Hampir setiap penggemar kue tahu rasa Bika Ambon. Ini kue khas asal kota Medan seperti halnya lumpia untuk kota Semarang. Tetapi mengapa menyandang kata “Ambon” padahal lahirnya di kota Medan?
Ada yang bercerita kue ini pertama kali dibuat oleh orang Ambon yang merantau di Medan. Saya yang pernah 5 tahun tinggal di Medan lebih memercayai cerita orang-orang di sana bahwa namanya begitu karena semula kue ini dijual dan popular di simpang Jalan Ambon, Medan.
Kemudian para penjual kue ini tidak lagi terkumpul di simpang jalan Ambon tetapi di Jalan Majapahit. Walau demikian namanya tetap Bika Ambon tidak berubah menjadi Bika Maja. Jadi, kue Bika Ambon tidak ada sangkut-pautnya dengan pulau atau orang Ambon.
Tentu tidak demikian bila kita menyebut diri “aku kristen”. Apa yang kita lakukan akan selalu di’sangkut’kan dengan asal kata ‘kristen’ yaitu Kristus. Jelek yang kita lakukan, nama Kristus ikut dijelekkan. Karenanya, mari menjaga setiap langkah kita, kecuali kita mau seperti kue Bika Ambon.
** Semarang 13-05-2016
Shalom. pak Pur
Shalom, pak Pur
Selamat datang kembali, senang membaca artikel bpk lagi.
Sabdaspace terasa sepi lho bbrp waktu ini tanpa posting artikel-artikel bpk.
Semoga terus berkarya, dan tetap semangat bro...
Jbu,
Victor
Saya absen di sini karena sekolah lagi
di jurusan Boga, Pak victorc. Saya coba praktekkan di sini.Selamat menikmati.Kalau rasanya kurang cocok, silakan dikomplen saja ya Pak.
Ok, selamat masak memasak...
semoga kursusnya menyenangkan, pak Pur.
Btw, lekker itu bhs indonesianya enak kan (tasty)?
Jadi kue lekker menjadi kue enak, tapi kan semua kue juga enak? Jadi apa nama yang lebih tepat? ...
Selamat merenung he he he
Jbu
VC