Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Perpuluhan sebagai Kewajiban Kasih
Ketika pertama kali dibaptis, ada sebuah tanda tanya dalam hati, kewajiban apakah yang harus aku penuhi? Apakah yang harus aku hindari?
Salah satu yang memusingkan adalah soal perpuluhan. Karena selalu muncul 2 ekstrim :
1. Ada pendapat menyatakan bahwa perpuluhan sudah tidak berlaku lagi sehingga tidak perlu dibikin kotak perpuluhan. Dalilnya di Efesus 2 : 15.
2. Namun di sisi lain ada juga yang menyatakan kalo tidak memberi "terkutuklah dia". Dalilnya di Maleaki 3 : 10.
Menurutku, kedua ekstrim itu sulit diterima.
1. Keberatan terhadap penghapusan perpuluhan.
Surat Efesus sedang berbicara soal keselamatan karena iman, bukan karena sunat. Surat itu ditulis karena adanya ajaran yang masuk dalam jemaat Efesus untuk melakukan sunat agar diselamatkan. Dengan demikian surat efesus bukan ditujukan untuk menghapus semua ketentuan dalam torat. Tetapi membatalkan kutuknya. Karena kalo hukum torat dihapus, bagaimana dengan hukum torat tentang jangan membunuh, berjinah, hormati orang tua, jangan mengingini dll?
2. Keberatan dengan Kewajiban Perpuluhan.
Kalo dengan perpuluhan orang baru bisa selamat, bagaimana dengan pengorbanan Kristus?
Dari 2 keberatan itu, aku mempunyai beberapa kesimpulan.
1. PL ( Hukum Torat ) tidak sepenuhnya dihapus, tetapi ada beberapa hukum yang sudah ditiadakan sama sekali ( mis. potong korban ), beberapa hal dirubah ( misalnya sunat menjadi baptis ) dan beberapa hal tidak disinggung lagi secara tegas dalam PB ( misalnya perpuluhan ).
2. Dengan demikian perpuluhan bukan dihapuskan, tetapi dirubah cara pandangnya. Kalo semula perpuluihan adalah wajib untuk memenuhi ketentuan Tuhan, maka sekarang perpuluhan ada sebagai sebuah "Kewajiban Kasih", dimana perpuluhan bukan lagi sebagai sogokan kepada Tuhan, tetapi sebagai buah dari Kasih kita kepada Tuhan.
3. Keberadaan kotak perpuluhan tidak lagi menjadi sebuah kewajiban torat, namun sebagai sebuah sarana mewujudkan kasih kita kepada Tuhan. Dengan demikian, tidak harus dihilangkan ( tapi kalo mau dihilangkan juga gak papa ), namun jemaat diberi penjelasan yang benar.
Dugaanku, pro kontra ini meledak lebih disebabkan oleh karena penggunaan uang perpuluhan yang seringkali dimonopoli oleh 1 keluarga pendeta, sementara semula digunakan untuk menghidupi secara layak (bukan berlebih) sebuah suku (Lewi). Karena kemudian beberapa gereja yang penggunaannya baik, jemaatnya malah memberi dengan lebih banyak lagi.
Jadi, menurut aku, kalau kita mampu dan mau menyisihkan sebagian penghasilan kita ( perpuluhan ) untuk pekerjaan Tuhan, tentunya ini merupakan sebuah privilege dimana kita boleh berbagian dalam pekerjaan Tuhan.
Namun jika belum mampu memberi karena memang penghasilan belum cukup atau cukup tapi belum rela, maka lebih baik jangan memberi. Karena keselamatan orang pilihan ditentukan oleh Allah melalui Penebusan Kristus.
Soli Deo Gloria.
- henso's blog
- Login to post comments
- 18285 reads
@henso
Selamat dulu kepada henso atas blog pertamanya.
henso wrote :
"maka sekarang perpuluhan ada sebagai sebuah "Kewajiban Kasih", dimana perpuluhan bukan lagi sebagai sogokan kepada Tuhan, tetapi sebagai buah dari Kasih kita kepada Tuhan."
Kalau masih disebut kewajiban ya berarti masih menjadi suatu keharusan bagi orang percaya. Menurut saya ini bertentangan dengan penjelasan selanjutnya yang menyatakan bahwa perpuluhan tidak lagi menjadi sebuah keharusan. Bagaimana ini bisa dijelaskan suhu Henso.
Btw saya belum melakukan perpuluhan kepada gereja. Kami memang menyisihkan sebagian(kurang dari 10%) penghasilan kami untuk persembahan, tetapi tidak seluruhnya kami berikan pada gereja tempat saya beribadah. Sebagian lain kami berikan untuk gereja di kampung yang menurut kami minus, sebagian lagi untuk membantu orang yang menurut kami membutuhkan. Menurut suhu Henso apakah kebijakan saya mengenai persembahan tersebut sudah benar?
Salam.
@ Triji
Memang rumit.
Disatu sisi aku gak setuju sebagai sebuah kewajiban, disisi lain aku gak brani bilang sudah dihapus karena Alkitab tidak secara tegas menyatakannya. Atau mungkin aku yang baca Alkitabnya kurang teliti?
Aku menyimpulkan demikian karena hukum "Hormati orang tuamu" tetap berlaku. Tetapi bukan sebagai upaya menyenangkan Tuhan, tetapi merupakan sebuah "konsekuensi logis" dari kasih kita kepada Tuhan. Penghormatan kepada orang tua seharusnya karena Kasih kita kepada Allah dan sesama, seperti Yesus telah mengasihi kita ( Yoh 13 : 34 ).
Soal persembahan, memang aku lebih setuju berdasarkan kasih. Perkara pengaturan anda yang demikian, bagi aku itu adalah sebuah "necessary evil ( salah tapi apa boleh buat )". Seharusnya yang mengatur adalah gereja, namun karena gereja sendiri menurut aku kurang transparan, maka mungkin apa yang sdr. Triji lakukan merupakan cara Tuhan untuk menjangkau hamba Tuhan yang kekurangan.
Sekali lagi, aku gak berani secara tegas bicara benar atau salah karena beberapa gereja besar yang teologinya dalam masih setuju dengan perpuluhan. Menurut aku, mereka punya pertimbangan yang cukup kuat untuk mengambil keputusan.
Sementara gereja yang tidak melakukan perpuluhan juga punya dalil yang kuat.
Makanya aku lagi mencari terus. Mudah mudahan daganganku menarik minat para suhu untuk komentar.
Perpuluhan dari jemaat tidak sesuai Firman
Perpuluhan dari jemaat untuk pelayan Firman tidak sesuai Firman. Perpuluhan itu buat suku Lewi bukan buat Gereja. Institusi gereja yang sesuai dengan Perjanjian Baru tidak mengenal perpuluhan.
Kisah 20:34
(34) Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
Kalau sejarah Gereja dipelajari dengan seksama maka pada awal sejarah Gereja yang namanya pelayan Firman adalah orang-orang mandiri. Gereja memberikan persembahan kepada mereka tapi bukan suatu persembahan rutin. Persembahan yang diberikan Gereja ke pelayan juga dipertanggung jawabkan secara transparan.
Filipi 4:15
(15) Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu.
Praktek institusi Gereja pada saat ini banyak yang tidak sesuai Firman. Jemaat memang harus memberi ke pelayan Firman tapi sifatnya sukarela dan tidak ada ketentuan jumlah.
Galatia 6:6
(6) Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
persepuluhan ?
Permisi urun rembuk, kalo pendapat saya peribadi persembahan persepuluhan masih layak untuk saya laksanakan, yang saya pakai dasar adalah ; Ulangan 26 : 12. seperti ini Firman yang tercatat dalam Alkitab , " Apabila tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang lewi, orang asing, anak yatim, kepada janda, supaya mereka dapat makan didalam tempatmu dan menjadi kenyang." Dari ayat diatas saya pakai untuk belajat untuk bersosial. Klo persembahan persepuluhan dihilangkan rasa-rasanya saya jadi tidak memperhatikan orang-orang yang tersebut dalam ayat diatas.
Buat jemaat yang berlaku adalah Perjanjian Baru
Buat jemaat yang berlaku adalah Perjanjian Baru. Dan perhatian kepada orang-orang miskin ditekankan dalam Perjanjian Baru.
Galatia 2:10
(10) hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.
2 Korintus 9:8-9
(8) Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
(9) Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."
Memberi kepada orang miskin bukanlah persepuluhan tapi sudah jadi kewajiban orang percaya. Tapi jumlahnya tidak harus sepersepuluh mau 9/10 juga boleh. Mau 999/1000 juga boleh.
@ Erwin : masih kewajibankah?
Jadi, menurut anda, apakah perpuluhan masih merupakan kewajiban yang jika dihilangkan akan mendatangkan kutuk?
Bagaimana jika dalam kotbah, saya menyatakan bahwa :
"Terkutuklah orang yang tidak membayar perpuluhan karena itu adalah milik Yuhan".
Apakah anda setuju? Kalau tidak mengapa?
Apakah anda setuju dengan saya yang menyatakan bahwa perpuluhan adalah "KEwajiban Kasih" atau "Konsekuensi logis dari kasih kita kepada Tuhan sesama".
keblinger...
O..ya. Memang benar yang saudara sampaikan, memberi kepada orang miskin bukanlah persepuluhan tapi sudah jadi kewajiban orang percaya. Tapi jumlahnya tidak harus sepersepuluh mau 9/10 juga boleh. Mau 999/1000 juga boleh. Kalo kehidupan orang percaya seperti bung Samuel sih ok-ok saja, tetapi coba lihat praktek kehidupan sehari-harinya. Apakah saudara pernah mengadakan penelitian tentang orang percaya yang bung Samuel mau?
Saya tidak pernah meneliti
Saya tidak pernah meneliti. Bagaimana dengan anda? Tapi terlepas dari hasil penelitian tuntutan Firman Tuhan tetap berlaku. Orang percaya harus memberi ke orang miskin. Soal jumlah dan persentasenya berapa ya tergantung kemampuan kantung jemaat tersebut. Jemat yang miskin mungkin cuma bisa kasih 1% dari penghasilannya buat yang lebih miskin. Jemaat yang kaya mungkin bisa kasih 90% buat yang lebih miskin. Kalau jemaat yang miskin musti kasih 10% mungkin bisa nggak makan kan? Sedangkan kalau jemaat kaya cuma boleh kasih 10% kan duitnya numpuk sia-sia di dunia kan mendingan di konversi jadi harta di surga. Ha ha ha.
Kenapa Tidak Memulai Dari ...
Kenapa tidak ada yang memulainya dengan mendata SEMUA bentuk persembahan yang tercatat di dalam kitab Perjanjian Lama? Nama Persembahan, Bentuk Persembahan, Diberikan kepada, digunakan untuk, Diberikan setiap.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ko hai bener juga
Ko hai bener juga itu idenya. Saya pernah meneliti dan hasilnya seperti ini : orang percaya tanpa ada aturannya mereka sangat pelit, ada aturannya pun tidak iklas. Tp itu digerejaku lho, tau klo digereja lain?
Mungkin mereka bukan orang percaya?
Mungkin mereka bukan orang percaya? Kalau dibaca dalam perumpamaan lalang dan gandum dan perumpamaan kambing dan domba maka dalam 1 jemaat biasanya 50% orang percaya dan 50% mengaku orang percaya. Yang cuma mengaku saja jelas tidak akan memberi kan cuma mengaku bukan benar-benar percaya. Dari 50% yang orang percaya itu maka 50% lagi adalah masih menuruti daging. Yang menuruti daging jelas tidak mau memberi. Lalu dari 50% yang hidup dalam Roh maka 50% masih anak-anak dan belum mampu memberi. Akhirnya cuma 12.5% yang memberi. Tapi sekalipun seperti ini kejadiannya apa solusinya adalah peraturan? Kalau banyak orang berdosa apakah solusinya hukum Taurat? Bukankah solusi yang tepat adalah Injil (Kabar Baik)? Mereka yang cuma mengaku percaya dibimbing jadi benar-benar percaya. Mereka yang masih menuruti daging dibimbing supaya bisa hidup dalam Roh. Mereka yang masih kanak-kanak dibimbing sehingga jadi dewasa. Bagaimana? Atau anda mau main ambil jalan pintas dan memaksa orang memberi dengan peraturan. Nanti kan akhirnya orang-orang memberi tapi dengan terpaksa. Malah Tuhan lebih marah kan?
@ SF : bagaimana...
Secara prinsip aku setuju dengan dihapuskannya kewajiban perpuluhan. Namun disisi lain, ada ayat dalam Matius 23 : 23 menyatakan bahwa :
"Celakalah kamu hai ahli ahli Taurat dan orang Farisi, hai kamu orang orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu : keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu ( *perpuluhan ) harus kamu lakukan dan yang lain ( *keadilan, belas kasihan dan kesetiaan ) jangan diabaikan".
*) dalam kurung adalah tafsiranku terhadap istilah "yang satu" dan "yang lain".
Dengan demikian, menurut aku Yesus tidak menghapuskan, tetapi menggenapkan yang ada. Perpuluhan yang semula dilakukan karena kewajiban agamawi, oleh Yesus disempurnakan ajarannya dengan motivasi Kasih.
Maka aku gak berani menyatakan itu dihapus.
Untuk persembahan lain, nampaknya kurang mendapatkan penekanan seperti perpuluhan. Bahkan dalam Maleakhi 3 : 6 - 12 ditekankan sekali lagi. Dengan demikian, perpuluhan yang masih dipertahankan keberadaannya sampai sekarang.
@ SF : Posisi PL.
Kalimat anda sangat menarik :
"Buat jemaat yang berlaku adalah Perjanjian Baru. Dan perhatian kepada orang-orang miskin ditekankan dalam Perjanjian Baru".
Apakah anda memaksudkan bahwa PL sudah tidak berlaku? Kalau masih berlaku, dalam hal apa?
Lalu, bagaimana kita membaca PL? Apakah sudah tidak perlu dibaca lagi?
Bukankah PB juga bahkan mengutip PL dalam banyak tempat?
Mungkin bisa tolong dijelaskan posisi PL dalam kehidupan jemaat sekarang.
Shallom aja.
Taurat sebagai peraturan dan prinsip moral
Saya jawab borongan saja. Dalam memandang PL kita harus melihatnya sebagai terdiri dari 2 hal. Peraturan dalam beribadah dan prinsip-prinsip moral yang diajarkan oleh Tuhan. Semua aturan ibadah tersebut tidak berlaku bagi jemaat PB. Sedangkan semua prinsip moral dari PL masih berlaku. Perpuluhan bukanlah prinsip moral melainkan aturan beribadah. Sunat bukan prinsip moral melainkan aturan ibadah. Tidak menyembah ilah lain, tidak membuat dan menyembah patung, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berzinah, jangan berdusta dan menghormati orang tua semuanya adalah prinsip moral dan masih berlaku dalam PB. Perkecualian dari hal ini adalah:
Kisah 15:5
(5) Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
Kisah 15:24-29
(24) Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
(25) Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
(26) yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
(27) Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.
(28) Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
(29) kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
Aturan ibadah berdasarkan PL yang masih berlaku di PB cuma yang tertulis diatas saja. Diluar hal tersebut diatas jemaat PB harus hidup menuruti bimbingan Roh Kudus dalam kasih bukan menuruti aturan ibadah PL.
Kita belajar PL bukan untuk mengikuti aturan ibadah orang Yahudi tapi untuk belajar prinsip-prinsip rohani yang dipakai oleh Tuhan dalam berurusan dengan umatnya.
utk SF
struktur keberagamaan kita masih sedikit banyak mengadopsi struktur keberagamaan yahudi. dimana ada satu kelompok yang berperan "melayani" kebutuhan rohani ummat (pendeta/pelayan full time).
pertanyaan dari saya adalah, klo perpuluhan tidak diberikan oleh umat kepada "kelompok ini" terus mereka dapat penghasilan darimana?
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
but the one who endure to the end, he shall be saved.....
Dari persembahan kasih
Struktur agama Yahudi itu bukan struktur gereja PB. Struktur yang kita alami sekarang adalah warisan dari kejatuhan gereja di masa kegelapan dimana gereja bersifat institusi. Sebenarnya gereja yang diinginkan Tuhan adalah komunitas yang organik dan bukan institusi. Tuhan sekarang ini sedang bekerja memulihkan gereja kembali menjadi komunitas orang percaya yang saling mengasihi.
Pelayan Firman hidup dari persembahan kasih dan hasil dari kerja mandiri mereka. Pada saat gereja masih dianiaya dan belum menjadi institusi negara semua pelayan Firman hidup dari pemberian kasih jemaat dan kerja mandiri. Kalau dalam istilah modern maka semua pelayan Firman adalah freelancer. Mereka bekerja kumpul uang lalu memberitakan Firman. Yang diajar Firman memberi persembahan kepada mereka. Pelayan Firman memberitakan Firman sampai kantung mereka kosong. Pada saat kantung mereka kosong mereka kerja lagi begitu seterusnya. Kalau jumlah jemaat mereka banyak dan kaya-kaya maka mereka nggak perlu kerja mandiri. Tapi kalau jemaat sedikit dan miskin maka mereka bekerja mandiri untuk menutup kebutuhan hidup mereka. Berat? Iya. Inilah yang namanya memikul salib dalam arti yang sejati. Sebab itu tidak semua orang sanggup dan tidak semua jemaat dipanggil Tuhan jadi pelayan Firman. Cuma mereka yang cukup tangguh saja yang dipanggil Tuhan. Pelayan Firman di gereja PB di awal kekristenan adalah sungguh-sungguh pahlawan iman. Sekarang juga masih ada pahlawan iman macam begini tapi tidak sebanyak di jaman gereja mula-mula.
Galatia 6:6
Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
1 Thesalonika 2:9
Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu.
@SF: setuju...
Bro SF menulis:
"..Tapi kalau jemaat sedikit dan miskin maka mereka bekerja mandiri untuk menutup kebutuhan hidup mereka.."
Setuju bro SF, jadi lebih baik memang membuka usaha dagang seperti saya, bisa mandiri dalam hal keuangan, tidak tergantung viatikum, walau sering dicibir orang.....
Shalom!
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
Perpuluhan BUKAN Persembahan
Perpuluhan BUKAN persembahan.
Mulailah mencari kebenarannya dari kenyataan tersebut di atas. Mustahil menemukan kebenaran tentang perpuluhan bila anda tidak mendata dengan benar BENTUK-BENTUK persembahan pada jaman Perjanjian Lama.
Nah, henso, anda yang memulai blog ini, maukah anda melakukan study lebih lanjut? Pelase!
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Perpuluhan+Persembahan
Perpuluhan adalah sepersepuluh dari penghasilan, sedangkan persembahan adalah setelah perpuluhan. Bukankah begitu? Kalau salah tolong diingatkan, maklum saya hanya lah seorang yang ...
BUNGUL,
-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-
BUNGUL,
-:ujilah dan peganglah apa yang baik dan benar:-
Bungul, Anda Benar 100%
Saudara Bungul, anda benar 100%. Persembahan diberikan setelah Perpuluhan. Perpuluhan bukan persembahan. Perpuluhan adalah MENGEMBALIKAN milik Tuhan kepada Tuhan.
Siapa yang berani mengajarkan bahwa di dalam Perjanjian Baru Tuhan melepaskan hak milik-Nya?
Pada jaman Perjanjian Lama perpuluhan dikelola oleh IMAM. Di dalam perjanjian baru, kita adalah IMAM bagi diri kita sendiri. Lelaki adalah IMAM bagi keluarganya. Itu sebabnya kita BERHAK mengelola Perpuluhan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
GW MANUT SAMA SF AZA AHHH
SF YOU'RE ONE OF MY FAVOURITE BLOGGER...
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
tanpa bermaksud.....
salam kenal henso
tanpa bermaksud meraih point (maklum ko haihai ga akan bisa saya kejar.... tapi udah mau kesusul ya....)
karena panjang jawabannya, saya mencoba menjelaskannya dalam sebuah blog.
semoga tulisan saya ini bisa membuka wawasan baru mengenai perpuluhan dan diskusi-diskusi untuk menambah wawasan.
PL atau PB ?
Ko ko , dalam Matius 5 : 20 Thn Yesus bersabda ; Maka Aku berkata kepadamu : "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan Sorga. Dan ini lah yang dilakukan orang-orang Farisi yang tercatat dalam Lukas 18 : 11-12 ; Orang Fatisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini ; aku berpuasa dau kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segal penghasilanku. Nah dari kedua instruksi itu maka saya berkeyakinan bahwa persembahan persepuluhan tetap patut dilaksanakan. Dalam lukas 18 : 11-12 jangan dilihat kesombongannya orang Farisi itu, tetepi apa yang mereka lakukan dalam menaati aturan agamanya. Saudara Henso masalah kutuk mengutuk Thn Yesus dalam Matius 5 : 20 tidak menyebutnya. Tapi akibat tidak melakukan perintah tercatat. Coba renungkan, apakah perkataan Thn Yesus dalam Matius 5 : 20 ditujukan untuk umat PL atau PB ?
@ all
TQ atas semua masukannya.
Memang selalu ada 2 kubu dalam hal perpuluhan. Yang setuju dan yang tidak setuju.
Aku sendiri masih memberi dan merasa wajib memberikan perpuluhan dan persembahan lain, kalo ada kelebihan. Tapi jika lagi kurang ya terpaksa ga ngasih.
Yang mengejutkan adalah pendapat sdr Hai hai dan SF. Aku kira pendapat sdr Hai2 akan sama dengan SF. Tapi nampaknya sdr Hai hai setuju bahwa perpuluhan tetap wajib ya. Mengingat gereja Hai Hai yang katanya ( kata orang lain ) sudah meniadakan kewajiban perpuluhan, dan jika Hai hai masih mewajibkan perpuluhan, maka aku jadi heran nih.
Untuk SF :
Semua aturan ibadah tersebut tidak berlaku bagi jemaat PB. Sedangkan semua prinsip moral dari PL masih berlaku. Perpuluhan bukanlah prinsip moral melainkan aturan beribadah. Sunat bukan prinsip moral melainkan aturan ibadah. Tidak menyembah ilah lain, tidak membuat dan menyembah patung, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berzinah, jangan berdusta dan menghormati orang tua semuanya adalah prinsip moral dan masih berlaku dalam PB.
Aturan ibadah apakah semuanya tidak berlaku? Bagaimana dengan Baptis yang merupakan kelanjutan/perubahan dari sunat? bagaimana dengan perjamuan kudus yang merupakan pembaruan dari makan paskah?
Dasar apakah yang kita pakai ( ayat ayat Alkitab ) untuk menghapus semua aturan ibadah PL? apakah semua aturan ibadah dalam PL sudah tidak berlaku?
Apakah perpuluhan itu aturan ibadah atau prinsip moral?
Sebab menurut aku, perpuluhan juga merupakan prinsip moral dimana imam yang melayani Firman tidak perlu bekerja, namun mendapatkan upahnya dari jemaat melalui perpuluhan?
Bagaimana membedakan aturan ibadah dan prinsip moral?
Bagaimana dengan Matius 23 : 23? Apakah hanya ditujukan kepada orang Israel saja?
Pelayan Firman hidup dari persembahan kasih dan hasil dari kerja mandiri mereka. Pada saat gereja masih dianiaya dan belum menjadi institusi negara semua pelayan Firman hidup dari pemberian kasih jemaat dan kerja mandiri. Kalau dalam istilah modern maka semua pelayan Firman adalah freelancer. Mereka bekerja kumpul uang lalu memberitakan Firman. Yang diajar Firman memberi persembahan kepada mereka. Pelayan Firman memberitakan Firman sampai kantung mereka kosong. Pada saat kantung mereka kosong mereka kerja lagi begitu seterusnya. Kalau jumlah jemaat mereka banyak dan kaya-kaya maka mereka nggak perlu kerja mandiri. Tapi kalau jemaat sedikit dan miskin maka mereka bekerja mandiri untuk menutup kebutuhan hidup mereka. Berat? Iya. Inilah yang namanya memikul salib dalam arti yang sejati. Sebab itu tidak semua orang sanggup dan tidak semua jemaat dipanggil Tuhan jadi pelayan Firman.
Saya kurang setuju dengan argumen anda karena :
- Sekarang gereja tidak sedang dianiaya seperti jaman mula mula sampai sampai pendeta harus kerja sendiri. SEhingga keharusan pendeta untuk hanya menerima persembahan kasih dan bekerja untuk menutupi kekurangannya menjadi kurang relevan dengan situasi yang anda ajukan.
- Kis 6 : 4, Para Rasul sepakat untuk memusatkan perhatian dalam pemberitaan Firman, sehingga mestinya mereka tidak bekerja.
- Kalo kantung kosong dan pendeta harus kerja lagi, bagaimana dengan tugas memberitakan Firman?
1 Thesalonika 2:9
Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu.
Menurut aku, ayat tsb bukan merupakan dasar yang mengharuskan hamba Tuhan untuk cari duit sendiri. Itu adalah kerelaan Paulus untuk melepaskan haknya dalam mendapatkan penghidupan melalui kotbah. Paulus sendiri mengakui hak hak seorang pemberita Injil dalam 1 Kor 9 : 11 - 18. Paulus melepaskan haknya untuk mendapatkan uang dari jemaat ( dari perpuluhan? ) dengan tujuan agar pemberitaan Injil tidak mendapat rintangan (ayat 12 c).
Sebenarnya gereja yang diinginkan Tuhan adalah komunitas yang organik dan bukan institusi. Tuhan sekarang ini sedang bekerja memulihkan gereja kembali menjadi komunitas orang percaya yang saling mengasihi.
Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan tidak menginginkan institusi gereja dan hanya mau komunitas organik? Bukankah Allah yang mendirikan institusi keimaman dalam PL?
Apakah Tuhan dari dulu tidak sedang memulihkan gereja? Apakah yang anda maksud pemulihan seperti gereja mula mula? Atau dipulihkan menjadi seperti apa?
Maaf saya banyak bertanya agar lebih jelas maksud sdr SF, sebelum aku menyatakan argumenku. dari pada salah tafsir kan gak seru.
@henso
Aturan ibadah apakah semuanya tidak berlaku? Bagaimana dengan Baptis yang merupakan kelanjutan/perubahan dari sunat? bagaimana dengan perjamuan kudus yang merupakan pembaruan dari makan paskah?
Baptis bukan kelanjutan sunat. Dilanjutkan artinya tidak ada perubahan. Masak baptis kelanjutan sunat? Kalau baptis kelanjutan sunat berarti Tuhan Yesus nggak perlu di sunat dong? Faktanya Tuhan Yesus di sunat dan juga dibaptis. Itu bukti baptis bukan pengganti sunat. Perjamuan Kudus kelanjutan Paskah? Kok kita tidak mengecat pintu dengan darah? Ada bukti Firman bahwa aturan ibadah PB berubah:
Efesus 2:15
(15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Kolose 2:13-14
(13) Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
(14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Galatia 3:24-28
(24) Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
(25) Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
(26) Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
(27) Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
(28) Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Dasar apakah yang kita pakai ( ayat ayat Alkitab ) untuk menghapus semua aturan ibadah PL? apakah semua aturan ibadah dalam PL sudah tidak berlaku?
Silahkan baca ayat diatas.
Apakah perpuluhan itu aturan ibadah atau prinsip moral?
Perpuluhan itu aturan ibadah. Itu adalah fondasi pelayanan imamat suku Lewi.
Sebab menurut aku, perpuluhan juga merupakan prinsip moral dimana imam yang melayani Firman tidak perlu bekerja, namun mendapatkan upahnya dari jemaat melalui perpuluhan?
Luk 10:7
(7) Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
1Ti 5:18
(18) Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya."
Ayat diatas cuma menyatakan seorang pelayan Firman berhak atas pemberian dari orang yang dilayani tapi tidak menyatakan dia tidak perlu bekerja lagi. Silahkan kamu kasih Firman dalam PB yang menyatakan pelayan Firman tidak perlu bekerja. Saya yakin penuh tidak ada Firman tersebut. Pemikiran kamu ini cuma asumsi dan tidak berlandaskan Firman. Silahkan membuktikan saya salah.Tidak ada larangan bagi pelayan Firman dalam PB untuk bekerja. Kalau ada larangan maka saat ini banyak pelayan Firman yang sedang hidup dalam dosa karena mereka bekerja tapi juga melayani Firman.
Bagaimana membedakan aturan ibadah dan prinsip moral?
Aturan ibadah adalah sesuatu dinyatakan Tuhan untuk mendukung pelayanan imamat Lewi. Prinsip moral saya rasa cukup jelas. Prinsip moral itu intinya adalah Golden Rule.
Matius 7:12
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Bagaimana dengan Matius 23 : 23? Apakah hanya ditujukan kepada orang Israel saja?
Tepat sekali. Tuhan Yesus tidak berkata-kata kepada muridNya atau orang percaya.
@ hai hai : gw akan cari...
Emang gw akan cari itu riwayat persembahan dan semua jenisnya. Kalo gak salah hampir 50 % yang harus diberikan untuk pekerjaan Tuhan.
Mudah mudahan gak terlalu lama aku bisa memaparkan hasil penyelidikanku.
Di Tunggu Dengan Sabar henso
Di tunggu dengan sabar henso. Bakalan menarik diskusinya.
Saya dari GKI, di gereja kami perpuluhan diajarkan namun perpuluhan tidak harus diberikan seluruhnya kepada Gereja. Jemaat bebas mengelolanya atau menyalurkannya sesuai dengan hikmatnya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai : M23 telah melakukannya
M23 telah mengirimkan studi perpuluhan lewat e mail dan emang panjang banget. Coba kalo semua persembahan dicatat, mungkin jadi 1 buku sendiri.
Aku lg dorong doi agar tulisannya diunggah lewat blog.
Jadi kita tunggu M23 yang melakukannya. Kalo dia setuju, aku akan bantu ringkaskan.
Ada jemaat GKI disebuah daerah yang menyatakan bahwqa GKI sudah meniadakan perpuluhan. Dia usul agar GDPI menghapuskannya. Padahal waktu aku di GKI dulu kayaknya memang gak dihapus, cuma gak pernah dikejar kejar kaya orang utang.
Makanya aku coba lemparkan kasus ini ke SS.
Persembahan Bulanan
Di GKI, perpuluhan difasilitasi melalui persembahan bulanan, tapi memang tidak pernah dinyatakan berulang-ulang seperti iklan.
Ada satu buku menarik "All Aobut Money:Menyuap Tuhan", yang mengupas perilaku orang Kristen yang "memancing" berkat dengan memberi peresembahan.
Dulu saya juga pernah mendapat ebook dari teman yg jadi aktivis gereja karismatik. Isinya, menyatakan bahwa perpuluhan itu bukan kewajiban. Dia langsung berkomentar, "Wah, buku seperti ini tidak mungkin bisa beredar di lingkungan gerejaku mas!"
Wawan
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
Sayangnya Internet susah disensor.
Dulu saya juga pernah mendapat ebook dari teman yg jadi aktivis gereja karismatik. Isinya, menyatakan bahwa perpuluhan itu bukan kewajiban. Dia langsung berkomentar, "Wah, buku seperti ini tidak mungkin bisa beredar di lingkungan gerejaku mas!"
He he he. Sayangnya Internet susah disensor.
Ini sekedar pendapat pribadi. Kalau pelayan Firman tidak lagi disokong oleh persembahan rutin maka:
Tapi bisa juga terjadi sebaliknya:
Mana yang akan terjadi? Entahlah.
Benar henso, saya juga sudah membujuk M23
Benar henso, saya juga sudah membujuk M23 agar mengunggah tulisannya menjadi blok, bakalan membari kita banyak bahan untuk direnungkan dan didiskusikan.
Apa yang dikatakan oleh mas Wawan itu benar, di GKI ada amplop yang disebut Persembahan Bulanan. Namun amplop itu tidak pernah dipermasalahkan walaupun selalu kosong dari bulan ke bulan.
Namun GKI tetap mengajarkan bahwa Perpuluhan bukan persembahan namun MILIK Tuhan yang tidak diberikan kepada seseorang. Perpuluhan itu harus dikembalikan kepada Tuhan dan selama ini digunakan untuk menyokong operasional gereja dan menyokong hamba-hamba Tuhan.
Secara pribadi saya percaya bahwa perpuluhan adalah milik Tuhan dan semua anak Tuhan boleh menggunakannya. Itu sebabnya setiap kali memberikan sebagian perpuluhan saya untuk menyokong anak Tuhan yang lain, saya selalu menyatakan bahwa itu adalah perpuluhan, uang milik Tuhan dan menolak ucapan terima kasihnya karena itu bukan milik saya.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Menyalurkan Berkat
"Itu sebabnya setiap kali memberikan sebagian perpuluhan saya untuk menyokong anak Tuhan yang lain, saya selalu menyatakan bahwa itu adalah perpuluhan, uang milik Tuhan dan menolak ucapan terima kasihnya karena itu bukan milik saya. "
Hmmm...kata-kata ko Hai Hai ini mengingatkan saya pada salah satu jemaat saya yang setia memberi perpuluhan. Suatu kali dia memberikan sumbangan kepada salah satu jemaat.
Pengusaha berkata, "Ini terimalah berkat dari Tuhan."
Dengan sukacita jemaat berkata,"Terimakasih Pak. Semoga Tuhan membalas berlipat-lipat kali ganda kepada Bapak."
"Maaf, doa Anda keliru," jawab pengusaha itu,"Saya mengalirkan berkat karena sudah lebih dulu mendapat berkat dari Tuhan. Saya menyalurkan berkat ini bukan supaya mendapat balasan yang berlipat-lipat. Lain kali jangan berdoa seperti itu lagi, ya!"
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
@ SF
Dari yang aku pelajari dari beberapa pendeta penjelasan tentang baptis dan PK adalah sbb :
- Sunat adalah tanda penyerahan hidup kita kepada Tuhan. Sunat menjadi tanda perjanjian dengan Tuhan ( Kej 17 : 9 - 14, Roma 4 : 11 ). Nah, baptis adalah juga merupakan respon manusia terhadap anugrah Allah. Jadi memang bukan kelanjutan, tetapi merupakan sesuatu yang dilajutkan tapi diesmpurnakan.
- Demikian juga dengan Perjamuan Kudus. Merupakan peringatan bahwa kita dilewatkan dari maut karena Yesus telah "disembelih" sebagai ganti kita. Demikian juga makan paskah.
Wah kalo penjelasan itu salah, nanti aku cari pendetaku lagi dah. Dia harus bertanggung jawab terhadap apa yang diajarkannya.
Silahkan kamu kasih Firman dalam PB yang menyatakan pelayan Firman tidak perlu bekerja. Saya yakin penuh tidak ada Firman tersebut. Pemikiran kamu ini cuma asumsi dan tidak berlandaskan Firman. Silahkan membuktikan saya salah.Tidak ada larangan bagi pelayan Firman dalam PB untuk bekerja.
Saya justru sedang berespon terhadap kalimat anda :
Pelayan Firman hidup dari persembahan kasih dan hasil dari kerja mandiri mereka. Pada saat gereja masih dianiaya dan belum menjadi institusi negara semua pelayan Firman hidup dari pemberian kasih jemaat dan kerja mandiri. Kalau dalam istilah modern maka semua pelayan Firman adalah freelancer. Mereka bekerja kumpul uang lalu memberitakan Firman.
Menurut saya, Pelayan Firman itu boleh bekerja dan boleh menggantungkan hidupnya hanya dari pemberitaan Firman. Istilahku tidak perlu itu "tidak harus" bekerja memenuhi kebutuhannya sendiri. Tetapi dia boleh tidak bekerja dan hanya hidup dari pemberian jemaat.
Justru aku menyimpulkan ya dari ayat ayat itu.
Begini ya, sebelum kamu semakin emosi dan kemudian aku ikut emosi, maksudku itu begini :
- Aku menafsirkan pendapatmu sebagai : semua hamba Tuhan harus kerja sendiri seperti pada jaman jemaat mula mula, ketika dianiaya.
- Aku menyatakan : tidak harus kerja sendiri. Paulus menyerahkan haknya untuk hidup dari persembahan jemaat, tetapi tidak berarti semua pendeta harus seperti Paulus.
Nah coba dikomentari dulu apakah tafsiranku itu salah atau benar. Kalo salah ya kamu benarkan saja. Aku akan terima kok. Makanya aku banyak nanya itu karena gak mau ribut hanya karena aku salah tafsir terhadap tulisanmu.
Ini pertanyaanku :
Kecuali Paulus, siapa lagi ya yang dinyatakan bahwa dia juga bekerja sendiri. Karena menurut pemahamanku, para rasul tidak bekerja, tetapi hanya menggantungkan hidup dari jemaat.
Pertanyaanku berkaitan dengan pernyataanmu :
Sebenarnya gereja yang diinginkan Tuhan adalah komunitas yang organik dan bukan institusi. Tuhan sekarang ini sedang bekerja memulihkan gereja kembali menjadi komunitas orang percaya yang saling mengasihi.
belum dijawab lo.
Ini pertanyaannya :
Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan tidak menginginkan institusi gereja dan hanya mau komunitas organik? Bukankah Allah yang mendirikan institusi keimaman dalam PL? Dalam PB ada Rasul, Gembala, Pengajar, Penginjil ( Efesus 4 : 11 ), apakah mereka tidak termasuk dalam institusi "ke-pendetaan?"
Apakah Institusi pemerintah juga buykan kehendak Tuhan?
Apakah Tuhan dari dulu tidak sedang memulihkan gereja? Apakah yang anda maksud pemulihan seperti gereja mula mula? Atau dipulihkan menjadi seperti apa?
Maaf saya banyak bertanya agar lebih jelas maksud sdr SF, sebelum aku menyatakan argumenku. dari pada salah tafsir kan gak seru.
Jemaat adalah tubuh Kristus
Menurut saya, Pelayan Firman itu boleh bekerja dan boleh menggantungkan hidupnya hanya dari pemberitaan Firman. Istilahku tidak perlu itu "tidak harus" bekerja memenuhi kebutuhannya sendiri. Tetapi dia boleh tidak bekerja dan hanya hidup dari pemberian jemaat.
Ini benar tapi tergantung kondisi jemaat. Jelas kalau pelayan Firman tersebut diutus ke jemaat yang anggotanya sebagian besar miskin dia nggak bisa hidup dari pemberian jemaat. Tapi menurut pendapat saya lebih baik dia tidak tergantung suatu pemberian rutin dari jemaat. Dengan bergantung pada kemurahan Tuhan semata-mata maka pelayan Firman bisa dengan leluasa memberitakan apa ingin Tuhan beritakan.
Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan tidak menginginkan institusi gereja dan hanya mau komunitas organik?
Ajaran dalam kitab Efesus:
Efesus 1:22-23
(22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
(23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Jemaat disebut tubuh Kristus. Dimana ada orang percaya berkumpul untuk menyembah Yesus maka otomatis terbentuk gereja kan? Karena makna gereja menurut Firman adalah kumpulan orang percaya dan bukan lembaga keagamaan yang diakui oleh pemerintah.
Bukankah Allah yang mendirikan institusi keimaman dalam PL? Dalam PB ada Rasul, Gembala, Pengajar, Penginjil ( Efesus 4 : 11 ), apakah mereka tidak termasuk dalam institusi "ke-pendetaan?"
Efesus 4:8-11
(8) Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
(9) Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
(10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
(11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
Rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar mereka semua bukanlah institusi kependetaan. Mereka adalah pemberian Kristus bagi jemaat. Apakah kamu pernah mempelajari bagaimana munculnya rasul, nabi, penginjil dan pengajar dalam gereja PB? Kalau dipelajari maka mereka itu menjalankan dulu pelayanan mereka sebagai rasul,nabi, penginjil, gembala dan pengajar barulah mereka diakui sebagai rasul, nabi, penginjil, gembala atau gembala. Jadi munculnya pelayan lima jawatan dalam Firman bukan lewat pengangkatan manusia. Coba pelajari kisah hidup Rasul Paulus. Siapakah yang mentahbiskan Rasul Paulus menjadi Rasul? Apakah Tuhan Yesus. Betul. Tapi pada saat itu kan Yesus sudah di sorga. Jadi nggak ada kan yang lihat Tuhan Yesus menumpangkan tangan atas Paulus lalu bilang "Kamu saya angkat jadi Rasul". Paulus diangkat jadi Rasul diakui oleh jemaat karena pelayanannya menunjukkan bahwa dia Rasul. Inilah praktek Gereja mula-mula di PB. Orang jadi pelayan Firman karena dipanggil Tuhan. Pada saat mereka menuruti panggilan Tuhan dan melayani maka mereka akan menghasilkan buah-buah pelayanan. Pada saat itulah jemaat mengakui mereka sebagai orang yang dipanggil Tuhan.
1 Korintus 9:2
Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku.
Inilah meterai seseorang dipanggil untuk melayani: hidup dalam Tuhan dari mereka yang dilayani.
Apakah Institusi pemerintah juga buykan kehendak Tuhan?
Institusi pemerintah adalah kehendak Tuhan.
Apakah Tuhan dari dulu tidak sedang memulihkan gereja? Apakah yang anda maksud pemulihan seperti gereja mula mula? Atau dipulihkan menjadi seperti apa?
Secara doktrin boleh dibilang gereja saat ini sudah pulih. Tapi bicara praktek saya lihat belum pulih. Gereja masih dipraktekan sebagai institusi keagamaan dan bukan komunitas orang percaya yang saling mengasihi. Batu ukurnya adalah Kisah Para Rasul. Apakah ada gereja dimana ada jemaat-jemaat yang kaya menjual rumah dan tanah mereka untuk membantu jemaat miskin? Apakah ada gereja dimana pada saat ada anggotanya yang ditangkap langsung mengadakan doa semalam suntuk? Sebelum Tuhan kembali maka saya yakin Tuhan akan memulihkan gerejaNya sehingga mereka bisa mempraktekkan kasih Tuhan seperti gereja mula-mula. Bagaimana cara Tuhan melakukan hal ini? Entahlah. Tapi saya punya beberapa dugaan. Dugaan saya gereja diseluruh dunia akan kembali mengalami aniaya seperti gereja mula-mula.
@ SF
Soal pekerjaan pendeta, aku setuju sama kamu. Intinya gak dipaksa kerja, juga gak dilarang kerja. harus tahu diri lah, sesuaikan dengan situasi.
Apakah ada gereja dimana ada jemaat-jemaat yang kaya menjual rumah dan tanah mereka untuk membantu jemaat miskin? Apakah ada gereja dimana pada saat ada anggotanya yang ditangkap langsung mengadakan doa semalam suntuk?
Soal menjual aset sudah coba dipraktekkan oleh bang David Koresh dengan ranting Daud-nya dan bang Mangapin Sibuaya di Bandung. Hasilnya mereka ditangkap polisi.
Soal doa semalam suntuk, gerejanya Petrus Agung sudah lakukan sering sekali, walaupun gak ada yang dipenjara. Bahkan greja GPDI dulu hobinya juga begadang sambil berdoa.
Apakah ini indikasi Tuhan mau datang?
Ada tafsiran dari seorang pendeta protestan bahwa penjualan aset pada jaman para rasul adalah akibat dari salah tafsir mereka terhadap konsep kedatangan Tuhan Yesus. Mereka anggap sebentar lagi Yesus kembali ke 2x, sehingga jual aja semuanya.
Menurut aku, menjual rumah untuk bantu orang miskin bukan merupakan solusi terhadap orang miskin. Seringkali justru membuat orang jadi malas karena menunggu bantuan.
@henso: Jemaat mula-mula sesat?
Soal doa semalam suntuk, gerejanya Petrus Agung sudah lakukan sering sekali, walaupun gak ada yang dipenjara. Bahkan greja GPDI dulu hobinya juga begadang sambil berdoa.
Bukan ini yang aku maksud. Ini sih berdoa karena diadakan acara doa semalam suntuk. Yang aku maksud adalah doa semalam suntuk dalam konteks kisah Petrus ditangkap lalu jemaat mendoakan. Jadi cuma karena 1 orang bermasalah semua jemaat secara keseluruhan langsung melakukan apa yang bisa lakukan. Karena pada konteks Petrus yang bisa dilakukan cuma doa maka ya mereka berdoa. Kalau misalkan Petrus bukan ditangkap tapi misalnya sakit keras maka semua jemaat akan berusaha membantu sebisanya: kumpul uang, menjenguk, mencarikan obat, mendoakan dll. Pada gereja saat ini jika 1 anggota bermasalah umumnya yang bergerak membantu cuma persentase kecil dari seluruh jemaat dan bukan keseluruhan jemaat. Apa kamu tahu jemaat yang kompak dalam kasih macam jemaat mula-mula ini? Coba kasih tahu saya. Saya mau berkunjung ke jemaat itu. He he he.
Soal menjual aset sudah coba dipraktekkan oleh bang David Koresh dengan ranting Daud-nya dan bang Mangapin Sibuaya di Bandung. Hasilnya mereka ditangkap polisi.
Apakah ini indikasi Tuhan mau datang?
Ada tafsiran dari seorang pendeta protestan bahwa penjualan aset pada jaman para rasul adalah akibat dari salah tafsir mereka terhadap konsep kedatangan Tuhan Yesus. Mereka anggap sebentar lagi Yesus kembali ke 2x, sehingga jual aja semuanya.
Menurut aku, menjual rumah untuk bantu orang miskin bukan merupakan solusi terhadap orang miskin. Seringkali justru membuat orang jadi malas karena menunggu bantuan.
Kok aku menangkap kamu seakan-akan menuduh jemaat mula-mula sesat? Apakah benar? Berarti Tuhan salah dong dengan menuliskan kisah tersebut dalam Kisah Para Rasul. Bagaimana? Bukankah jemaat mula-mula melakukan hal tersebut untuk menuruti ajaran Tuhan Yesus yang menyuruh mereka mengumpulkan harta di surga?
@ SF
Kok aku menangkap kamu seakan-akan menuduh jemaat mula-mula sesat? Apakah benar? Berarti Tuhan salah dong dengan menuliskan kisah tersebut dalam Kisah Para Rasul. Bagaimana? Bukankah jemaat mula-mula melakukan hal tersebut untuk menuruti ajaran Tuhan Yesus yang menyuruh mereka mengumpulkan harta di surga?
Memang dalam kasus jemaat mula mula, aku juga masih tanda tanya. Tafsiran bahwa jemaat mula mula itu salah tafsir ( bukan sesat ) terhadap konsep eskatologis juga bukan dari aku. Tapi aku juga gak berani menolak tafsiran itu. Masalahnya, Kis 4 : 32 - 37 adalah sebuah sejarah. Dan tidak ada kalimat yang mengindikasikan sebagai sebuah perintah agar kita mencontoh mereka.
Aku setuju untuk megumpulkan harta di surga, tetapi tidak berarti harus jual semua harta kan? Bagaimana dengan mereka yang miskin karena malas lalu hanya berharap ditolong yang kaya?
Juga mesti dilihat lagi, apakah mereka menjual rumah lain, selain rumah yang ditinggali atau mereka menjual rumah satu satunya.
Ketika dalam ayat 34, 35 dikatakan mereka "tidak berkekurangan", itu kan situasi waktu itu. Apakah cara yang demikian itu dilanjutkan akan baik jadinya.
Menurut beberapa teolog, komunisme mencoba hidup seperti jemaat mula mula. Semua sama rata sama rasa. Akibatnya adalah kemiskinan yang rata.
Pendapatku, ada kemungkinan memang cara hidup jemaat mula mula itu akibat salah tafsir terhadap perintah Tuhan. Tapi itu tidak sama dengan sesat.
Kalo itu dilakukan sekarang, pasti tetap akan muncul institusi yang akan mengelola aset.
Mungkin ini perbedaan kita dalam cara menafsir Kisah Para Rasul 4 :32-37.
Soal jemaat yang kompak kaya jemaat mula mula, nampaknya sekarang sedang diusahakan oleh iin cipto dan Petrus Agung. Mereka sih katanya dapat perintah Tuhan. Coba diselidiki dulu benar apa tidak. Soalnya aku juga "dari kata orang".
Kalo terbeban kesana dan sudah ada hasil, aku dikasih tahu ya, apakah info tersebut benar atau salah.
Shaloom aja.
SF, Pandangan Saya Tentang Perpuluhan
Samuel Franklyn, terus terang sudah lama saya melakukan penelitian tentang perpuluhan namun belum menemukan pemahaman yang konsisten dan gamblang.
Abraham memberikan perpuluhan kepada Melkisedek, sementara Melkisedek bukan suku Lewi. Di samping itu juga dinyatakan dengan tegas bahwa Perpuluhan bukan persembahan namun MILIK Allah yang harus dikembalikan kepada Allah.
Setelah Penjanjian Baru, orang-orang Krsiten, anak-anak rohani Abraham tidak perlu lagi MEMBERIKAN perpuluhannya kepada SUKU Lewi namun tetap harus MENGEMBALIKAN perpuluhan kepada pemilik-Nya yaitu Allah.
BAnyak orang bertanya kepada saya, bagaimana cara menghitung perpuluhan secara TEPAT? Menurut saya, menghitung perpuluhan itu MUDAH. Hitunglah dari OMZET, dari pendaptan KOTOR. Itulah yang dilakukan oleh bangsa Israel. Ketika memberikan perpuluhan dari panen, mereka tidak menguranginya dulu dengan upah yang dibayarkan kepada para pekerja dan benih yang ditaburkan.
Berapa perpuluhan seorang pemilik TOKO? 10% dari setiap rupiah yang diterimanya dari penjualan. Berapa perpuluhan dari seorang pemilik perusahaan, 10% dari omzet perusahaan.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai : wah pedagang pada kabur neh
Kalo toko besi harus ngasih 10 % dari omset bisa pada "murtad" mereka. Lha wong coannya saja kadang kadang cuma 5 %.
Apalagi toko emas, wah pada amsiong semua tuh.
Apalagi para pengusaha keuangan. Spread bunganya kadang kadang cuma 2-3 %, wah bangkrut mereka.
Kalo gaji memang agak mudah. Pokoknya dari gaji kotor dipotong 10 %.
Jadi, menurut aku dari laba bersih juga OK. Asal jujur. Kalo memang gak ada pembukuan ya tetap memberi berdasarkan perkiraan, sambil minta maaf sama Tuhan karena mungkin kurang.
cara memberi perpuluhan
menurut saya,
seorang karyawan memberi 10% dari gajinya
seorang pedagang memberi 10% dari KEUNTUNGANNYA, BUKAN DARI OMSETNYA. misal, modal 1 juta untung cuma 1% jadi 10.000, nah memberi 10% dari keuntungan 10% x 10.000 = 1000
kalo dari omset bisa rugi terus pedagangnya.
seorang pengusaha biasanya membuat perusahaan dengan menajemen tertentu, tidak bisa sembarangan mengeluarkan uang. jadi biiasanya ada yang namanya deviden atau pembagian keuntungan. nah 10% nya untuk perpuluhan
anda pun bisa memberi perpuluhan dari bunga bank
misalnya kita punya deposito 100juta, dalam 1 bulan kita dapat bunga dari bank 1 juta, yang kita beri perpuluhan 100.000
misalnya 2 tahun lalu kita beli rumah seharga 200juta, lalu sekarang dijual 250juta setelah dipotong pajak, dll. nah perpuluhannya adalah 50 juta x 10% = 5 juta
kira-kira begitulah.....
jadi saya yakin sekali setiap kita bisa memberikan perpuluhan tanpa merasa kurang karena yang kita persembahkan hanya 10% karena milik Tuhan, yang 90% nya kan tetap kita kantungi.
mari kita lihat secara psikologi jumlah uang menentukan sikap kita dalam memberi perpuluhan, pada umumnya orang kan mengatakan
5000 untuk perpuluhan ok
50.000 untuk perpuluhan ok lah
500.000 untuk perpuluhan wah udah mulai berat
5 juta untuk perpuluhan.... wah kayanya kebanyakan... kurangi aja...
padahal
pada saat kita memberi perpuluhan 5.000 kita masih punya 45.000
pada saat kita memberi perpuluhan 50.000 kita masih punya 450.000
pada saat kita memberi perpuluhan 500.000 kita masih punya 4,5juta
pada saat kita memberi perpuluhan 5juta kita masih punya 45juta
kalo kita terbiasa dari yang kecil, pada saat Allah memberi yang lebih besar, kita tetap setia.
henso & Josh, Itu Sebabnya Bangsa Israel Murtad
Saudara henso dan Josh Putra, tentang perpuluhan, inilah firman Tuhannya:
"Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Ulangan 14:22
Apakah di dalam ayat tersebut di atas diajarkan setelah potong upah pekerja dan benih?
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. Kejadian 14:20
Apakah Abraham memberikan sepersepuluh setelah potong biaya perang?
Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu." Kejadian 28:22
apakah Yakub menyatakan sepersepuluh setelah potong harga benih dan upah pekerja?
Anda tahu apa yang menyebabkan bangsa Israel menyesatkan diri masalah perpuluhan? Karena mereka merasa Tuhan TIDAK ADIL.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai
Soal kasus Ibrahim dan Yakub menurut aku belum bisa jadi dasar kewajiban perpuluhan, karena mereka memberi karena kesadaran sendiri. Ibrahim memberi karena Kasih, Yakub memberi karena nazar.
Yang jadi persoalan adalah ketetapan dalam Ulangan 14 : 22.
Nampaknya perpuluhan hanya ditujukan kepada usaha pertanian dan peternakan.
Namun untuk perdagangan tidak ada catatan yang jelas.
Tapi kalo perpuluhan diambil dari omset penjualan, jelas akan sangat memberatkan ekonomi suatu bangsa.
Pedagang harus mengambil margin lebih dari 10 % agar bisa ada keuntungan buat sendiri. Maka secara global, pasti gak mampu bersaing dengan negara lain yang tidak memberi perpuluhan.
Pedagang yang tidak memberi perpuluhan dari omsetnya seharusnya tidak dianggap menuduh Allah tidak adil. Mereka tidak mampu memberi dengan cara demikian.
Demikian juga dengan pabrikan.
Apalagi di ayat tersebut tidak disebutkan tentang hasil perdagangan.
Atau jangan jangan pedagang dan pabrikan gak perlu bayar perpuluhan? Kan ayat tersebut ditujukan hanya untuk pedagang, peternak dan perkebunan.
Perpuluhan Dari Semua
Segera setelah perintah ini tersiar, orang Israel membawa dalam jumlah yang besar hasil pertama dari pada gandum, anggur, minyak, madu dan segala macam hasil bumi. Mereka membawa juga persembahan persepuluhan dari segala sesuatu dalam jumlah yang besar. 2 Tawarikh 31:5
henso, mungkin ayat tersebut di atas dapat menolong?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai
dari segala sesuatu itu merujuk kepada macam bisnis, atau macam jenis usaha?
Tapi seandainya pedagang membawa perpuluhan juga, bagaimana ngitungnya? Di Alkitab ada nggak yang bilang soal perpuluhan pedagang secara jelas?
@ henso, Nampaknya Tidak Ada
henso, nampaknya tidak ada.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai : emang susah...
makane susah. Gak ada teks yang jelas.
Yang bisa kita lakukan ya menyerahkan kebijakan kepada para pendeta masing masing.
Nah sebagai jemaat, kita pilih pendeta yang berani kasih tarif paling murah. Kan kalo dosa mereka yang tanggung.
Curang nih ye...
Ha...ha...ha...ha....
Negosiasi dengan Tuhan
Seorang pemuda miskin bernazar kepada Tuhan: "Tuhan jika Engkau memberkati setiap pekerjaanku, maka aku akan memberikan perpuluhan dari penghasilanku."
Ketika gajinya Rp. 500 ribu, dia masih setia memberi perpuluhan. Ternyata kariernya melesat. Penghasilannya pun ikut bertambah. Hingga dia bisa mencapai penghasilan Rp. 50 juta/bulan. Setelah dihitung-hitung, dia harus memberikan perpuluhan sebanyak Rp. 5 juta. Wow! Besar sekali.
Maka dia pun berusaha bernegosiasi,"Tuhan, boleh nggak kalau saya memberikan 500 ribu saja?" pintanya, "Kalau 5 juta kan kebanyakan."
"Boleh saja," jawab Tuhan," tapi pengasilanmu Aku turunkan menjadi 5 juta/bulan. Mau?"
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
makin muda
pa pur...
tulisan & komentar anda selalu inspiratif dan menyegarkan, pantas semakin hari anda makin muda (liat fotonya)
Puji Tuhan
"semakin hari anda makin muda"
Puji Tuhan. Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak (kata Hai Hai)
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
@all : MENYEBELAH
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@JF tambah 1 ah...
Kenapa tidak mempertanyakan perpuluhan waktu?
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@Pusaka
Pusaka umat lewi adalah Allah sendiri!! Apakah milik Allah boleh dipakai orang Lewi dengan alasan ini?
@ LG : emang
Itu masalahnya, mereka menganggap bahwa pusaka mereka adalah Allah. Nah yang milik Allah ya milik mereka juga.
Perpuluhan adalah SISTEM EKONOMI Negara
Saudara henso, apabila perpuluhan hanya dituntut dari para peternak dan pekebun, maka bangsa Israel pasti sudah protes sejak purbakala.
Alkitab mengajarkan bahwa perpuluhan adalah 10% dari hewan ternak yang lahir serta 10% dari jumlah panen. Bukan LABA bersih. Itu berarti bagi seorang pengusaha, perpuluhan adalah 10% dari omset, bukan 10% dari laba bersih.
Banyak orang mengatakan, bila perpuluhan adalah demikian, itu berarti Allah tidak ADIl. Kepada mereka biasanya saya katana, "Itulah keadilan Allah, bila anda mengatakan Allah tidak adil, itu karena anda menggunakan STANDARD manusia."
Saudara henso, apabila anda paham ilmu ekonomi, terutama akuntansi atau ilmu biaya atau ilmu evaluasi proyek perusahaan, maka masalah perpuluhan ini dapat digunakan sebagai bahan kajian yang luar biasa menariknya. Perpuluhan bukan hanya cara mengatur ibadah bangsa Israel namun juga cara Allah mengatur sistem ekonomi Israel. Perpuluhan adalah cara yang efektif untuk menghilangkan kesenjangan sosial.
Nah, bila ada mahiswa Ekonomi yang mau bikin skripsi, kenapa tidak membuat skripsi dengan thema Perpuluhan? Misalkan dengan judul, Perpuluhan dan Pemerataan penghasilan, Perpuluhan dan Ekonomi Kerakyatan, Perpuluhan dan Akuntansi Biaya. Perpuluhan dalam perekonomian Modern.
Atau, bila anda cukup teliti dan berani, kenapa tidak membuat skripsi tentang sistem pengelolaan keuangan SUPER gereja?
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ HAI HAI : TERLALU LUAS
Saudara henso, apabila perpuluhan hanya dituntut dari para peternak dan pekebun, maka bangsa Israel pasti sudah protes sejak purbakala.
Seandainya mereka protes, maka saya setuju dengan anda bahwa itu karena mereka memakai satandard manusia. Kalau umpama andaikata jikalau Allah hanya menuntut dari peternak, petani dan pekebun, maka itulah keadilan Allah, karena Dialah Standard Keadilan, apapun resikonya terhadap manusia.
Soal protes, bangsa Israel emang jagonya komplain dan protes. Apalagi jika memang Tuhan hanya menuntut perpuluhan dari petani, peternak dan pekebun.
Alkitab mengajarkan bahwa perpuluhan adalah 10% dari hewan ternak yang lahir serta 10% dari jumlah panen. Bukan LABA bersih. Itu berarti bagi seorang pengusaha, perpuluhan adalah 10% dari omset, bukan 10% dari laba bersih.
Anda menyimpulkan dari ketentuan yang ada terhadap hewan dan panen, aku memikirkan dari kesulitan jaman sekarang terhadap dunia perdagangan. Jadi emang gak ketemu.
Soal skripsi atau tesis tentang perpuluhan sebagai obat bagi kesenjangan sosial menurut aku terlalu luas. Ada orang yang mau bikin thesis untuk masalah "produktifitas bangsa dan doktrin reformed" saja masih belum berani karena buku yang harus dibaca mencapai ratusan, apalagi bicara kesenjangan sosial. Itu akan melibatkan ilmu sosial, politik, ekonomi, teologi dan filsafat.
bayangin mesti mbahas teori keadilan versi plato, aristoteles, kijkeegard, J.J Rouseau, dll. Belum lagi bicara teologi perpuluhan. Wah mesti berapa puluh ribu halaman ya, termasuk data statistik ekonomi negara dengan berbagai sistemnya. Wuih.....
Tapi kalo ada, sungguh sebuah usaha yang sangat layak dihormati.
Sampai saat ini aku masih belum memikirkan studi sistem ekonomi negara secara biblikal ideal, karena masih belajar bagaimana bernegara dalam konteks kekinian, ditengah pluralisme semacam ini.
This is my Father's fallen world.
henso, Walau Sulit ...
Henso, mungkin anda akan menyebut saya naif karena yakin bahwa Alkitab adalah STANDARD kebenaran. Apa gunanya mempelajari teori keadilan versi Plato, Aristoteles, kijkeegard, J.J Rouseau, dll, bila anda tahu bahwa STANDARD keadilan yang benar adalah KEADILAN Allah. Bukankah lebih baik mempelajari Alkitab karena Alkitab banyak sekali mencatat tentang hal demikian?
Beberapa bulan yang lalu saya bertemu dengan salah satu orang yang menduduki jabatan cukup penting di negara ini di rumah seorang teman. Dia seorang sarjana dengan gelar Doktor. Saat itu dia bertanya, apa yang harus dia lakukan untuk memperbarui bangsa ini? Setelah berpikir beberapa saat saya lalu menjawab, "Mulailah dengan membaca Alkitab!" Dia seorang Kristen. Dia memandang saya heran lalu bertanya, kenapa saya menganggap membaca Alkitab akan membuatnya tahu apa yang harus dia lakukan? Saya ngakak lalu menjawab,
"Karena Alkitab mengajarkan bagaimana cara Tuhan mengendalikan bangsa yang TEGAR TENGKUK itu. Bila cara itu berhasil terhadap orang Israel, maka cara itu PASTI akan berhasil pada semua manusia. Dia lalu bercerita tentang kitab Sunzi (The Art of War) yang dipelajarinya dengan baik dan mengutip ajaran orang-orang yang anda sebutkan, Plato dll . Saya mengutip kisah-kisah Alkitab untuk melengkapi apa yang dikatakannya. Setelah ngobrol dua jam lebih dia memandang saya dan berkata, "Gil (sibugil), gila lu ya? Kenapa selama ini hal itu tidak pernah diajarkan oleh para pendeta?" Saya ngakak dan berkata, "Karena Tuhan ingin anda yang mengajarkannya kepada para pemimpin bangsa ini." Kami lalu tertawa, ha ha ha ha ha ...
Saya pernah bertemu dengan seorang Kristen pengusaha sukses yang menyatakan bahwa hidupnya diubahkan karena rajin menghadiri seminar-seminar motivasi yang diadakan oleh para motivator dan buku-buku yang ditulis oleh para motivator. Dia lalu mengutip banyak sekali kalimat-kalimat para motivator top dunia dan saya melengkapinya dengan mengutip kisah-kisah di dalam Alkitab. Setelah satu jam lebih kami ngobrol, dia tiba-tiba berkata, "Kenapa gua nggak tahu bahwa kalimat-kalimat itu ada di dalam Alkitab?" Saya ngakak dan berkata, "Karena elu nggak pernah baca Alkitab dengan cara yang benar. Kenapa elu nggak baca Alkitab? Karena elu pikir Alkitab isinya hanya sepuluh perintah Allah."
Henso, MENGENAL manusia adalah rahasia sukses dalam bercinta dan karir, Alkitab membahasnya secara lengkap.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Maksudku....
Maksudku sebelum membahas perpuluhan sebagai obat social gap dalam sebuah tesis, biasanya akan dibahas dulu sisitem sosial yang umumnya ya pakai teori para filsuf. Dicari apa kelemahannya, contoh contohnya, dll.
Nah inikan jadi panjang.
Masalah konsep dunia memang ini yang jadi keprihatinan besar.
Bukannya konsep Alkitab yang dipake dalam hidup sehari hari, tetapi justru konsep dunia yang masuk kepikiran anak anak Tuhan.
Makanya perlu keberanian melawan arus dunia dan berteriak dimana mana untuk mengajak orang kembali kepada Tuhan.
Namun soal ini mesti jelas dulu.
Apakah anda bermaksud mendirikan syariah Kristen? Soalnya aku gak setuju dengan syariah agama apapun yang diterapkan sebagai hukum positif. Itu kan yang dilakukan Islam fundamentalis, dan membuat banyak orang kristen kelabakan.
Aku setuju kekristenan sebagai transformer saja terhadap budaya. Secara moral mendasari semua aspek kehidupan bernegara. Kalo dicampurkan, maka bisa terjadi pemanfaatn oleh orang orang yang tidak sungguh sungguh bertobat.
@ henso, Menggarami Dunia
Menurut suara burung yang dapat dipercaya, pemerintah China pernah mengundang Pdt. DR Stephen Tong untuk mengajarkan pemahamannya tentang bagaimana cara mewujudkan MANDAT budaya yang dipikul setiap orang Kristen di dunia ini. Dia menolak tawaran itu karena mustahil memisahkan mandat budaya dari mandat Injil. Karena penolakkannya itu maka Pemerintah China lalu mencekalnya kotbah di China. Pencekalan itu tentu saja sia-sia, karena tanpa hadir di China, kotbah Stephen Tong laris manis di China. Hari minggu dia kotbah, Senin, orang-orang China sudah bisa menonton atau mendengarnya.
Pemerintah China lalu membentuk Dewan yang bertugas untuk mempelajari kotbah-kotbah dan buku-buku Stephen Tong. Karena mereka yakin, ajaran-ajaran Pdt. DR. Stephen Tong berguna untuk pembangunan di China.
Ketika kuliah dulu saya pernah melakukan study tentang negara-negara paling makmur dan paling stabil di dunia. henso, anda pasti sudah bisa menduga hasilnya. Yang paling menyebalkan adalah, apa yang saya temukan dengan bersusah payah, menghubungi kedutaan demi kedutaan karena saat itu belum ada internet, disinggung oleh Pdt. Stephen Tong dalam salah satu kotbahnya dengan enteng di Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK). Ha ha ha ha ha ... Beberapa orang teman kuliah yang juga mendengar kotbah itu langsung menuduh saya membajak karya Stephen Tong. Tentu saja saya kekeh jumekeh membantahnya, keesokannya saya menunjukkan data-data yang saya peroleh dari kedutaan dan konsulat untuk membuktikan bahwa saya tidak membual.
Itulah salah satu titik balik prasuposisi saya tentang standard kebenaran. Alkitab bukan hanya Sepuluh Perintah Allah, namun nenek moyang semua kitab yang mengajarkan cara untuk menjadi manusia SEUTUHNYA (pinjam istilah pak Harto), manusia yang bertumbuh kembang sesuai kodratnya.
Apa yang dikatakan oleh Vantillian benar, kita, orang Kristen umumnya lari terbirit-birit ketika dihadapkan dengan dengan sebuah kata, ILMIAH. Apa yang dikatakan oleh seorang mantan Staf YLSA (bos SABDASpace) ketika dia memutuskan untuk mengundurkan diri juga ada benarnya. Ini kira-kira kata-katanya. "Apabila orang Krsiten hanya ngumpul dengan orang Kristen, lalu apa yang diterangi dan digarami?"
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ hai hai, menggarami
Kalo konsep menggarami emang aku setuju. Yang penting tidak masuk ranah politik praktis.
Itu sebabnya aku tertarik dengan reformed teologi dan berencana bikin tesis "reformed teologi dan produktifitas bangsa".
Menurut Max Weber, emang yang bikin bangsa itu maju ya karena pengaruh reformasi yang dilakukan Luther dan Calvin.
Konsep reformed, merubah etos kerja bangsa eropa sehingga ekonomi paling maju ada disana.
Sayangnya sekarang mereka mulai meninggalkan teoligi reformed dan justru digarami oleh New Age Movement. Tidak heran sekarang terjadi kolaps seperti ini. Bahkan sekarang barat mengalami "post christian era".
Kapitalisme yang sebenarnya lahir dari protestan karena mereka bertanggung jawab terhadap harta yang Tuhan berikan, sekarang dibelokkan menjadi sarana memperkaya diri untuk memuaskan diri ( materialistik hedonis).
semula, orang eropa mengumpulkan kapital bukan kerna ingin menguasai aset dan ekonomi, tetapi karena sadar bahwa harta yang ada adalah milik Tuhan sehingga mereka hanya pake secukupnya. Sisanya dipake untuk usaha lagi. Lama lama mereka punya modal. Inilah sikap asketis yang sehat.
Soal Pak Tong, memang semua komentarku itu cuma catatan kaki dari dia. Susahnya dia itu apa apa diomongin duluan, jadi model kaya kita itu ya sepertinya njiplak dia. MUngkin dalam 1000 tahun tidak muncul orang sekelas dia.
Memang dalam kotbahnya beliau pernah cerita bahwa dia dicekal oleh Tiongkok karena terlalu sering menyerang komunisme. Dan sekarang mereka harus mengakui bahwa pak Tong benar. Semua kaset yang dikeluarkan oleh STEMI dibeli oleh pemerintah Tiongkok dan diselidiki kebenarannya.
Bahkan beliau sudah ditawari jadi warga negara korea dan taiwan, dengan kemungkinan menjadi presiden. Tapi semunya ditolak karena merasa bahwa panggilan Tuhan itu jelas di Indonesia.
Bahkan bulan ini GRII menjadi host dalam acara "World Reformed Fellowship" yang dihadiri tokoh tokoh reformed dari berbagai negara. Aku diundang juga, sayang gak sempat hadir full dalam simposium dan kuliah intensif mereka. Soale cape ndengerin kulaih dalam bahasa inggris. Ngerti, tapi pulangnya loyo. Yah, kurang fighting spirit kali ya. Maklum udah sicapnji.
Intinya, kita harus menggarami dunia dalam konsep yang benar. Karena Paulus perangnya bukan dengan setan yang sudah KO 2000 tahun lalu, tetapi dengan konsep (noos) dunia yang sudah dicemari setan. Tugas kita adalah menebus kembali budaya bagi Allah.
Menggarami dunia memang harus dimulai dengan penginjilan. Walaupun Jepang sangat dipengaruhi konsep kristen dalam bekerja, namun itupun karena mereka mencontoh barat.
@Henso
Kotbah(tanya jawab) pak Tong sewaktu di Singapore (2003) di youtube yg dibagi sampai 38 section, saya mengkopinya dan memperlihatkan kepada warga China setempat (sewaktu di China)utk belajar mengenal siapakah Yesus, juga kaset CDnya versi Mandarin.
GBU
Huanan
@henso : informasi mengenai reformed / calvinism
Majalah Time bulan April ini menyajikan berita mengenai 10 ide yang mengubah dunia ( waktu sekarang ). Dari sepuluh ide tersebut tercatat pada urutan 3 adalah Neo Calvinism.
Berita selengkapnya bisa klik ini
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Wah, KH...berita yang luar biasa...
KH, saya baru tahu ternyata New-Calvinism termasuk salah satu ide yang mengubah dunia...Thx untuk beritanya. Pengaruh Calvinisme memang seringkali tidak terasa di permukaan, tetapi di dasar, tidak ada yang tahu. Justru yang sering gembar-gembor kebaktian mujizat tidak termasuk dalam kategori Time. Mantap...
Sola Scriptura
Ko hai hai benar sekali....
Ketika para motivator top Indonesia atau bahkan yang berkelas dunia mengadakan seminar dan pelatihan, pasti orang yang ikut dipastikan berjubel sekalipun harga tiketnya ratusan bahkan jutaan rupiah.
Tapi coba kita bandingkan dengan seminar Kekristenan boleh dikatakan sepi peminat. Hanya beberapa pembicara Kristen saja atau topik yang sedang hangat / kontroversial saja yang dihadiri lumayan banyak orang.
Beberapa orang beranggapan, seminar Kristen dianggap tidak membumi dan sulit diaplikasikan atau bahkan dianggap terlalu rumit dan kuno. Seorang teman dengan setengah bergurau mengatakan di seminar seminar motivasi hampir selalu disertai senam senam, peregangan dan tepuk tangan keras keras. Beda dengan seminar Kristen yang biasanya dingin, tenang dan membosankan serta bikin mengantuk.
Satu lagi beda yang sangat signifikan adalah seminar motivasi berguna untuk memujudkan impian peserta seminar untuk mengubah pemikirannya ( mind set ) untuk meraih / mewujudkan impiannya akan kesuksesan pribadi yang akhirnya berujung kepada kekayaan. Kalau seminar Kekristenan tujuan utamanya adalah hanya berpusat kepada Tuhan, lain tidak.
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?
King Heart, Mari Kita Berdoa
Kingheart, mari kita berdoa agar Tuhan panggil seorang pengkotbah yang seminarnya laris manis seperti seminar para motivator. Dia berbicara tentang hidup dengan Alkitab sebagai standard kebenaran.
Mari kita berdoa agar pengkotbah demikian segera muncul dalam generasi ini.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
strategi market
strategi marketnya perlu diubah. Kalau para motivator top melabeli 'investasi' untuk biaya administrasinya, mungkin para pengkotbah perlu juga meniru strategi market mereka: 'investasi di surga'.
Damai Kristus
Damai Kristus
@ MR, tetap gak laku
Soal investasi sorga tetap gak akan laku karena paradigma manusia sudah diracuni dengan konsep kekinian dan melupakan hidup masa depan dalam Tuhan.
Banyak pendeta sudah teriak teriak soal investasi sorga, namun karena ujung ujungnya adalah perpuluhan bagi pendeta, maka teriakan tentang investasi itu dicibir banyak orang.
Orang gak mau investasi sorga karena nunggunya lama. lebih seneng dengan investasi dunia yang langsung bisa dirasakan hasilnya.
Jadi, memang mesti diserukan melalui kotbah di mimbar. Jemaat diajar mempunyai axiologi ( sistim nilai) yang benar.
Inilah kerusakan total, yang ditolak oleh DEDE WIJAYA and the gank. Semua aspek kehidupan sudah tercemar oleh dosa, sehingga kita hanya mampu melakukan kebaikan relatif namun tidak mampu baik secara sempurna dihadapan Tuhan. Manusia tidak mampu mengenal Allah yang benar. Tanpa Roh Kudus bekerja, mungkinkah manusia menerima Allah Tritunggal? Ini tidak masuk akal.
Kalo Allah itu 3 itu biasa karena panteisme sudah dikenal, kalo Allah itu 1 juga OK karena jelas secara logika. Tetapi jika 3 = 1 itu bagaimana?
Nah, seminar model gak masuk akal begini, ya gak menarik pendengar.
Jadi, sebelum seminar berdoa baik baik minta Tuhan bekerja dan menggerakkan hati orang untuk kembali kepada Tuhan.
Wah kok jadi kotbah ya.