Submitted by Lost Admin on Wed, 2008-12-31 00:00
Permalink

Judul Komentar : golput=menyerahkan pilihan/keputusan pada orang lain
Pengirim : pwijayanto
Tanggal : Sun, 04 Jan 2009 14:22:53 +0700
Komentar :

sistem perhitungan suara dalam pemilu legislatif atau eksekutif didasarkan pada SUARA SAH, bukan JUMLAH PEMILIH YANG TERDAFTAR.

jadi.. seandainya, misalnya, barangkali, kalau-kalau hanya 10% saja dari suara yang masuk di TPS (misalnya hanya berasal dari CALEG dan keluarganya saja, PEMILIH yang lain GOLPUT) maka jumlah anggota Dewan yang ditetapkan tetap tidak berubah, dan jumlah anggota dewan setiap kota/kabupaten/propinsi, dihitung dari JUMLAH PENDUDUK (bukan jumlah pemilih)

(beda dengan pilihan lurah, lawan "kotak kosong" bisa menang "kotak kosong"nya)

Jadi, kalau kita GOLPUT, artinya menyerahkan keputusan pada orang lain, yang belum tentu sesuai dengan keinginan kita.

Sekalipun memang diakui bahwa banyak CALEG yang mungkin kurang "meyakinkan", namun diantara yang jelek-jelek itu khan pasti ada yang terbaik,  jadi, ya.. pilih saja yang terbaik menurut kita.

Bukan masalah dosa tidak
dosa, atau haram halal, tapi kalau kita GOLPUT artinya kita TIDAK SADAR sedang menyerahkan "bangsa dan negara ini" (he he he) pada orang lain... kalau TIDAK GOLPUT, artinya SECARA SADAR menyerahkan pilihan pada orang yang kita pilih.

itu pendapat saya, so.... lebih bai TIDAK GOLPUT

===

salam, gkmin.net (jika hanya membaca Alkitab LAI, darimana kita tahu nama YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?)


Judul Komentar : @menurutku
Pengirim : pembuka_materai
Tanggal : Sun, 04 Jan 2009 16:53:42 +0700
Komentar :

Menurutku, memilih adalah hak dan kewajiban sebagai warga negara... jadi sebagai wargha negara yang baik gw pasti milih, sekaligus ngembil hak gw untuk nentuin siapa pemimpin yang pengen gw pilih


Judul Komentar : bebas, sekaligus ga bebas
Pengirim : dennis santoso a.k.a nis
Tanggal : Sun, 04 Jan 2009 17:01:00 +0700
Komentar :

setuju ama judul comment pwijayanto... ketika kita menyerahkan keputusan pada orang lain, benernya kita bebas dan sekaligus ga bebas.

kita bebas untuk tidak memusingkan mau jadi apa negara kita. kita juga bebas untuk bertindak yang terbaik buat negara kita dengan cara kita semau kita tanpa peduli dengan siapapun yang jadi pemimpin negara kita.

sisi lain, kita ga bebas untuk mengkritik atau mengemukakan pendapat kepada pemimpin kita, karena apapun yang dia perbuat, toh kita ga ikut milih dia ketika diberi kesempatan memilih.

 

*gue sendiri selalu golput sejak terakhir kali memilih PDI Perjuangan dan kecewa ketika dia ternyata cuma gitu2 aja*


Judul Komentar : mendingan golput
Pengirim : Mikhael Romario
Tanggal : Sun, 04 Jan 2009 19:51:42 +0700
Komentar :

Kalo menurut saya mendingan gak usah milih kalo memang gak ada pilihan yang baik atau sreg di hati kita. Meminjam istilah kata hindarilah 'membeli kucing dalam karung'. Lebih parah lagi kalo ternyata kucingnya kucing garong.

 

Damai Kristus


Judul Komentar : kalo tidak tahu....up to
Pengirim : udalama
Tanggal : Sun, 04 Jan 2009 20:44:37 +0700
Komentar :

kalo tidak tahu....up to you

kalo tahu yang salah jangan lakukan yang salah

kalo tahu yang benar lakukan yang benar

 

++++++++++++
aku ingin mengikut YESUS, mencari KEBENARAN dan menanti KEBENARAN


Judul Komentar : golput = (maaf) pengecut!
Pengirim : jackching
Tanggal : Mon, 05 Jan 2009 09:54:03 +0700
Komentar :

alasan yang dikemukakan oleh golputer adalah tidak ada calon pemimpin yg sesuai dengan pilihan hati. menurut saya, sebenarnya para golputer tidak berani melaksanakan hak pilihnya... lebih baik tidak memilih, sehingga bila di kemudian hari sang terpilih mengecewakan rakyat para golputer akan dengan bangga mengatakan "untung aku ndak ikut milih"

negara ini korup? iya! pejabat banyak yg korup? iya! banyak anggota dewan korup? iya! dari semua jawaban "iya" tersebut bukan berarti harus disimpulkan bahwa negara ini sampai kiamat pun akan tetap korup, pejabat sampai mati pun akan tetap menjadi pencuri uang rakyat...

negara ini bisa berubah, dan itu harus dimulai dengan sebuah perubahan kecil dengan kita merubah pola pikir kita terhadap calon pemimpin yang maju dalam pemilu. tidak ada calon yg 100% sempurna, tetapi juga tidak ada calon yg 100% brengsek.


Judul Komentar : sejarah
Pengirim : dennis santoso a.k.a nis
Tanggal : Mon, 05 Jan 2009 10:16:40 +0700
Komentar :

kalo diliat dari pola pikir kamu, golput bisa jadi emang pengecut.

tapi, kalo kita liat dari sejarah indo, orang2 yang berani menyatakan diri golput sesungguhnya jauh dari sikap pengecut. mereka akan diperhadapkan pada berbagai tudingan negatif (haram, bukan WN yang baik, dsb), bahkan pada era orba, nasib golput itu sungguh mengerikan.

anyway, apapun itu, mari lihat semuanya secara menyeluruh. coba baca artikel ini dan kemukakan apa pendapat kamu.


Judul Komentar : Golput? mbuh ya...
Pengirim : iik j
Tanggal : Mon, 05 Jan 2009 10:18:23 +0700
Komentar :

Kalo Denis bilang, *gue sendiri selalu golput sejak terakhir kali memilih PDI Perjuangan dan kecewa ketika dia ternyata cuma gitu2 aja*

Dan pwijayanto, Bukan masalah dosa tidak dosa, atau haram halal, tapi kalau kita GOLPUT artinya kita TIDAK SADAR sedang menyerahkan "bangsa dan negara ini" (he he he) pada orang lain... kalau TIDAK GOLPUT, artinya SECARA SADAR menyerahkan pilihan pada orang yang kita pilih.

Bener sih...

Whaaaaaa... tapi aku telah melihat dari jarak 'sangat dekat' selama beberapa tahun ini perbincangan2, rapat2,  salah satu Parpol yang 'tidak menghasilkan tindakan nyata apapun'.

Bicara tentang 'rakyat' tentang 'perjuangan bagi rakyat' tapi bullshit!!

Lalu petinggi-petingginya?

Mau Golput or nggak? jawabanku sih  masih 'entahlah'

 

To Love God Is To Obey God


Judul Komentar : mungkin aku terlalu meng-generalisir
Pengirim : jackching
Tanggal : Mon, 05 Jan 2009 10:44:56 +0700
Komentar :

beberapa temanku yg golputer banyak yg membusungkan dada dengan bangga mangatakan "untung aku ndak milih, jadi aku ndak ikut tanggung jawab dengan keadaan sekarang".

merujuk dari artikel yg bro dennis berikan, dapat disimpulkan bahwa golput pun merupakan sebuah pilihan dalam demokrasi, jadi mari kita gunakan hak pilih secara bijaksana, pertimbangkan secara masak apa dampaknya kalo kita memilih ato ndak memilih...

kalo mo golput, golputlah secara sadar dan bertanggung jawab, kalo mo milih, pilihlah secara sadar dan bertanggung jawab


 
Adakah Alasan Bagiku untuk Tidak GOLPUT?
Dipublikasi Artikel blog by Bayu Probo
 
Walau sekarang sedang perang Israel melawan Hamas dan sebagian orang
Indonesia malahan yang ribut-ribut padahal orang-orang dari Fatah yang
notabene juga orang Palestina tidak ada yang berkomentar supaya perang
dihentikan (mungkin orang-orang Fatah mendapat keuntungan karena Hamas
diserbu Israel walau mengorbankan rakyat sipil Palestina sendiri
(Muslim, Kristen, dan rakyat Palestina lain yang beragama lain).
Juga, walau baru saja terjadi gempa besar di Manokwari yang beritanya
tenggelam di tengah gencarnya berita penyerbuan Israel. Apakah
orang-orang Papua itu juga akan mendapat bantuan dan perhatian yang
memadai juga seperti waktu gempa di Jogja dan Aceh? Saya tidak tahu.
Tunggu saja kabar dari media. Jika tidak, yah, mungkin saya harus
maklum
jika mereka terus menerus minta merdeka.
Ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Empat bulan lagi kan
mau pemilu di Indonesia. Ada teman yang menyarankan saya untuk tidak
golput tahun ini (Bahkan saking takutnya akan banyak golput, ada
sebagian pemuka agama yang mengharamkan golput). Waktu saya tanya
sebabnya, teman saya menjawab, sekarang kita bisa memilih bebas dan ada
banyak pilihan.
Namun masalahnya, saya tidak punya pilihan dan alasan untuk tidak
golput tahun ini. Adakah taman-teman yang bisa memberi saran? Sebab,
jangan-jangan golput memang dosa beneran, he he. Saran teman-teman
siapa
tahu bisa jadi pencerahan buat saya.
Bayu Probo