Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

PURNOMO SOK PAMER

Purnomo's picture

           Hari Sabtu 03 Oktober 2015 aku ke sebuah SD Kristen setelah mendapat kepastian Kepseknya ada di sana. Sekolah ini sejak dulu hari Sabtu libur. Aku sengaja memilih hari itu karena akan membicarakan sesuatu yang rahasia. Sebulan yang lalu Ibu Kepsek bertanya kalau-kalau aku bisa membantu para GTT (Guru Tidak Tetap) yang hanya berhonor 250 ribu sebulan. Di SD Tabita GTT mendapat 400 - 500 rb.



           2 tahun yang lalu selama 7 bulan aku pernah membagikan “uang transport” kepada guru-guru SD Tabita yang hampir semuanya GTT dengan tujuan mereka mau menyelenggarakan ekstrakurikuler praktis. Misalnya menjahit untuk siswi dan bertukang untuk siswa. Aku hentikan karena kegiatan itu tetap saja berbentuk aksara di atas kertas. Belajar dari pengalaman ini maka aku hanya membawa formulir Data Diri GWB/GTT 3 lembar saja sehingga Kepseknya tidak bisa menyodorkan semua guru GTT-nya, tetapi memilih yang betul-betul perlu dibantu. Untuk donasinya bisa aku ambil dari kas Cluster Teol yang sudah berisi 5 pendeta pedesaan, 4 GWB dan 1 Mahasiswa Teol.

           Sampai di sekolah aku melihat Ibu Kepsek sedang merapikan dan membersihkan kantor guru bersama seorang guru. Di kantor Kepsek aku bertanya ada berapa GTT-nya yang perlu dibantu.
          “Tiga orang, pak.” Pas dengan jumlah formulir yang aku bawa.

          “Saya punya pengalaman menyantuni Guru Wiyata Bhakti, Bu,” kataku. “Ada yang honornya di bawah 250 ribu. Saya selalu menanyakan bagaimana mereka bisa hidup selama sebulan dengan uang sejumlah itu selama bertahun-tahun. Ternyata mereka punya side job. Ada yang memberi les privat, jadi mentor PPA, bantu-bantu bengkel teman, istrinya usaha katering kecil-kecilan dsb. Bisa Ibu menjelaskan kepada saya side job 3 orang itu atau pekerjaan suaminya?”

           Lalu Kepsek bercerita tentang mereka satu persatu sampai akhirnya dia berkata, “Rasanya yang perlu dibantu 1 orang saja, pak. Dia sudah di sini lama sekali, suaminya supir angkot dengan penghasilan tidak tentu. Tetapi dia Muslim. Apa bisa dibantu, pak?”

           Tak perlu diherani bila di sebuah sekolah Kristen ada guru yang beragama lain. Mereka juga memimpin doa di kelas tetapi hanya berani menyebut kata ‘Tuhan’ tak pernah ‘Tuhan Yesus’. Tetapi Cluster Teol hanya diperuntukkan bagi mereka pengemban Amanat Agung.
          “Tidak janji, Bu, tetapi mudah-mudahan bisa,” kataku sambil mengeluarkan 1 lembar formulir. Aku masih punya “cluster’ lain – Cluster of My Own – donaturnya cuma aku sendirian jadi tak perlu kuatir dikritik orang lain.

           Kalau GTT itu akan aku santuni dengan uang dari dompet sendiri lalu mengapa kisahnya aku tulis di sini? Apabila Anda berpendapat ‘purnomo itu sok pamer’, aku menerimanya tanpa sakit hati.
 
           Hobi jelekku memang senang pamer. Sewaktu Cluster Teol mulai dirancang saja aku sudah pamer dengan menulisnya di pesbuk. Setiap bertemu dengan penatua gerejaku yang aku anggap ‘key person’ aku juga menceritakan tentang Cluster Teol, menyebut jumlah donasi yang aku terima tanpa menyebut nama donaturnya dan mengakhiri kisahku dengan kalimat tabung biru, “Aku senang bisa melihat bukti nyata bahwa anggota gereja kita ini masih memiliki semangat misi. Tetapi sekaligus juga sedih karena mereka tidak menyerahkan uangnya kepada gereja kita yang punya departemen misi. Mungkin para donaturku selama ini tidak melihat gereja kita memperhatikan pendeta pedesaan, guru wiyata bakti yang mengajar agama Kristen di SD Negeri, apalagi membantu mahasiswa Teologi.”



          Hari Minggu 04 Oktober 2015 aku membaca buletin warta gereja dan terkejut. Ada dana sebanyak Rp.13.226.000,- yang dianggarkan untuk “Para Pendeta di Pedesaan”. Wooow, tak sia-sia aku dilabeli ‘orang sok pamer’.

          Jadi? Tahulah sendiri. Nanti setelah aku menerima kembali 1 formulir itu aku akan fotokopi dan memberikan kepada departemen misi gerejaku. What for? Biasalah, untuk pamer. He he he he he.

guestx's picture

Pamer yang menginspirasi

Ini pamer yang 'pada tempatnya'.

Jauh lebih baik dari pamer masa kini : pamer makan apa, pamer ada di mana, pamer bareng siapa, pamer lagi pakai apa, pamer lagi dengerin apa,... di media sosial. Yang dipamerin adalah diri sendiri. Membanggakan diri sendiri, menunjukkan diri eksis. Narsis.

Pamer ala Purnomo itu pamer apa yang bisa dilakukan untuk orang lain bila ada kesungguhan. Jadi, kami akan mendukung Purnomo terus pamer agar lebih banyak orang yang mendapat berkat.

__________________

------- XXX -------

Purnomo's picture

guestx: Aku ini inspirator

inspirator yang bawa kompor.
Tongue out

tonypaulo's picture

@Purnomo, sekedar saran, hati2 "money laundry"

menerima donasi tanpa anda kenali siapa yg mendonasi dan darimana asal uang yg ia donasi juga berdampak tidak baik bagi gereja atau pihak2 yg anda donasikan

beranikan diri bertanya kepada orang yg mendonasikan

berapa penghasilan anda sebulan? darimana penghasilan anda? apakah penghasilan tersebut tidak didapat dengan cara2 yg tidak alkitabiah? apakah anda sudah melakukan kewajiban membayar pajak kepada negara?

karna anda juga punya tanggung jawab memastikan uang itu bukan sekedar "money lanudry" orang2 yg berusahan membersihkan dirinya dengan donasi

 

:) 

Purnomo's picture

TP - thx warning-nya

Kayaknya donasi yang saya terima tidak terkait dengan "money laundry" karena yang disebut "money laundry" adalah kegiatan yang mengubah asal-usul uang, dari haram menjadi halal tanpa berkurang nominalnya.

See -
https://mediatorinvestor.wordpress.com/artikel/mengenal-money-laundering-dan-tahap-tahap-proses-pencucian-uang/

Dengan definisi ini maka adalah sebuah kegiatan money laundry apabila, ini misal, seorang user di sini mentransfer uang kepada saya sebanyak 100 juta rupiah dari rekening pribadinya. Sejam kemudian dia berkabar kepada saya bahwa dia telah salah kirim dan minta saya mentransfer kembali uang itu ke rekening perusahaannya. Saya mentransfer uang itu kembali dan dia mencatat uang itu berasal dari purnomo sebagai sumbangan kepada perusahaannya.

tonypaulo's picture

@Pur, AKUNTABILITAS yg menyangkut etika

pengertian money laundry secara luas dalam konteks ETIKA DAN PRINSIP KEBENARAN, perlu juga anda perhatikan

jika anda tidak pernah perduli mengenai AKUNTABILITAS pemberi donasi, mohon maaf anda adalah antek dari mammon sebenarnya namun berkedok misionaris

apalagi anda salurkan tanpa perduli apakah si PEMBERI, kemudian si PENERIMA mendapatkan dan mengunakan uang pemberian tersebut tanpa memperdulikan prinsip2 alkitab atau praktek gaya kehidupan sorgawi

saya justru kuatir, pemahaman anda belum cukup mencapai dimensi yang saya sampaikan, karna nampaknya bagi anda uang adalah jawaban dan faktor utama dalam kegerakan baik itu penginjilan atau sebuah misi

jangan sampai nanti anda berargumentasi, bahwa uang yg anda donasikan tersebut mampu membuat penginjilan berkembang dan menambah kuantitas orang ke gereja.....

 

sejatinya, tidak sehelai rambut dikepala anda yg jatuh tanpa sepengetahuan Bapa di surga, jadi bergegaslah masuk kedalam dimensi kegerakan yg cuma UUD (ujung2nya2 duit)

jesusfreaks's picture

@tonypaulo : hati hati perpuluhan dalam bentuk money laundry

Trust me perpuluhan ditempatmupun banyak yang berasal dari money laundry dan atau penggelapan pajak. Nah lohhh

Kaburrr lagiii ahhh

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

tonypaulo's picture

@JF penerawangannya lucu amat

@JF kalau anda benci persepuluhan dan tidak mau praktek persepuluhan karna pelit, anda tidak bisa membabi buta seruduk sana sini

gereja saya gereja lokal yg jemaatnya tidak lebih dari 100 orang, kemudian tipikal gereja saya adalah pembapaan sangat berbeda dengan gereja yg anda ikuti dengan model orang upahan, jadi gembala saya sangat mengetahui penghasilan masing2, bahkan ada yg hanya menghasilkan dibawah satu juta namun tetap komitmen untuk memberikan persepuluhan

jadi kalau mau sekedar numpang provokasi biar ramai @JF, upaya anda tidak produktif, tidak edukatif dan tidak konstruktif

 

:)

tonypaulo's picture

Rp.13.226.000,- dampak langsungnya apakah?

ijinkan saya bertanya kepada pemilik blog ini

Rp.13.226.000,- dampak langsungnya apakah?

wilefhas62's picture

@bagi TP ?

Dampak Langsung RP. 13.226.000,?

bagi TP ? tdk ada dampaknya baik secara alngsung, maupun tidak langsung, karena ini mungkin hanyalah perpuluhan dari 1 org di gereja anda.

 

dampaknya bagi wilefhas? belajar dari Pak Purnomo ttg kepedulian dan kasih

dampak bagi penerima? merasakan kasih, dan juga pasti mereka sangat terbantu (ingat gaji mereka yg dibantu adalah kisaran Rp. 400.000,-