ia telah mempunyai teman yang benar-benar sepadan, yang dibentuk dari tulang dan dagingmu. Begitu Adam terbangun, ia telah bersanding dengan seorang manusia yang akhirnya dinamainya PEREMPUAN.

     Kini MEREKA bisa bermain PETAK UMPET dengan lebih seru. Di sela-sela waktu luang, Adam dan Hawa sering berbincang tentang banyak hal, namun Adam juga menceritakan larangan  yang telah Tuhan Allah berikan.

     "Kita tidak boleh makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu," Hawa memandang ke arah tengah taman itu. Ada dua pohon yang terletak berjauhan, tentu juga ada pohon-pohon lainnya, karena taman Eden memang penuh pepohonan yang besar dan rindang.

     Hawa diam , sesaat kemudian bertanya. "Jadi dua pohon itu ya? Yang satu namanya POHON PENGETAHUAN YANG BAIK, dan satunya POHON PENGETAHUAN YANG JAHAT ya?" Adam mengangguk begitu saja, tanpa memperhatikan dengan baik. Dan tanpa memberitahukan bahwa ada POHON KEHIDUPAN yang melengkapi POHON PENGETAHUAN itu.

     Sepertinya Hawa hanya tahu 2 pohon yaitu POHON PENGETAHUAN YANG BAIK dan POHON PENGETAHUAN YANG JAHAT, tanpa mengetahui ada POHON KEHIDUPAN. Apakah benar ada 3 pohon "keramat" di taman Eden yang indah itu, atau hanya ada 2?

     Yang pasti, Adam dan Hawa selalu mendengar bunyi langkah Tuhan Allah bila tengah berjalan-jalan di taman Eden.

 

Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat

 

Cerita Taman Eden Yang lain : Klik sini dan ini juga ini .

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat