Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Tulisan Tanpa Isi
Entahlah, bagaimana bisa sebuah tulisan dapat sama sekali tidak berisi. Namun, apakah menulis harus tentang isinya? Saya juga tak tahu. Tulisan tak berisi mungkin hanya akan memuat hal-hal selain isi itu sendiri. Dalam setiap tulisan, mestinya paling tidak kita dapat mengetahui di mana, kapan, dan mengapa tulisan itu dibuat. Tapi untuk membuat satu yang ada isinya, saya sendiri kurang banyak tahu soal itu. Ketidaktahuan saya barangkali adalah karena saya tidak mengerti bagaimana mengisi sebuah tulisan. Saya menulis tapi saya tidak membuat isi, dapatkah itu terjadi?
Kurang berisi atau tidak berisi, keduanya berbeda karena yang satu adalah kurang dan yang lain adalah tidak. Isi sebuah tulisan biasanya ada dalam sebuah hasil karya tulisan dengan huruf-hurufnya, dan kita akan tahu apa isi sebuah tulisan jika kita membaca tulisan tersebut. Tapi tanpa mendapati isinya, kita merasa tulisan itu tidak berisi. Padahal, isi sebuah tulisan ada dalam tubuh tulisan tersebut. Penulis menulis dan tulisan itu dituliskannya sehingga menjadi apa yang disebut sebagai tulisan. Ini juga yang membuat tulisan tak berisi harus kita yakini bahwa itu tidak memuat isi. Isi memang penting, tapi tanpa isi sebuah tulisan masih tetap sebuah tulisan. Sedangkan jika tulisan itu kebetulan bisa disebut sebagai tulisan yang berisi, belum tentu semua menganggap tulisan itu berisi. Mungkin saja begitu, tapi tentu saja tidak.
Apa artinya? Tidak ada. Kesimpulannya? Tidak ada yang disimpulkan di sini. Apa intinya? Bagaimana bisa menemukan inti jika isinya saja tidak ada. Demikianlah sebuah tulisan tanpa isi yang lain baru saja Anda baca. Semoga tidak terulang lagi
- y-control's blog
- 4103 reads
Bikin Bingung